Logika Diferensi, al-Fashl al-Manthiqi, dan Patologi Sosial Keagamaan
Logika Diferensi, al-Fashl al-Manthiqi , dan Patologi Sosial Keagamaan الفصل المنطقي وباتولوجي الإجتماعي الديني Bukhori at-Tunisi (Alumni Ma’had YTP Kertosono; penulis buku, “ Konsep Teologi Ibn Taimiyah” ). Di masyarakat yang lagi patologis, “simbol” seolah menjadi identitas sesungguhnya ( essence ); sehingga simbol menjadi penanda “perbedaan” sosial ( al-fash al-ijtima’iyyah, al-farq al-ijtima’iyyah, distinction of social ). Kalau tidak memakai simbol kurang percaya diri, kalau tidak pakai “pengenal” identitas seolah tak dikenal dan tidak diakui identitasnya. Simbol seolah menjadi jaminan bahwa seseorang betul-betul sebagaimana yang ditampilkan. Pemakaian simbol mengimplikasikan “insentif” sosial, seperti grouping, pengelompokan, identifikasi, pengakuan jatidiri, dan tak lupa: “Siapa aku”. ( Sopo sira, sopo ingsun, adi gung adi guna ). Orang lalu menjadi krisis ke-aku-an, ke-pribadi-an, krisis percaya diri (tidak pede) kalau tidak pakai simbol. Dalam ib...