KEMANA SEKARANG MADING SHOUTU ULIN NUHAA (SUN) ?

KEMANA SEKARANG MADING SHOUTU ULIN NUHAA (SUN) ?


Oleh: A. Fauzi Hamid

Alumni Ponpes YTP 1995, Kertosono

Editor: Sudono Syueb

Pertanyaan seperti dalam judul tulisan ini mengelitik saya pribadi selaku alumni dan salah satu pengagas pendirian Majalah Dinding Shoutu Ulin Nuhaa (SUN). Tahun 1995 saya beserta Agus Harjunanto, Misbakhul Munir, Syaiful ulum, Ahmad Irjik dan besertasemua temen-temen seangkatan berkeinginan kuat untuk mewujudkan media untuk mengekspresikan kreatifitas kita dalam bentuk-bentuk karya tulis, meskipun minimnya dukungan dan suport dari pihak pengajar maupun pengurus pondok tidak membuat saya dan temen-temen meresa putus asa untuk mewujudkan meding tersebut. Tanggal 21 September 1995, Alhamdulillah dengan izin dan ridlo Allah ta’ala majalah dinding Shoutu Ulin Nuhaa (SUN) berdiri gagah di tembok depan kelas 3 Aliyah, dan KH. Ali Mansyur Kastam memberikan nama brand Shoutu Ulin Nuhaa, dengan haapan Meding ini menjadi media penyuara kebenaran bagi orang-orang yang cerdas sesuai makna yang terkandung dalamnya.

Genap lima belas tahun meding SUN sudah berada ditengah-tengah santri Ar-Roudlotul ilmiyah (YTP), dibenak temen-temen alumni angakatan 1995 selaku inisiator dan pendiri, mempunyai banyak interpertasi terkait keberadaan SUN saat sekarang ini. Apakah SUN keberadaanya tinggal cerita dan dongeng belaka ? atau SUN berjalan seperti lima belas tahun yang lalu ? atau SUN sudah bermetamorfosa dengan dunia baru ?. Interpertasi-interpertasi yang muncul dibenak temen-temen angkatan 1995 ini adalah bentuk kewajaran dan rasa kepedulian kepada perkembangan aset karya yang pernah didirikan dan dibentuk dengan jerih payah yang telah mengorbankan uang dan tenaga. Meskipun aset karya ini ada sebagian yang menganggap sepele, remeh dan beranggapan sekedar eforuia waktu remaja saat itu. Akan tetapi bagi saya dan temen-temen adalah sebuah prestasi yang sangat mengembirakan dan luar biasa waktu itu dengan harapan dan cita-cita kedepannya dapat berkembang dan bermetaformosis menjadi media yang lebaih maju dan lebih baik lagi setiap tahunnya.

Di era digital ini media-media sosial menjadi proyek penting yang harus mulai terfikirkan dan tergarap oleh pengelola pondok dengan membentuk media pondok atau offeecial media resmi Pondok Pesantren yang meiliki manajemen dan pengelolaan media yang profesional. Potensi-potensi alumni yang berkecimpung di media cetak, media elektronik atau yang instens di dunia maya atau media sosial cukuplah banyak, atau bahkan dari wali santri-santri ada yang memiliki background dari media, dengan banyak-nya potensi-potensi tersebut kenapa kita tidak memanfaatkan untuk kemajuan untuk membesarkan nama pondok Ar-Roudlotul Ilmiyah. Dengan adanya embrio Meding Shoutu Ulin Nuhaa sangat dapat kita angkat dan kita besarkan menjadi SUN Offecial Media Resmi Pondok Ar- Roudlotul Ilmiyah. Yang sangat bermanfaat bagi santri, wali santri, asatidzah, pengurus pondok, almuni bahkan sangat bermanfaat bagi dakwa islam. Dan saatnya pondok Ar-Roudlotul Ilmiyah (YTP) yang kita cinta ini mendunia dan go international melalui media. Tulisan ini sekedar melemparkan bola kepada pengelola pondok dan juga alumni khususnya, untuk mulai memikirkan perkembangan dan kemajuan pondok dari segala sisi. 

Dan langkah-langkah untuk mewujudkan gagasan ini dibentuknya beberapa  agenda yang dapat mewujudkan *SUN Offecial Media Resmi Pondok Ar- Roudlotul Ilmiyah* dengan agenda sebagai berikut :
1. Sarasehan Media Pondok, pembicara dan peserta dari alumni dan pengelola pondok yang konsen di media
2. Membentuk Team Work Media
3. Kantor dan Alat media 
4. Lounching 
Semoga bermanfaat….

A. Fauzi Hamid 
Alumni 1995

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi