Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Breaking News : Sunanto, Pendiri Majelis Nusantara Meninggal Dunia

Gambar
Breaking News : Sunanto, Pendiri Majelis Nusantara Meninggal Dunia Laporan: Sudono Syueb Indramayu,tajdidatturatsblogspot.com-"Salah satu pendiri Majelis Nusantara, Sunanto, asal Indramayu meninggal dunia tadi tengah malam tanggal 1 Desember 2020. Para Netizen muslim moderat dan toleran dari seluruh penjuru indonesia sampaikan ungkapan duka cita yang mendalam", tutur Firman Syah Ali, tokoh muda NU, Jawa Timur dan salah satu pendiri Grup WA Majlis Nusantara. Lebih lanjut Firman jelaskan, Majelis Nusantara adalah Grup WA fenomenal yang didirikan tahun 2015 silam oleh Firman Syah Ali Surabaya, Sunan Jaga Kali alias Sunanto Indramayu, Jolo Sukmo Bangil dan Basyarudin Pelaut. "Grup WA Majelis Nusantara pada saat didirikan beranggotakan para tokoh muslim indonesia dari berbagai Manhaj, Madzhab dan harokah. Mereka berdiskusi 24 Jam tentang teologi, ideologi dan politik dengan aturan ketat : - tidak boleh posting hoax; - tidak boleh ujaran kebencian; - Tidak boleh fa

SETELAH RUU KETAHANAN KELUARGA KANDAS, PERJUANGAN LEBIH BERAT LAGI

Gambar
SETELAH RUU KETAHANAN KELUARGA KANDAS, PERJUANGAN LEBIH BERAT LAGI Oleh: Dr. Adian Husaini  (Ketum DDII Pusat) Ed: Sudono Syueb (Humas DDII Jatim) Pada 24 November 2020 lalu, ada peristiwa penting di DPR-RI. Badan Legislasi (Baleg) DPR hari itu, memutuskan bahwa Rancangan Undang-Undang Ketahanan Keluarga (RUU-KK) kandas.             Lima Fraksi menolak RUU-KK, yaitu Fraksi PDIP, Golkar, PKB, Demokrat, dan Nasdem. Sementara empat fraksi lainnya yang setuju RUU-KK dibahas untuk dijadikan undang-undang yaitu Fraksi PKS, Gerindra, PAN, dan PPP.             Sejumlah Fraksi mengungkapkan alasan mereka menolak RUU-KK, karena RUU tersebut belum cukup urgen untuk dibahas. "PDIP menyatakan RUU-KK ini tidak diperlukan mengingat Undang-Undang No 52/2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga sudah cukup mengakomodir," kata anggota Baleg Frakis PDIP, MY Esti Wijayati. Hal senada juga disampaikan Fraksi Partai Golkar.             "Berdasarkan alasan ter

Partai Keadilan Sejahtera dan Harapan Umat

Gambar
Partai Keadilan Sejahtera dan Harapan Umat . Oleh: lmam Shamsi Ali*  Ed: Sudono Syueb Saya bukan anggota partai. Apalagi politisi. Saya seorang Imam yang mendedikasikan setiap detakan nadi hidupnya untuk dakwah dan perjuangan Islam. Apalagi dalam konteks Indonesia, tentu saja saya jauh dari kepentingan politik apapun.  Namun demikian, justeru sebagai bagian dari kepedulian dakwah itulah saya selalu memberikan perhatian dekat terhadap dinamika politik yang terjadi di berbagai belahan dunia. Termasuk tentunya di negara tercinta Republik Indonesia.  Hal itu karena saya yakin bahwa dakwah dan politik adalah dua hal yang tidak lagi dapat dipisahkan. Kenyataannya bahkan di Amerika sendiri isu-isu agama sering menjadi isu politik penting. Yang salah adalah ketika agama “dikadali” oleh para politisi untuk kepentingan sempit dan sesaat mereka.  PKS dan Harapan Umat  Dua hari lalu salah satu Partai Politik yang berbasis agama (Islam), Partai Keadilan Sejahtera, melangsung

Menjemput Kasih Sayang Allah Dengan Menyayangi Orang Tua

Gambar
Menjemput Kasih Sayang Allah Dengan Menyayangi Orang Tua Oleh: Dra. Nur Hidayah (Alumni YTP Kertosono. Sekarang menjabat PAIF Kemenag Kota Mojokerto, Jawa Timur) Ed: Sudono Syueb Umar bin Al Khattab radhiallahu 'anhu,  menuturkan: ﻗﺪﻡ ﻋﻠﻰ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ ﺳﺒﻲ ، ﻓﺈﺫﺍ ﺍﻣﺮﺃﺓ ﻣﻦ ﺍﻟﺴﺒﻲ ﻗﺪ ﺗﺤﻠﺐ ﺛﺪﻳﻬﺎ ﺗﺴﻘﻲ ، ﺇﺫﺍ ﻭﺟﺪﺕ ﺻﺒﻴﺎً ﻓﻲ ﺍﻟﺴﺒﻲ ﺃﺧﺬﺗﻪ ، ﻓﺄﻟﺼﻘﺘﻪ ﺑﺒﻄﻨﻬﺎ ﻭﺃﺭﺿﻌﺘﻪ ، ﻓﻘﺎﻝ ﻟﻨﺎ ﺍﻟﻨﺒﻲ ﺻﻠﻰ ﺍﻟﻠﻪ ﻋﻠﻴﻪ ﻭﺳﻠﻢ: (ﺃﺗﺮﻭﻥ ﻫﺬﻩ ﻃﺎﺭﺣﺔ ﻭﻟﺪﻫﺎ ﻓﻲ ﺍﻟﻨﺎﺭ). ﻗﻠﻨﺎ: ﻻ ، ﻭﻫﻲ ﺗﻘﺪﺭ ﻋﻠﻰ ﺃﻥ ﻻ ﺗﻄﺮﺣﻪ ، ﻓﻘﺎﻝ: (ﻟﻠﻪ ﺃﺭﺣﻢ ﺑﻌﺒﺎﺩﻩ ﻣﻦ ﻫﺬﻩ ﺑﻮﻟﺪﻫﺎ Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam kedatangan rombongan tawanan perang. Di tengah-tengah rombongan itu ada seorang ibu yang sedang mencari-cari bayinya. Tatkala dia berhasil menemukan bayinya di antara tawanan itu, maka dia pun mendekap erat-erat ke tubuhnya dan menyusuinya. Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam lalu bertanya kepada kami, “Apakah menurut kalian ibu ini akan tega biarkan anaknya jatuh ke dalam kobaran api?” Kami menjawab, “Tidak mungkin, d

DEMOKRASI, BUKAN MANTRA

Gambar
DEMOKRASI, BUKAN MANTRA Oleh: Dr. Adian Husaini  (Ketua DDII Pusat) Ed: Sudono Syueb (Humas DDII Jawa Timur)  Kata ”demokrasi” kini sedang ramai dibincangkan lagi. Gara-garanya, pada 22 Nopember 2020, judul foto Gubernur DKI Anies Baswedan - dalam akun twitter - sedang membaca buku berjudul ” Bagaimana Demokrasi Mati ”. Buku karya Steven Levitsky dan Daniel Ziblatt, dari Harvard University, memang berkisah tentang kematian dalam perspektif historis.             Dari pro-kontra soal foto Gubernur DKI tersebut, bicara tentang demokrasi selalu menarik dan kontroversial. Itu karena, sejak awalnya, sistem demokrasi memang sudah menjadi perbincangan luas di kalangan para filosof, ilmuwan politik, juga politisi dan negarawan. Filosof Yunani Aristoteles (384-322 SM), menilai sistem demokrasi merupakan bentuk pemerintahan buruk. Aristoteles membagi sistem pemerintahan menjadi enam. Tiga sistem yang baik, dan tiga yang buruk. Tiga sistem pemerintahan yang baik adalah: monarkhi, arist

Mengenang Ustadz Sudarno Hadi (1965-2020): Aktivis Dakwah yang Selalu Bersungguh-sungguh

Gambar
Mengenang Ustadz Sudarno Hadi (1965-2020): Aktivis Dakwah yang Selalu Bersungguh-sungguh Oleh M. Anwar Djaelani   Editor: Sudono Syueb Inna lillahi wa inna ilayhi roji'un. Rabu 25/11/2020 sekitar pukul 19.30, beredar secara cepat kabar duka: Ketua Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Jawa Timur-Ustadz Sudarno Hadi-meninggal. Banyak yang bersedih atas kepergian aktivis dakwah yang potensial dan relatif masih muda itu.  Aktivis Dedikatif Sudarno Hadi lahir di Kediri pada 31/03/1965. Dia kader Pelajar Islam Indonesia (PII). Dia peserta Leadership Basic Training tahun 1984 di Gurah-Kediri. Lalu, menjadi Ketua Umum PD-PII Kediri 1989 (sebelumnya, dia berpengalaman sebagai Ketua PII Komisariat Plosoklaten Kediri). Pada 1991, di PW-PII Jawa Timur, Sudarno Hadi diberi amanah sebagai Wakil Ketua Korwil Majelis Dakwah. Dengan posisinya ini, setidaknya ada dua hal yang mudah diingat. Pertama, dia rajin menyelenggarakan Kajian Islam Intensif tiap bulan. Kedua, dia aktif bersilat

STATUS SHALAT QABLIYAH ASHAR

Gambar
STATUS SHALAT QABLIYAH ASHAR Ust. Khairudin, M. Ag. (Sekretaris PDM Tanah Bumbu, Kalsel) A.  Pengertian Shalat qabliyah ashar artinya shalat sebelum ashar , maksudnya shalat sunat antara azan iqamat sebelum shalat pardhu ashar. B.  Status Hukum Shalat Qabliyah Ashar Menurut jumhur ulama, shalat qabliyah ashar hukumnya adalah sunat rawatib ghairu muakkad . C.       Jumlah Rakaat Qabliyah Ahshar a.        Qabliyah ashar 2 rakaat b.       Qabliyah ashar 4 rakaat D.       Pendapat Para Ulama 1.        Hasby Ash Shiddiqy dalam buku Pedoman Shalat, halaman 494 : Sunat-sunat rawatib ghairu muakkadah yang dianjurkan atau dibenarkan oleh Rasulullah saw antara lain; empat rakaat sebelum ashar, dua rakaat sebelum magrib dan dua rakaat sebelum isya. Berkata para ulama, disukai kita mengerjakan dua rakaat sunat sebelum ashar, sebelum magrib dan sebelum isya. 2.        Abu Bakar Jabir al Jazairi dalam Minhajul Muslim mengatakan, dua rakaat sebelum ashar termasuk sh

Karangan Bunga atau Bunga Dikarang?

Gambar
Karangan Bunga atau Bunga Dikarang? A. Darojul Ali (Dosen UIC, Jakarta)  Tiba-tiba ratusan karangan bunga berjejer di Makodam Jaya, memberi ucapan apresiasi/selamat  atas kerja pangdam dan jajarannya menurunkan baleho di petamburan. Padahal sebuah pekerjaan di luar kewenangan TNI, itu kewenangan satpol PP. Dilihat sekilas sebuah amal yang heroik, lalu dapat ucapan selamat. Sejatinya telah terjadi penyimpangan dan degradasi wibawa TNI kita. karena mabes TNI menyatakan tak ada perintah dari instansinya. KARANGAN BUNGA atau bunga dikarang...? Terlihat langkah ini sebagai pencitraan atas dukungan, karena yang terjadi bukan simpati tapi cibiran baru. Tugas satpol PP diambil alih karena dicopot satpol PP dipasang lagi. Lalu kalau begini emang lantas TNI ambil alih...? Sungguh simplitis dan merendahkan wibawa TNI. Karangan bunga yang ratusan itu diduga datang dari kelompok yang sama dengan karangan bunga yang diterima ahok ketika kalah jadi orang nomor satu di DKI. Masyarakat hera

Sang Nabi

Gambar
Sang Nabi A. Darojul Ali (Dosen UIC, Jakarta)  Salam.. Pagi ini dingin terasa.. Suara2 imam subuh serak2 basah.. Tapi kesyahduan membahana.. Badan masih menggigil.. Bagai Sang Nabi baru Tahannus dari gua Hiro.. Khodijah,,, Selimuti aku.. Selimuti aku.. Selimuti aku.. Khodijah yang anggun menimpali.. Ia sayang.. Aku slimuti sayang.. Sang Nabipun nyaman di sisi Khodijah... 🙏🙏

KU INGIN SEGERA BERTEMU GURUKU

Gambar
KU INGIN SEGERA BERTEMU GURUKU M. MURTADLO Hs. (Pegiat sastra Pantura LA)  Ku kuatkan niat Ku bulatkan tekad  Ku ucap basmallah  Walau terasa berat  Ku kan tetap melangkah Ku tegakkan kakiku Ku kuatkan langkah ku Walau panas, hujan, dan badai menghadang  Walau cobaan aral melintang  Pantang ku menyerah di tengah jalan  Tas ransel berdiri tegak di belakang pundak Walau terasa berat Namun ayunan kaki ku tetap kan melangkah Ku ingin segara sampai di sekolah Walau dinginnya angin pagi menembus tulangku Kerikil-kerikil tajam menghadangku Tak kan surutkan niatku Ku ingin bersegera bertemu guruku  Guna menimba ilmu Walau terkadang terasa sulit pelajarannya Ku tak kan behenti meminta bimbingannya Walau terkadang terasa berat tugas-tugasnya Ku kan tetap ikhlas mengerjakannya Kan kujadikan cemeti hidup manuju manusia yang sempurna Dengan iringan do'a dan usaha Serta tawakkal kepada sang Pencipta Kan ku raih cita-cita Terima kasih wahai guruku Engkaulah jembatan ilmu Engkaulah pel

Baca Buku

Baca Buku W Darwis Ada yang baca buku matinya demokrasi Untuk melihat relevansi Dengan isu terkini Usai baliho rebah bumi Juga Anis bertandang polisi Ada yang baca buku demokrasi kita Untuk mengenang Bung Hatta Yang mengambil jalan berbeda Dengan penguasa Sebagaimana Fadli pada istana Tentu ada di sebuah lingkaran Yang membaca komik Sinchan Doraemon Dengan segala khayalan Hilang arah kepemimpinan Baca Itu langit bersabda Supaya dapat bercerita Tentang demokrasi meraih tahta Tidak selewengkan kuasa Memukul memalu membedil penjara Lantaran berbeda kata Baca Itu jendela dunia Supaya dapat bertegap muka Sejajar berdiri dengan pemimpin Amerika Eropa Asia Afrika Australia Dengan keberanian berbahasa Jika baca tak sempat Maka dengarlah nasihat Suara ayat Bisikan malaikat Itu pun jikalau ta'at Bukan tetiba mengimami shalat Sebelum suara dipungut Sesudah itu ulama dipecut Bacalah buku yang bagus Seperti Fadli dan Anis Jangan Sinchan berwatak culas Ataupun Doraemon dengan sekantong fulus 11

Mencintai Allah dan Rasul: Antara mencium Hajar Aswad dan Mendidik Anak

Gambar
Mencintai Allah dan Rasul: Antara mencium Hajar Aswad dan Mendidik Anak Oleh: No Name Di Masjidil Haram, sehabis menyelesaikan tawaf, saya segera menepi mencari tempat strategis yang berhadapan langsung dengan multazam untuk berdoa. Saya menemukan tempat yang kebetulan lowong di hadapan ka'bah. Lalu saya bersimpuh dan memanjatkan do'a sambil menunggu waktu subuh menjelang. Saat itulah saya melihat seorang lelaki hitam legam dari benua afrika datang dan langsung mengambil tempat di samping kanan. Terlintas dalam hati, "dengan potongan perawakan dan tampang seperti ini, lelaki kulit hitam ini pasti orang kasar yang tidak berpendidikan". Lalu sebagaimana kebiasaan di masjid ketika duduk bersebelahan dalam satu jamaah, saya menyalaminya.  Tiba-tiba ia bertanya dengan bahasa inggris yang bagus sekali tentang asal saya. "Saya dari Nigeria, kamu dari mana?".  Saya bilang, saya berasal dari Indonesia.  "kenapa orang Indonesia suka sekali berusaha me

Ketauladanan itu penting!

Gambar
Ketauladanan itu penting!  Oleh: lmam Shamsi Ali*  Ed: Sudono Syueb Salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia yang sekaligus menjadi perhatian besar agama Islam adalah aspek ketauladanan (al-Qudwah). Bahwa dalam hidupnya manusia secara alami (fitri) memerlukan ketauladanan itu. Manusia dalam hidupnya akan mencari ketauladanan itu untuk menjadi cerminan, sekaligus ukuran akan dirinya sendiri.  Sejujurnya, jika melihat kepada ajaran Islam itu sendiri secara dekat, niscaya akan didapati bahwa hampir semua tingkatan dan sisi ajaran agama ini membangun ketauladanan itu.  Ambillah misalnya konsep Tauhid dalam Islam. Ketika Allah mengekspos Nama-Nama dan Sifat-Sifatnya sesungguhnya dimaksudkan salah satunya untuk dijadikan sabagai ketauladanan bagi manusia. Tentu pada tingkatan tabiat kemanusiaan itu sendiri.  Allah itu Rahman Rahim misalnya. Allah itu begitu cinta dan penuh kasih yang tiada batas. Tabiat Allah yang tida batas menjadikan cinta dan kasihNya tentu juga tia