Politik Identitas suatu Niscaya
Politik Identitas suatu Niscaya
Ust. A. Darojul Ali
(Alumni Ponpes YTP, Kertosono)
Ada semacam kampanye semisal hilangkan politik identitas, dengan berbagai macam narasi.
Tentu yang dimaksud identitas disini identitas Islam, bahkan jokowipun ikutan berkampanye demikian dalam satu kesempatan.
Identitas suatu niscaya, kita sebagai manusia,punya identitas jelas sesuai di KTP kita.
Suku Jawa, Batak , Papua, Sumatra semua adalah identitas.
Lalu ajakan jangan terjebak dengan politik identitas , bukannkah ini narasi konfius.
Kalau dulu bilang jangan Islam dibawa bawa ke politik, karna politik itu kotor, tapi sekarang dengan narasi politik identitas suruh tinggalkan.
Identifikasi berpolitik identitas pelakunya sering ke masjid, komunikasi politiknya santun, nilai2 Islam terbawa dalam politik. Dan konsituennya membludak di area masjid siap2 sholat Jum'at.
Yang demikian ini di katakan sedang berpolitik identitas bahkan disematkan politik kadrun.
Identitas Poltik bisa sosialis, komunis, liberalis, marheinis dll.
Jadi ketika orang yang melarang jangan berpolitik identitas, lalu disematkan politik Islam, sesungguhnya dia lagi kampanye berpolitiklah dengan politik sosialis, komunis, liberalis , marheinis dst.
Minimal haluan politik yang sedang di yakini.
" Politik yang mewajahkan nilai2 Islam sesungguhnya aktualisasi pancas ila yang beraneka ragam penduduknya ".
" Narasi jauhkan politik identitas yang sesungguhnya isinya jangan berpolitik secara Islam, sebuah konfius yang nyata ".
" Berpolitik identitas yang punya jatidiri atau politik yang dibawa dengan nilai2 Islam adalam keniscayaan ".
Jakarta, 15. Desember 2022.
ADA.
Komentar
Posting Komentar