Prof. Zainuddin Maliki, Sikap tak peduli Palestina a-Historis

Prof. Zainuddin Maliki, Sikap tak peduli Palestina a-Historis 


Ed. Sudono Syueb. 

Munculnya pernyataan yang meminta tidak perlu memperhatikan nasib bangsa Palestina karena di negara sendiri masih menghadapi banyak masalah mendapat reaksi dari kalangan DPR.

 "Sikap tak peduli Palestina itu a-historis. Dalam sejarah Palestina lah negara pertama yang mengakui kemerdekaan Indonesia"', ungkap Prof. Zainuddin Maliki, anggota DPR RI Fraksi PAN pada saat melakukan sosialisasi empat pilar MPR di depan warga Desa Sidokumpul, Lamongan, 27/5/21. 

"Oleh karena itu dukungan Palestina memiliki arti sejarah yang sangat besar karena dengan demikian kehadiran Indonesia sebagai sebuah negara yang merdeka dan berdaulat menjadi absah adanya", tegasnya. 

Mantan Rektor Universitas Muhammadiyah Surabaya itu mengingatkan bahwa pembelaan terhadap Palestina sudah diperlihatkan dengan jelas oleh Bung Karno antara lain dengan menyelenggarakan Konferensi Asia Afrika di Bandung 1955. Bung Karno menolak Israel sebagai peserta dan justru undang Palestina.
Mufti besar Palestina, Syekh Muhammad Amin Al-Husaini datang mewakili kepentingan Palestina. 

"Jadi Jasmerah, Jangan Lupakan Sejarah," ungkapnya mengingatkan pesan Bung Karno.

Tidak hanya memiliki arti sejarah yang besar, lebih dari itu pemihakan kepada bangsa yang terjajah  seperti yang dihadapi Palestina oleh Israel selama ini adalah pesan para founding fathers kita. Pesan itu tertuang jelas di dalam undang-undang dasar 1945 yang menyatakan bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan di atas dunia harus dihapuskan, karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

"Jadi abai terhadap nasib warga Palestina yang menjadi korban kebiadaban Israel, tidak hanya a-historis tetapi juga inkonstitusional", pungkasnya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi