Laznas DDII Jatim, Bantu Terdampak Banjir Jember
Laznas DDII Jatim, Bantu Terdampak Banjir Jember
Laporan: Sudono Syueb
Humas DDII Jatim
Banjir di Jember yang terjadi tanggal 13-14-Januari 2021 lalu dampaknya luar biasa. Banyak kawasan terendam banjir, termasuk gedung gedung sekolah. Akibatnya banyak ATK anak didik yang rusak.
"Melihat banjir di Jember ini kami dari Laznas Dewan Da'wah Jawa Timur mengirimkan bantuan ke masyarakat Jember yang terdampak banjir", kata KH Fathur Rohman, Ketum Dewan Dakwah Jawa Timur kepada tajdidatturats.com, 31/1/2021.
Lebih lanjut Pakyai Fathur Rohman jelaskan, bantuan dikirim langsung oleh relawan Dewan Da'wah Jatim dengan dipimpin langsung oleh ustadz Budi Prasetyo selaku ketua Laznas DDII Jatim dan sekaligus Wakil Sekretaris Bidang Organisasi DDII Jatim.
Penyerahan bantuan berupa paket ATK untuk anak anak sekolah di daerah Jember tanggal 26-27 Januari 2021 langsung dikoordinasikan dengan ustadz Askhabul Mukminin, pengurus Laznas DDII Jatim yang sering tinggal di Jember dan dengan bpk Taufikul Ulum, Sekretaris PGRI Cabang Tempurejo, Jember.
Seperti telah diberitakan tajdidatturats.com tanggal 28 Januari 2021 kemarin bahwa pada tanggal 13 dan 14 Januari 2021 kemarin telah terjadi hujan deras di Kabupaten Jember hingga terjadi banjir sekitar 2 meter di banyak wilayah di Jember, termasuk di wilayah Tempurejo.
Berkaitan banjir tersebut, Laznas DDII Jawa Timur bersama Embrio PKZ DDII Jember yang dikomandani ustadz Askhabul Mukminin telah turun mengadakan Baksos dengan membagikan alat alat pendidikan di desa Wonoasri dan Curah Nongko, Tempurejo, Jember, pada hari Selasa & Rabu, 26 & 27-1-2021 kemarin.
Tahap awal ini, menurut tadz Askhabul, telah disalurkan 99 paket alat alat pendidikan kepada para siswa siswi yang terdampak banjir. In syaa Allah baksos ini berlanjut.
Dalam penyaluran paket alat alat pendidikan tersebut, Laznas DDII Jatim dan embrio PKZ DDII Jember bekerja sama dengan Bpk Taufikul Ulum, Sekretaris PGRI Cabang Tempurejo, Kabupaten Jember.
Menurut Taufikul Ulum bahwa banjir ini akibat hujan deras tanggal 13 dan 14 Januari 2021 lalu yang cukup deras hingga menyebabkan banjir bandang yang menimpa desa Wonoasri dan Curah Nongko serta desa desa yang lain. Ketinggian banjir rata rata di atas 2 meter di sepanjang 2 desa tersebut. "Banjir tersebut menyebabkan berbagai kerusakan material termasuk merusak alat alat pendidikan", jelas Taufikul Ulum.
Lebih lanjut Taufikul Ulum katakan, ada sekitar seribu anak didik yang ada di desa Wonoasri dan Curahnongko mengalami kerugian khususnya alat alat sekolah mereka, mulai buku tulis dan seragam mereka terendam banjir. Banjir ini juga menyebabkan 12 lembaga pendidikan yang alat tulis dan seragam anak didiknya nyaris terendam air semua.
"Ada 3 PAUD, 1 TK, 2 SDN dan 2 MI di desa Wonoasri terdamoak. Di desa Curah Nongko ada 1 TK, 4 SDN yaitu SDN 2, 3, 4 dan 8 dan 1 SMPN terdampak. Sedang di Kecamatan Tempurejo ada SMPN, SMP Plus dan SMK Plus Al Munawaroh yang terdampak", tutur Taufikul Ulum.
Menjawab pertanyaan dari ustadz Askhabul Mukminin dari Lasnas DDII Jawa Timur, tentang siswa yang terdampak apa sudah ada program trauma healing pasca bencana?.
Bpk Taufikul Ulum menyatakan bahwa sudah pernah dilakukan program trauma healing kemarin di PAUD Az Zahro 2 dari Lembaga Riski, Jember. Ulum berharap program trauma healing
yang menyentuh pendidikan ini bisa berkelanjutan. Sebab Program ini penting karena kondisi ekstrim ini sebabkan mereka trauma. Kalau di lihat di grup2 WA wali murid, itu rata2 keluhannya, khawatir kejadian kemarin itu terulang lagi.
Akibat banjir ini, menurut Ulum, ada jembatan yang terputus di wilayah Trate sehingga akses ke sana itu harus mutar jauh, padahal di sana ada SDN 8 dan SMPN 4 Tempurejo.
"Untuk itu kami berharap agar pemerintah segera memperbaiki jembatan yang putus itu karena jembatan itu vital sekali", pinta Taufikul Ulum
Komentar
Posting Komentar