Angka

"Angka..."


Angka hari ini hanyalah penanda bahwa usia ulun semakin mendekati 40 tahun. Sebuah bilangan usia yang jadi standart akan segala macam hal. Capaian jumlah usia yang konon akan menentukan hari-hari berikutnya. Itupun bila umur panjang. 

Jika diijinkan, maka tersisa sedikit waktu untuk menghabiskan masa gagal dalam kehidupan. Benar, angka itu relatif sifatnya. Namun jadi kesepakatan banyak orang bahwa di usia itulah penentu utama episode masa depan. Bahwa yang namanya kemapanan, kesuksesan, kedewasaan dan kebijaksanaan akan ditentukan sedari usia itu. Jika dalam proses sebelum mencapai usia itu 'gagal', besar kemungkinan di tahun-tahun berikutnya akan mengalami rentetan kegagalan lainnya. Boleh jadi pendapat umum ini benar, bisa saja jua salah karena tidak sedikit pula mereka mampu mendapatkan kejayaan dan kesuksesan dalam memaknai hidupnya justru di usia lima puluhan atau lebih tua. 

_Ulun_ boleh dikata menikah dalam usia yang sangat muda. Seandainya ukuran awal kehidupan terhitung setelah usia remaja 10-15 tahun, maka tak genap sepuluh tahun merasakan namanya _baramian, bakakawanan._  Tidak sempat lama merasakan yang dinamakan 'kebebasan dunia sebagai lelaki'. Meski begitu, tidak ada sedikitpun penyesalan. Cuma sekadar pengingat saja bahwa perjalanan hidup sampai dengan hari ini lebih banyak ditempa oleh beragam persoalan sebagai nahkoda rumah tangga. Tempaan yang patut disyukuri. Tempaan yang pada akhirnya memunculkan kreatifitas untuk mencari solusi segala persoalan kehidupan. 

Dengan kenyataan bahwa separu bilangan usia merupakan sebuah komitmen mengambil keputusan untuk menerima tanggungjawab sebagai pelindung dan pembimbing seorang wanita serta tiga bocah maka tentu saja butuh perjuangan ekstra. Melupakan akan rasa iri dengan petualangan ataupun soal _baramian_  yang barangkali dirasakan lebih lama oleh kawan seusia. Namun begitulah garisan takdir. Toh rencana terbaik tetaplah milikNya. Jika seandainya menjalani skenario berbeda, belum tentu akan memiliki apa yang saat ini telah dimiliki. Teman hidup setia, dua anak lelaki dan seorang putri jelita. 

Untuk yang kesekian lagi di tiap tanggal hari ini _ulun_ mengatakan; _"bilangan usia hanyalah sekadar deretan angka-angka."_ Bukan sebagai penanda arti dewasa apalah lagi disebut menua. Bukankah pada akhirnya angka demi angka ini akan mengerucut pada satu kenyataan bahwa hidup bukan soal seberapa banyak bilangan, tetapi seberapa besar kemampuan untuk memaknai tujuan kehidupan. 

Usia barangkali sekadar perpindahan angka ke angka. Tetapi umur adalah misteri yang entah sampai bila. Hakikatnya, tiap detik kehidupan ini merupakan penantian. Di tiap hembusan nafas kita adalah bagian dari sebuah perjalanan, menunaikan janji yang telah disepakati. 

_(Kayla Untara, 22/09)_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi