MERAJUT SILATURRAHIM MEWUJUDKAN UKHUWAH ISLAMIYAH

 MERAJUT SILATURRAHIM, MEWUJUDKAN UKHUWAH ISLAMIYAH


DR. HN. Raihan

(Alumni YTP Kertosono)

Iedul Fitri mari kita jadikan momentum untuk saling bersilaturahim untuk saling memaafkan kesalahan, melupakan segala ganjalan yang kemungkinan ada dalam hati, merajut kembali tali persaudaraan yang pernah kusut di antara kita, baik antara kakak dengan adik, menantu dengan mertua, sahabat karib, handai taulan, untuk membangun kembali keharmonisan yang pernah terusik, mempertebal kembali rasa kebersamaan yang pernah lentur dengan mempererat silaturahim.

Karena itu silaturahim bukan sekedar berjabatan tangan atau memohon maaf, tetapi silaturahim memiliki makna yang lebih hakiki. Silaturahim memiliki aspek mental dan keluasan hati, sesuai asal kata dari silaturahim itu sendiri yaitu kata shilah yang berarti: menyambungkan dan ar-rahim yang berarti: kasih sayang.

Hidup ini tidak akan merasakan ketenangan dan mendapatkan keberkahan kalau silaturahim terputus, sebab  dengan terputusnya silaturrahim, di dalam hati seseorang tersimpan kebencian dan rasa permusuhan. Apabila dalam suatu lingkungan masyarakat ada orang-orang  yang sudah tidak saling tegur sapa,  saling menjauhi, saling membelakangi, saling menggunjing dan menfitnah, maka yakin rahmat Allah akan semakin jauh dari lingkungsn tsb.

Oleh sebab itu, silaturahim adalah kunci terbukanya rahmat dan pertolongan Allah SWT. Dengan terhubung dan terpeliharanya silaturrahim, maka ukhuwah  islamiyah akan terjalin dengan baik. Betapapun jumlah besarnya umat Islam, sama sekali tidak akan ada artinya bila di dalamnya  tidak ada persatuan untuk menyelesaikan persoslan umat, Aly R.A. pernah berkata, "Kebenaran yang tidak terorganisir akan dikalahkan oleh kebatilan yang terorganisir" 

Allah berfirman dalam QS. Ash-shaf, ayat 4:

"Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bejuang di jalan-Nya dalam barisan yang teratur seakan-akan mereka seperti suatu bangunan yang tesusun kokoh.

Ayat ini menjelaskan bahwa utk membangun umat yang kokoh/terorganisir, maka dibutuhlkan keeratan silaturahim antar kita, antar keluarga dan antar orang-orang yang beriman.

Oleh karenanya antara kerugian duniawi yg akan menimpa pemutus silaturrahim, dia akan terputus dari kasih sayang Allah, sebagaimana firman-Nya  dalam hadits Qudsi: Dari Abu Hurairah RA. Dari Nabi Muhammad SAW..Beliau bersabda:

"Sesungguhnya penamaan Ar-Rahim itu diambil dari (nama Allah) Ar Rahman lalu Allah berfirman: Barang siapa menyambungmu (silaturrajim) maka Aku pun menyambungnya dan barang siapa memutuskanmu  maka Aku pun akan memutuskannya.(HR.Bukhari).

Seorang yang senantiasa menjalin silaturrahim dijanjikan oleh Rasulullah dengan keluasan rizki dan usia yang panjang dan penuh berkah, sebagaimana sabdanya: 

"Man ahabba an yubsatho lahu fii rizqihi wayunsa'alahu fii atsarihi falyashil  rahimahu (Rawahu al-Bukhari wa Muslim).

Artinya: Barang siapa menginginkan utk diluaskan rizkinya serta dipanjangkan usianya; hendaklah ia menjalin silaturrahim. (HR BM)

Wallahu 'alam bish-shawab.wsslm 

(Ditulis di atas kEreta Api,  dr senin mrnu7 Srby. Ahad 23 april 2023)

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi