STATUS SHALAT QABLIYAH ASHAR
STATUS SHALAT QABLIYAH ASHAR
Ust. Khairudin, M. Ag.
(Sekretaris PDM Tanah Bumbu, Kalsel)
A. Pengertian
Shalat qabliyah ashar artinya shalat sebelum
ashar, maksudnya shalat sunat antara azan iqamat sebelum shalat pardhu ashar.
B. Status Hukum Shalat Qabliyah Ashar
Menurut jumhur ulama, shalat qabliyah ashar
hukumnya adalah sunat rawatib ghairu muakkad.
C.
Jumlah Rakaat Qabliyah Ahshar
a.
Qabliyah ashar 2 rakaat
b.
Qabliyah ashar 4 rakaat
D.
Pendapat Para Ulama
1.
Hasby Ash Shiddiqy dalam buku Pedoman Shalat,
halaman 494 :
Sunat-sunat
rawatib ghairu muakkadah yang dianjurkan atau dibenarkan oleh Rasulullah saw
antara lain; empat rakaat sebelum ashar, dua rakaat sebelum magrib dan dua
rakaat sebelum isya. Berkata para ulama, disukai kita mengerjakan dua rakaat
sunat sebelum ashar, sebelum magrib dan sebelum isya.
2.
Abu Bakar Jabir al Jazairi dalam Minhajul Muslim
mengatakan, dua rakaat sebelum ashar termasuk shalat sunat rawatib.
3.
Sayyid Sabiq dalam Fiqh Sunnah, Shalat dua rakaat
atau empat rakaat sebelum ashar.
4.
Thaha Abdullah al Afifi dalam Min Af Alirrasul Fit
Thaharah was Shalati, menerangkan shalat dua rakaat atau empat rakaat sebelum
ashar.
5.
Syeikh Muhammad Ibnu Umar an Nawawi dalam Tanqihul
Qaul al Hatsits Fis Syarhil Lubabul Hadits, mengutif riwayat Imam an Nasa’i
dari Ummu Habibah, dikatakan bahwa, termasuk sahalat sunat adalah; empat rakaat
sebelum zuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sebelum ashar, dua rakaat
sesudah magrib, dan dua rakaat sebelum isya.
6.
Syekh Abu Syuja' dalam Kitab Matan at Taqrib,
memasukkan shalat empat rakaat qabliyah ashar ke dalam salah satu shalat sunnah
yang mengiringi shalat pardhu.
7. Al Manawi dalam Kitab Faidhul Qadir berkata :
Shalat sunat qabliyah ashar sangat dianjurkan dan ditekankan untuk
dilaksanakan, karena termasuk shalat yang menjadi harapan Nabi saw untuk
memperoleh rahmat. Mengingat doa dan harapan beliau mesti mustajab.
8.
Syeikh Taqiyuddin Abu Bakar Muhammad al Hishni al
Husaini, dalam Kitabnya Kifayatul Akhyar, menerangkan bahwa shalat qabliyah
ashar empat rakaat termasuk shalat sunat rawatib.
9. Syeikh Muhammad Nawawi al Jawi, dalam Kitab
Muraqil Ubudiyah, mengatakan ; kerjakanlah shalat sunnah empat rakaat sebelum
ashar. Shalat itu adalah sunnah muakkad karena mengharapkan doa Rasulullah saw.
Namun menurut Asy Syafi’i tidak termasuk muakkad sebagaimana diterangkan oleh
al Azizi.
10.
H. Sulaiman Rasyid dalam Bukunya Fiqh Islam,
halaman 144-145, memasukkan shalat qabliyah ashar empat rakaat dalam shalat
sunat rawatib ghairu muakkad.
11.
Yazid bin Abdul Qadir Jawas, dalam bukunya Ritual
Sunnah Setahun, halaman 218 menerangkan bahwa shalat qabliyah ashar dua rakaat
maupun empat rakaat merupakan bagian dari shalat sunat rawatib.
12. DR. H. Agung Danarta, dalam bukunya Shalat-shalat
Tathawwu’, halaman 32-36; menerangkan shalat qabliyah ashar empat atau dua rakaat
termasuk bagian dari shalat tatawwu’.
13.
Buku Pendidikan Al Islam untuk SMPM kelas 1,
terbitan Dikdasmen PWM Yogyakarta, tahun 2003 halaman 65 ; shalat sunat ashar
terdiri dari dua atau empat rakaat, dikerjakan sebelum shalat ashar.
14.
Buku Pelajaran Al Islam 2, untuk SMPM, terbitan
Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, tahun 2000 halaman 102,tentang shalat sunat
ashar; diantara shalat sunat rawatib itu adalah dua atau empat rakaat sebelum
ashar.
15.
Buku Pelajaran al Islam 3 A untuk SMAM, terbitan
Dikdasmen PP Muhammadiyah tahun 1995 halaman 42-43 ; shalat rawatib itu
dianataranya shalat sunat ashar, dikerjakan sebelum ashar dua atau empat
rakaat.
16.
Buku Fikih Islam Sesuai Dengan Putusan Majelis
Tarjih, halaman 108 ; shalat sunat ashar terdiri dari dua atau empat rakaat
dikerjakan sebelum ashar.
17.
Buku Teologi dan Fiqh Dalam Tarjih Muhammadiyah,
halaman 305 : Adapun shalat sunat yang berhubungan dengan rawatib ashar
dilakukan sebelum ashar dengan dua rakaat.
18.
Buku Tanya Jawab Agama, oleh Tim Fatwa PP
Muhammadiyah Majelis Tarjih, jilid II halaman 85 ; shalat sunat sebelum ashar
itu ada, dan menjadi kebiasaan Nabi saw.
19.
Buku Himpunan Putusan Tarjih ( HPT ) Muhammadiyah,
halaman 320 ; dan hendaklah engkau shalat tatawwu’ sebelum ashar dua rakaat. (
Lihat pula hal. 330-331, tentang dalil-dalilnya bab shalat tatawwu’ ).
E.
Hadits-hadits Tentang Shalat Sunat Qabliyah Ashar
Dua Rakaat.
1.
Dari Abdillah Ibnu Mughaffal, bahwasanya Nabi saw
bersabda ; Tiap-tiap diantara dua azan ada dua rakaat shalat ( beliau berkata
sebanyak tiga kali ). kemudian beliau berkata pada kali yang ketiga bagi siapa
yang mau melaksanakannya ( HR. Bukhari, shahih Bukhari bab azan, no. 591 ).
2.
Dari Ali bin Abi Thalib berkata, bahwasanya Nabi
saw shalat sebelum ashar dua rakaat ( HR. Abu Daud, Sunan Abu Daud no. 1081,
Kitab Riyadhus Shalihin Imam Nawawi no. 1121, hadits shahih. Hadits ini
diriwayatkan pula oleh Ahmad ).
3.
Hadits Riwayat at Tirmidzi , dan dua rakaat
sebelum ashar ( Kitab Nailul Authar juz 2 no.1160, Al Muntaqa Min Kitabit
Targhib wat Tarhib lil Mundziri, dan al Bani menshahihkan hadits ini ).
4.
Dari Ummu Salamah, Rasulullah saw biasa
mengerjakan dua rakaat shalat qabliyah ashar ( HR. An Nasa’i no. 581 dan Ahmad
no.306. Menurut Syeikh Syu’aib al Arnauth hadits ini shahih ).
5.
Dari Ummu Salamah berkata; Rasulullah saw
disibukkan dari dua rakaat sebelum ashar, maka beliau shalat dua rakaat
sesudahnya ( HR. An Nasa’i , Al Muntaqa juz 1 no. 542 ).
6.
Ibnu Abi Harmalah berkata, bahwasanya Abu Salamah
Ibnu Abdurrahman bertanya kepada Aisyah tentang dua rakaat shalat yang
dikerjakan Rasullah saw sesudah ashar, Aisyah menjawab, Nabi saw biasanya shalat
dua rakaat sebelum ashar. Pada suatu hari beliau sibuk hingga tak sempat
mengerjakannya, atau beliau lupa, maka beliau kerjakan sunat dua rakaat itu
sesudah ashar ( HR. Muslim dan An Nasa’i, Al Muntaqa juz 1 no.542 ).
7.
Dari Maimunah berkata, bahwasanya Rasululah saw
menyiapkan satu pasukan, padahal beliau idak mempunyai hewan kendaraan.
Kemudian didatangkan kepada beliau hewan kendaraan dari zakat. Maka beliau
membaginya untuk mereka para tentara itu. Karena pekerjaan itu Nabi saw sibuk
hingga tak bisa shalat. Nabi saw shalat sebelum shalat ashar dua rakaat, atau
sekedar yang kehendaki Allah ( emapat rakaat ). Maka Nabipun shalat ashar.
Kemudian beliau kembali ( ketika tidak sibuk ), shalat seperti biasa
mengerjakan qabliyah, yakni qabliyah ashar ( HR. Ahmad, Al Muntaqa juz 1 no.
525 ).
F.
Hadits-hadits Tentang Qabliyah Ashar Empat Rakaat
1.
Dari Ali ra, bahwasanya Nabi saw shalat qabliyah
ashar empat rakaat ( HR. Tarmidzi, Kitab Riyadhus Shalihin Imam Nawawi no.119,
hadits hasan. Hadits ini diriwayatkan pula oleh Ahmad, Nasa’i dan Ibnu Majah ).
2. Dari Ali bin Abi Tahlib berkata, adalah Rasulullah
saw shalat qabliyah ashar sebanyak empat rakaat, beliau pisahkan dengan dua
rakaat salam ( HR. At Tirmidzi, al Bani menyatakan hadits ini hasan ).
