Pengemis di Australia
Pengemis di Australia
A. Darojul Ali
(Dosen UIC Jakarta)
Setiap sepekan rata-rata saya kalau gak sendiri tentu ramai-ramai sama teman-teman Asrama pergi berlibur.
Suatu saat saya sendiri pergi ke Sydney naik kereta.
Jarak tempuh asrama ke Sydney sekitar Bandung - Jakarta.
Kereta api begitu bersih, kanan kiri rel kereta api sejauh mata mandang tertata rapi, tidak ada rumah terlihat kumuh. Memang australia diwaktu itu tingkat kemiskinan 0 persen.
Beberapa hal yang sering terlihat di Australia, minimal yang saya alami :
Pertama, sering terjadi perang antar geng, dan kadang terdengar tembakan berkali - kali di malam hari.
Kedua, kemaksiatan sangat bebas. Orang berpacaran atau pergaulan sungguh diluar batas moral nilai-nilai agama kita Islam dan itu di tempat umum.
Ketiga, Walau kemiskinan 0 persen, pengemis cukup banyak.
Bedanya, pengemis di australi pakai paju rapi, pakai jaz dan kita akan faham dia pengemis karna dia berdiri gak bergerak - gerak baik di dalam kereta, depan supermarket, depan pintu terminal, samping restoran dll.
Hidup disebuah Negara yang bebas seperti auatrali memang nyaman, tapi senyaman - nyaman negara makmur tetap nyaman tinggal di Saudi atau indonesia.
Jakarta, 23 Desember 2020.
ADA.
Komentar
Posting Komentar