Mengukir Takdir

Mengukir Takdir
Dr. Amam Fakhrur
(Alumni Ponpes YTP, Kertosono) 

Bagi sebagian saudara- saudara kita, tentu ada yang kehidupannya  jauh dari lumayan sempurna.

 Diri mereka bisa terbelenggu  oleh  penyakit yang mendera.  Bisa juga ada yang susah mencari nafkah demi menutup kebutuhan keluarga. Atau bahkan untuk makanpun tiada.

Tentu saja   tenaga dan fikiran  mereka menjadi  lelah,  tersedot ke dalam pusaran ekonomi. Mereka mungkin iri dengan gaya sampeyan. Mereka  bertanya , "kok  enak ya...mereka bisa main hp mulu, asik di group WA, apa ya.. pekerjaannya..". Bertanya dalam hati penuh penasaran.

Sampeyan kabeh  bisa bertausiyah pada mereka. "Usaha, bekerja, Allah maha kaya, kelaparanmu  adalah karena salahmu sendiri..”. Itu tausiyah yang keren banget. Teorinya begitu, tapi tak semudah itu.

Adanya kemiskinan itu realita. Wahyu dan sabda para Nabi membenarkan itu. Bahkan kemiskinan struktural juga ada.

Kita kadang lupa bahwa sejatinya kita adalah petugas Tuhan  di muka bumi.Tugasnya ya untuk menciptakan kemakmuran, kesejahteraan , ketertiban di muka bumi.

Hindari adanya peperangan. Ojo gontok-gontokan demi ego sektoral. Penguasa, lembaga dan pribadi- pribadi yang berkemampuan bertugas mengurangi dan mengatasi problem ekonomi  masyarakat.

Filantropi Islam diimplementasikan dengan baik. Kemas dengan menejemen yang oke. Basis data warga tidak mampu diakuratkan. Lucu dech..di suatu Ramadlan, seorang warga menerima donasi zakat berkali-kali dari para _muzakki_ (orang yang berzakat), tetapi ada warga lain yang tidak terima donasi sama sekali. Ini karena basis data lemah. Jangan hanya berpikir pokoknya sudah keluarkan kewajiban zakat.

Memang tidak mudah mewujudkan itu semua. Meminjam bahasa cak Kartolo, " angel...angel". Asline ora angel. Kesadaran sosial yang tinggi, sinergitas antar _stakeholder_ dalam implementasi dan mewujudkannya, menjadi kuncinya.

Setelah semua itu dilakukan, selebihnya hak prerogatif Allah. Akan berhasil akhir seperti apa. Akan bertakdir apa.

Tugas kemanusiaan di muka bumi tak ada habisnya sampai Dia mengambilnya. Diambil ketika jasad telah _expired_ (daluwarsa). 

Dengan  pendampingan Malaikat melalui bisikan-bisikan kebaikannya, Insya Allah berhasil mengukir takdir baik di muka bumi ( Edit, Terminal 3)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi