PETANI DAN ANAKNYA
PETANI DAN ANAKNYA
Amira Zahwa Qurrota A'yun
Pada suatu masa, hiduplah
seorang petani dan anaknya. Anak sang petani sangat malas dan tidak suka berpikir
sebelum bertindak. Ketika petani hendak berangkat kerja, sang anak ingin
meminta pada petani makanan yang lezat, daging sapi panggang; tetapi pak tani tidak
punya cukup uang untuk membeli daging sapi tersebut. Sang petani memutuskan
untuk bekerja lebih keras. Dengan keputusan petani tersebut, petani mulai
bekerja dari pagi hingga sore yang tidak seperti biasanya, hanya dari pagi
hingga siang.
Suatu hari, sang petani jatuh sakit dan anaknya merasa gelisah, karena ayahnya jatuh sakit dan tidak ada yang bekerja untuk mereka. Keesokan harinya sang anak tidak bisa membeli obat untuk ayahnya, sang petani. Karena tidak ada penghasilan yang cukup untuk membeli obat, lalu ia memutuskan untuk berpikir sejenak. Dan sang anak petani berpikir kalau ia bekerja maka ia akan menghasilkan uang. Anak petani itu berusia 16 tahun. Sang anak petani memutuskan untuk menanam padi dan gandum. Lalu ketika sudah cukup usia (padi dan gandumnya). Ia mengambil gandum dan padi, lalu menjualnya.
Komentar
Posting Komentar