Ulun tatap ai sayang pian..."

Ulun tatap ai sayang pian..."

Biasanya, di tanggal hari ini sudah jadi kebiasaan menulis sesuatu. Entah tulisan panjang atau sekadar satu dua kalimat. Selain sebagai pengingat terkadang jua upaya untuk merefleksi perjalanan kami berdua selama berada di perahu yang sama. 

Setiap tahun kadang _Ulun_ seperti hampir kehabisan kata dan kalimat. Seringkali beberapanya malah terulang. Maksud hati sederhana sahaja padahal. Tiap tulisan itu pada hakikatnya upaya untuk mengungkapkan rasa pada wanita luar biasa yang selama ini mau bersabar _wan ulun._ Jua ingin mengatakan bahwa betapa beruntungnya _ulun_ ketika ia rela menjadi pendamping selama tujuh belas tahun ini. Ya, sudah selama itu sesuatu yang dulu pada mulanya sebatas _pian wan ulun_ lalu di tanggal inilah tujuah belas tahun lalu menjelma jadi 'kita'. 

Tak seorangpun yang terlahir sempurna, begitu pula kita. Namun kebersamaan kita lah yang hakikatnya saling menyempurnakan. Setidaknya _ulun_ merasa sempurna justru karena _pian_ ada. Memang, _ulun kada mungkin misal badusta bapadah rasa ini sadalam samudera, nyata pian padahakan dusta. Tagal asal tahu haja, bujur mungkin kada sadalam samudra, tagal nang musti kada bakaringan adanya..._ 

Di perjalanan waktu sudah tentu banyak mengajarkan sekaligus menempa kita untuk melewati beragam kesulitan dan luka. Namun kadang justru dari luka kita mampu belajar dewasa dan bukankah jalan masihlah panjang. Tentu tidak akan semulus jalan ke Kiram. Akan menemukan banyak semak dan belukar. Terhampar kerikil tajam. Kita menyadari memang kehidupan itu rumit serta tidak semudah berkata; _"aku adingnya Basit!"_ 

Saat ini, _pian_ mungkin sedang sibuk dan lelah dengan pekerjaan. Ingin rasanya menuliskan banyak pesan namun takutnya _pian masih hauran._ Ditambah saat ini mulai aktif kembali anak-anak sekolah setelah lama _kada turunan._ Daripada menambah pikiran _pian_ membaca tulisan panjang yang ulun ragu _pian gin amun kaubaran,_ di momen spesial ini. Momen di mana kita bersama mengikrarkan janji. Singkat saja ulun tuliskan pesan; 

"Ulun tatap ai sayang pian..."

_(Kayla Untara, 24/09/04 - 24/09/21)_

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi