KETIKA ALLAH MERINDUKAN HAMBANYA
KETIKA ALLAH MERINDUKAN HAMBANYA
Oleh :
Faeyza Azely Ramadanty
Santriwati Kelas 3 Aliyah PPTQ AL HIMMAH Dau Malang
Manusia adalah hamba yang diciptakan Allah sebagai makhluk yang paling sempurna, sudah sepatutnya bagi kita untuk selalu beribadah kepada-Nya, dan tidak menyekutukan-Nya dengan apapun. Karena manusia diciptakan tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Allah berfirman:
وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi kepada-Ku.” (QS. Adz-Dzariyaat [51]: 56)
Tetapi sadarkah kita? Bahwa situasi dan kondisi yang kita hadapi sehari-hari selalu berputar bagaikan roda pedati. Pernahkah kita bertanya-tanya, untuk apa Allah membuat roda kehidupan ini berputar? Mungkin pada hari ini kita dapat beribadah dengan baik dan ikhlash, namun siapa tahu pada hari-hari yang akan datang kita didera rasa malas untuk beribadah? Boleh jadi hari ini kita berada pada roda bagian atas, tapi siapa yang akan menjamin bahwa kita selalu berada pada roda bagian atas selamanya padahal roda kehidupan selalu berputar?
Allah berfirman:
وَلَنَبْلُوَنَّكُم بِشَيْءٍ مِّنَ الْخَوْفِ وَالْجُوعِ وَنَقْصٍ مِّنَ الْأَمْوَالِ وَالْأَنفُسِ وَالثَّمَرَاتِ ۗ وَبَشِّرِ الصَّابِرِينَ
“ Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu, dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar.” (QS. Al-Baqoroh [2]: 155)
Kesedihan, kekecewaan, dan segala luka perih, tentunya hanya Allah yang bisa menyembuhkan. Bukan kepada hiburan, liburan, atau kebahagiaan semu lainnya supaya bisa membuat kita kembali bahagia, namun yang kita perlukan hanya mendekat lagi kepada-Nya.
Maka pada setiap masalah yang datang, boleh jadi di sana terselip kabar bahwa ingatan kita telah memudar. Darinya mungkin terdapat isyarat bahwa boleh jadi sujud kita mulai tak rapat, disana mungkin terselip sebuah peringatan agar kita kembali pulang.
Tengadahkanlah tangan kita, kemudian berdoalah untuk meminta kebaikan dari-Nya. Tersenyumlah, karena jika karena seseorang itu sayang maka Dia akan menegur, peduli, dan mengingatkan. Begitu pula Allah, karena Dia sayang maka kita diberi teguran agar kita kembali sadar, dan kembali kepada jalan yang lurus. Dari An-Nu’man bin Basyirرضي الله عنه , dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:
إِنَّ الدُّعَاءَ هُوَ العِبَادَةُ
“sesungguhnya doa itu ibadah.”(HR. empat Imam hadits, dan disahihkan oleh At-Tirmidzi)
Karena jawaban dan solusi atas pertanyaan hidup tak selalu tentang penjelasan-penjelasan dan teori, namun terkadang ia hanya perlu kembalinya diri pada Sang pemilik hati.
Semoga kita termasuk dari golongan hamba-Nya yang istiqomah dalam beribadah dan dihindarkan dari sifat lalai dalam mengingat-Nya…
آمين يا مجيب السائلين...
Komentar
Posting Komentar