PERLU KREATIVITAS UNTUK TETAP MENOLONG SESAMA
PERLU KREATIVITAS UNTUK TETAP MENOLONG SESAMA (Bagian 3)
Oleh : MASYKUR SARMIAN
Alumni YTP Kertosono
III BERI SOLUSI,BILA KITA SENDIRI TIDAK BISA MEMBANTUNYA
1. Adakalanya orang lain sedang terdesak dan ia memerlukan bantuan dan meminta tolong kepada kita, namun diluar dugaan kita sedang tidak berada di tempat atau sedang krisis atau sedang ada halangan lainnya.
2. Sebagai seorang muslim yang baik jangan katakan tidak bisa, jangan buru-buru menyerah, jangan tutup aksesnya, sepanjang memang yang bersangkutan benar-benar membutuhkan bantuan, maka coba usahakan, carikan jalan keluar dengan menghubungi orang terdekat untuk membantu atau membicarakannya kepada Sulthan, orang yang berwenang dan lainnya yang berhak atau dengan orang yang memiliki kemampuan dalam hal ini, siapa tahu lewat kita terbuka akses dan jalan kemudahan dalam membantu meringankan beban sesama.
Dengan demikian tidak ada alasan kita tidak dapat menolong sesama. Inilah yang dimaksud hadits ini
ابلغوا حاجة من لا يستطيع ابلاغ حاجته
Sampaikanlah hajat orang yang dia tidak mampu menyampaikannya (sendiri)
Baginda Rasululloh SAW adalah orang yang selalu berusaha menolong dan membantu urusan umatnya, dengan usahanya sendiri, dengan tangannya sediri, dan dari kantongnya sendiri.
4. Jika suatu ketika beliau memiliki keterbatasan dan tidak bisa menolong umat dengan tangan dan kantongnya sendiri maka.beliau tidak segan-segan mendatangi sahabat untuk bersilaturrahim dengan mereka, lewat silaturrahim ini beliau punya kesempatan memperbincangkan kesulitan kaum dhuafa sekaligus dibicarakan guna mendapatkan jalan keluarnya.
5. Itulah rahasianya mengapa ketika Rasululloh dalam gundah gulana sepulang bertahannus dari Gua Hira karena bertemu Makhluk yang belum pernah beliau alami dan tak terbayangkan besarnya.
Dalam keadaan lemah tak berdaya, kepada Ibunda Khadijah beliau mengatakan,
Zammiluunii,zammiluunii (selimuti aku, selimuti aku)
Lalu beliau mengatakan kepada Ibunda Khadijah,
Saya hawatir peristiwa yang baru saja saya alami akan berpengaruh pada kesehatan (mental) saya."
Ibunda Khadijah faham bahwa suaminya baru saja menghadapi pressure dan tekanan psichologis yang luar biasa beratnya. Lalu beliau menghibur suami yang mulia itu dengan pesan- pesan yang mendamaikan:
Demi Alloh...Sekali-kali Alloh tak kan pernah biarkan Engkau dalam nestapa ini untuk selamanya wahai suamiku..., karena engkau sosok orang yang gemar silaturrahim, dan engkau pribadi yang ikut memikul beban orang lain, membantu yang papa, memuliakan dan menjamu tamu serta suka menolong kepada sesama di atas jalan yang benar
6.Lihatlah betapa Rasululloh pribadi yang gemar silaturrahim. Dalam silaturrahimnya ke segenap sahabat, beliau sekaligus memecahkan problem umat dan mencarikan solusi atas himpitan ekonomi yang mendera sahabat. Beliau adalah sosok Pemikul beban ( tahmilul kalla ) Beliau juga sosok Membantu yang papa ( wa taksibul ma'dum ), juga pribadi yang suka Memuliakan dan Menjamu Tamu ( wa taqri dhoif ) dan gemar Menolong sesama dalam kebaikan (wa tu'inu 'ala nawaibil haq)
7. Ketidak mampuan secara finansial keterbatasan dalam segala hal, bukanlah alasan kita menutup peluang untuk dapat menolong sesama kita, menjadi bagian jalan keluar dan solusi bagi orang lain.
8. Kita masih bisa membuka akses komunikasi dengan para pihak, antara lain dengan Sulthan, dengan Penguasa, Orang yang berwewenang, orang yang mampu, donatur, lembaga-lembaga sosial dan kemanusiaan dan lain-lain.
Bukankah di sekitar kita banyak sekali orang-orang yang benar-benar miskin dan sedihnya, mereka tidak mampu mengkomunikasikan masalah dan kesulitan hidupnya kepada pihak lain.
Padahal orang yang menghardik ( tidak memperhatikan ) urusan anak Yatim dan enggan menyeru memberi makan kepada fakir miskin, itu dianggap sebagai pendusta Agama ( naudzu billah ).
9. Dengan demikan dipundak kitaa ada tugas dan tanggung jawab memikul beban sesama dan bila kita tidak mampu memberi dari kantong sendiri, masih ada cara yaitu dengan mengajak dan menghubungkan orang lain yang mampu agar membantu dan memberinya. Dengan begitu kita akan terbebas dari claim dan stigma sebagai pendusta Agama.
Bersambung
Komentar
Posting Komentar