3.
Dari Ali bin Abi Tahlib berkata; dahulu Nabi saw
biasa shalat empat rakaat sebelum ashar, beliau memisahkan diantara dua rakaat
dengan mengucapkan salam pada para malaikat muqarrabin dan orang-orang yang
mengikuti mereka dengan baik dari kalangan muslimin dan mu’minin ( Hadits
hasan, diriwayatkan oleh Ahmad no.160, at Tirmidzi no.429, an Nasa’i juz 2
hal.119-120, Ibnu Majah no.1161, Abu Daud At Thayalisi no.130 dan al Baihaqi
juz 2 hal.473 )
4.
Dari Ashim Ibnu Dhamrah as Sululy berkata : dan
shalat qabliyah ashar sebanyak empat rakaat dengan memisahkan tiap dua rakaat
dengan salam ( HR. Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah no. 864 dan 865, Sunan Ibnu
Majah bab Iqamat no.1151, At Tirmidzi dalam Sunan At Tirmidzi bab al Jum’atan
Rasulullah no. 544, An Nasa’i dalam Sunan an Nasa’i bab Imamah no.864 dan 865,
Ahmad dalam Musnad Ahmad no.615, Ibnu Qayyim al Jauzi dalam Kitab Zaadul Ma’ad
menyatakan hadits ini sah, dan ulama hadits lainnya menyatakan shahih. Al Bani
menyatakan hadits ini hasan, demikian juga at Tirmidzi menyatakan hadits ini
hasan ).
5.
Dari Ibnu Umar berkata, bahwasanya Nabi saw
bersabda, semoga Allah swt merahmati orang yang melaksanakan shalat qabliyah
ashar empat rakaat ( HR. Ahmad no. 5980, Abu Daud no. 1271 dan at Tirmidzi no.
430, Kitab al Muntaqa juz 1 no.517, at Tirmidzi menyatakan hadits hasan, hadits
ini diriwayatkan pula oleh Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban dalam hadits shahih Ibnu Hibban, beliau menyatakan hadits
ini shahih. Hadits ini dimuat pula dalam Kitab Nailul Authar juz 2 no. 5980,
Bulughul Maram no. 383. Al Bani menshahihkan hadits ini dalam shahih at Targhib
wat Tarhiib.Al Hafizh Abu Thahir menerangkan sanad hadits ini hasan. Hadits ini
dimuat pula dalam kitab Zadul Maad Ibnu Qayyim al Jauzi, juga dalam Fiqh Sunnah
oleh Sayyid Sabiq, Kitab Bulughul Maram Ibnu Hajar al Asqalani hal.84 no.383 ).
6.
Dari Ummu Habibah, Rasulullah saw bersabda,
barangsiapa yang memelihara empat rakaat qabliyah ashar, pastilah Allah dirikan
baginya satu rumah di surga ( HR. Abu Ya’la, Musnad Abu Ya’la, hadits dhaif ).
7.
Dari Abu Hurairah , bahwasanya Nabi saw bersabda,
barangsiapa yang shalat empat rakaat qabliyah ashar niscaya Allah mengampuninya
( HR. Abu Ya’la, Musnad Abu Ya’la, hadits dhaif ).
8.
Dari Abdullah bin Amr bin Ash, ia berkata;
Rasulullah bersabda, barangsiapa shalat empat rakaat qabliyah ashar tidak akan disentuh api neraka ( HR. At
Thabrani dalam Al Ausath, hadits dhaif ).
9.
Dari Ummu Salamah dari Nabi saw, barangsiapa
shalat empat rakaat qabliyah ashar Allah haramkan jasadnya dari neraka ( HR.
Thabrani )
10.
Dari Ibnu Umar berkata, bersabda Rasulullah saw ;
barangsiapa shalat qabliyah ashar sebanyak empat rakaat, Allah haramkan atasnya
api neraka ( HR. Thabrani, Kitab Irsyadul Ibad Ila Sabilirrasyad, bab shalat
sunat oleh Syeikh Ibnu Abdul Aziz Al Malibary, kitab Tanqihul Qaul oleh Syeikh
Muhammad Ibnu Umar an Nawawi ).
KESIMPULAN :
1.
Shalat qabliyah dua atau empat rakaat sebelum
ashar ada disyariatkan dalam ajaran Islam.
2. Shalat qabliyah
dua atau empat rakaat sebelum ashar, memiliki dalil dasar hukum dari
beberapa hadits , baik dari hadits yang shahih, hasan maupun dhaif.
3. Shalat qabliyah dua atau empat rakaat sebelum
ashar hukumnya sunat, diberi pahala oleh Allah swt apabila dikerjakan dengan
baik dan benar serta mengharap ridha Allah swt.
Tanah Bumbu, 22 Rabiul Awwal 1442 H
Komentar
Posting Komentar