IMAM SYAFI'I R.A. MENGAKU MIMPI KETEMU RASULULLAH SAW

IMAM SYAFI'I R.A. MENGAKU MIMPI KETEMU RASULULLAH SAW

Oleh: Sudono Syueb
(Alumni Ponpes YTP & SMAMDA, Kertosono & UGM, Yogyakarta)

Akhir akhir ini jagad media massa dan sosmed diramaikan oleh laporan ke polisi adanya seseorang mengaku mimpi ketemu Rasulullah. Audiens pro-kontra. 
Sebetulnya kisah para sahabat, tabiin dan   ulama salaf yang mengaku bermimpi ketemu Rasulullah banyak. Salah satu diantaranya adalah IMAM SYAFI'I, salah satu dari 4 lmam Mazhab. 
Dalam mimpi itu, lmam Syafi'i disuruh memberitahu pada sahabatnya lmam Ahmad bin Hambal, bahwa Imam Ahmad akan difitnah berkaitan dengan kontroversi apakah Al Qur'an itu  makhluk apa bukan.

Dikutip dari laman kisahhikmah.com., berjudul: Mistri di Balik Mimpi lmam Syafi'i Bertemu Rasulullah, yang ditulis oleh Pirman Bahagia.   
Pirman menulis, Ada rahasia penting yang diberitahukan oleh Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam kepada Imam asy-Syafi’i melalui mimpi. Rahasia ini terkait Imam Ahmad bin Hanbal yang terkena fitnah dari penguasa zhalim terkait al-Qur’an al-Karim.

Kepada Rabi’, Imam asy-Syafi’i menitipkan suratnya agar disampaikan kepada saudaranya sang penulis Musnad itu. Sesaat setelah membaca surat tersebut, Imam Ahmad bin Hanbal pun tak kuasa menahan tangisnya.

“Terimalah suratku ini,” kata Imam asy-Syafi’i kepada Rabi’, “dan berikanlah kepada saudaraku, Ahmad bin Hanbal.” Rabi’ pun bergegas. Menempuh perjalanan panjang nan keras hingga sampai di Baghdad. Ketika tiba di kediaman Imam Ahmad, beliau sedang mendirikan shalat Subuh. Rabi’ sang utusan pun ikut menjadi makmum Imam Ahmad di pagi itu.

“Ini,” ungkap Rabi’ setelah menemui Imam Ahmad, “surat dari saudaramu, Imam asy-Syafi’i.”

“Apakah kamu sudah membacanya?” tanya Imam Ahmad kepada sang utusan yang telah menempuh perjalanan jauh Mesir-Baghdad.
 
“Belum,” jawab Rabi’ singkat.

“Tiba-tiba,” demikian kesaksian Rabi’, “dia (Imam Ahmad) berlinangan air mata setelah membaca surat tersebut.”

“Wahai Abu ‘Abdullah,” tanya Rabi’, “bolehkah aku mengetahui isinya?”

Imam Ahmad pun menuturkan, Imam asy-Syafi’i mengisahkan mimpinya bertemu dengan Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam. Dalam mimpinya tersebut, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda agar Imam asy-Syafi’i menulis surat untuk Imam Ahmad bin Hanbal.

“Sampaikan salamku,” kata Rasulullah dalam mimpinya ketika bertemu Imam asy-Syafi’i, “kepada Abu ‘Abdullah Ahmad bin Hanbal. Sampaikan kepadanya bahwa dia akan difitnah dan disiksa terkait kemakhlukan al-Qur’an.”

“Jangan jawab mereka (fitnah itu),” pinta Rasulullah dalam mimpi tersebut, “niscaya Allah Ta’ala akan mengangkat derajatmu hingga Hari Kiamat.”

Setelah membacakan isi surat Imam asy-Syafi’i, Imam Ahmad pun berkata, “Ini kabar gembira.” Lalu, beliau melepas baju dan memeluk Rabi’ sebagai pertanda terimakasih atas surat yang telah diantarkannya itu.

Imam Ahmad pun menulis balasan kepada Imam asy-Syafi’i yang dititipkan kepada Rabi’. Sang utusan bergegas pulang ke Mesir untuk menyampaikan surat balasan tersebut. Di dalam buku Agar Tidak Diperdaya Setan, Syeikh Ibnu Muflih al-Maqdisi tidak mencantumkan surat balasan dari Imam Ahmad bin Hanbal kepada Imam asy-Syafi’i. [Pirman/Kisahikmah]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi