STID Mohammad Natsir


Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia memilih nama “Mohammad Natsir” untuk kampus STID bukan sekedar pajangan. Pak Natsir adalah pendiri, pemimpin, dan juga teladan dalam aktivitas dakwah Islamiyah. Beliau adalah dai, guru, dan sekaligus negarawan teladan. Karena itu, para mahasiswa STID Mohammad Natsir, banyak mendapatkan materi kuliah tentang pemikiran dan kiprah dakwah Mohammad Natsir.

Para mahasiswa juga senatiasa diingatkan pesan-pesan penting Allahyarham Mohammad Natsir dalam perjuangan. Misalnya, sebuah pesan Pak Natsir  kepada para da’i yang bertugas di berbagai daerah transmigrasi, usai mengikuti Daurah Syar’iyyah di Jakarta, 1990: “Seorang da’i selain harus berbekal ilmu yang luas tentang al-Islam, harus memiliki kepribadian yang utuh sebagai cerminan nyata       al-akhlaqul karimah, sehingga perilaku kesehariannya bisa menjadi qudwah. Disamping itu, seorang da’i harus selalu berusaha menyiapkan kader-kader pelanjutnya. Jika ia bertugas di satu kawasan 2-3 tahun, misalnya, hendaknya ia sudah mendapatkan calon penerusnya sebelum waktu bertugasnya habis. Untuk ini, biasakanlah selalu qiyamul lail, yang akan menguatkan hati, membajakan mental dan memberinya indera keenam.”

            Dalam beberapa acara di lingkungan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia, saya menyampaikan, bahwa jangan sampai nama “Mohammad Natsir” kita pakai untuk lembaga kita, tetapi sekedar pajangan. “Silakan kita renungkan, andaikan Pak Natsir hidup dan melihat kampus kita, apakah beliau ridho; apakah beliau tersenyum atau menangis?”

            Alhamdulillah, dalam perjalanannya, kampus STID Mohammad Natsir telah memberikan manfaat besar bagi perjalanan dakwah di Indonesia. Ratusan alumninya kini tersebar. Banyak diatara mereka sudah menyelesaikan program doktor dan menjadi pimpinan Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia. Banyak yang masih tekun berdakwah di berbagai pelosok Nusantara. Merekalah orang-orang besar dan pejuang-pejuang sejati di tengah masyarakat. Sebab, mereka mengamalkan ilmunya dan menjadi orang yang bermanfaat bagi sesama.

            Jadi, dengan segala keterbatasannya, insyaAllah, STID Mohammad Natsir adalah salah satu contoh “universitas Islam” yang mendidik mahasiswanya menjadi manusia seutuhnya (al-insan al-kulliy/a universal man) – meskipun tidak memakai nama “universitas”. Mohon doanya, semoga kampus perjuangan ini menjadi semakin baik lagi di masa depan. (Depok, 25 Desember 2020).

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi