Empat Kebersihan Dalam Diri Seorang Muslim
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons).
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ:﴿ إِنَّ اللّهَ يُحِبُّ
التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ﴾[ البقرة: ۲۲۲] وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْدِّينِ، أّمَّا
بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، كَمَا قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾[آل عمران: ۲۰۰]
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Islam adalah agama yang mulia dan sempurna. Di antara kemuliaannya adalah ajarannya tentang kebersihan, yang bukan hanya kebersihan fisik lahiriah, tetapi kebersihan dalam seluruh aspek kehidupan manusia.
Rasulullah ﷺ bersabda: «النَّظَافَةُ مِنَ الإِيمَانِ» "Kebersihan adalah bagian dari iman." (HR. At-Tirmidzi)
Namun, Imam Al-Ghazali dalam Ihya’ Ulumiddin menegaskan bahwa yang dimaksud “kebersihan” bukan semata-mata membersihkan badan atau meratakan air ke seluruh tubuh. Maka beliau berkata: فَإِنْ كَانَ الْمُرَادُ بِهِ النًّظَافَةُ الظَّاهِرَةُ فَقَطْ، فَذَلِكَ بَعِيدٌ عَنْ مَقْصُودِ الشَّرْعِ / “Jika yang dimaksud hanya kebersihan lahiriah, maka itu jauh dari yang dimaksud syariat.”
Maka, seorang Muslim yang berwudhu lima kali sehari, tidak hanya membersihkan tubuh dari najis dan kotoran, tetapi juga mensucikan jiwanya dari kotoran batin.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Oleh karena itu, mari kita renungi empat
bentuk kebersihan yang harus dijaga oleh setiap Muslim:
Pertama: Kebersihan
Hati (نَظَافَةُ الْقَلْبِ)
Yaitu menjaga niat yang ikhlas, membersihkan
hati dari riya’, hasad, dendam, ujub, dan kebencian. Allah
berfirman: ﴿ يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ
وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى ٱللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ ﴾ / "Pada hari itu tidak berguna harta dan anak-anak,
kecuali yang datang kepada Allah dengan hati yang bersih." (QS. Asy-Syu’ara’:
88–89)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Kedua: Kebersihan
Pikiran (نَظَافَةُ الْفِكْرِ)
Yakni selalu berpikir baik, husnuzhon,
tidak mudah su’uzhon, tidak curiga dan berpikiran negatif kepada orang lain.
Rasulullah ﷺ bersabda: «إِيَّاكُمْ وَالظَّنَّ، فَإِنَّ الظَّنَّ أَكْذَبُ
الْحَدِيثِ» "Hati-hatilah
kalian terhadap prasangka, karena prasangka itu adalah ucapan yang paling
dusta." (HR. Bukhari dan Muslim)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Ketiga: Kebersihan
Lisan (نَظَافَةُ اللِّسَانِ)
Yaitu dengan menjaga lisan; tidak berkata
kotor, tidak menyakiti orang lain, tidak berdusta, dan tidak bergosip atau
mengumpat. Allah berfirman: وَقُولُواْ
لِلنَّاسِ حُسْنٗا / "Dan ucapkanlah
perkataan yang baik kepada manusia."
(QS. Al-Baqarah: 83)
Dan Nabi ﷺ bersabda: مَن كَانَ يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ،
فَلْيَقُلْ خَيْرًا أَوْ لِيَصْمُتْ “Barangsiapa yang beriman kepada Allah dan hari akhir,
hendaklah berkata baik atau diam." (HR. Bukhari dan
Muslim)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Keempat: Kebersihan
Perilaku (نَظَافَةُ السُّلُوكِ)
Yaitu selalu menjaga perilaku dengan bersifat jujur,
adil, sopan santun, suka menolong, tidak berbuat zalim, dan tidak egois (mementingkan
diri sendiri).
Rasulullah, S.a.w.
bersabda:
«الْمُسْلِمُ أَخُو الْمُسْلِمِ، لَا يَظْلِمُهُ، وَلَا
يُسْلِمُهُ، وَمَنْ كَانَ فِي حَاجَةِ أَخِيهِ، كَانَ اللَّهُ فِي حَاجَتِهِ، وَمَنْ فَرَّجَ عَنْ
مُسْلِمٍ كُرْبَةً، فَرَّجَ اللَّهُ عَنْهُ كُرْبَةً مِنْ كُرَبِ يَوْمِ
الْقِيَامَةِ، وَمَنْ سَتَرَ مُسْلِمًا، سَتَرَهُ اللَّهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ» / “Seorang
Muslim adalah saudara bagi Muslim lainnya, ia tidak menzaliminya dan tidak
menyerahkannya (kepada musuh atau kehancuran). Barang siapa memenuhi kebutuhan
saudaranya, maka Allah akan memenuhi kebutuhannya. Barang siapa yang
meringankan kesusahan seorang Muslim, maka Allah akan meringankan satu
kesusahan dari kesusahan-kesusahan pada hari kiamat. Dan barang siapa yang
menutupi aib seorang Muslim, maka Allah akan menutupi aibnya pada hari
kiamat.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Setelah kita memahami pentingnya kebersihan
secara menyeluruh, mari kita jadikan hidup kita sebagai cerminan kebersihan
iman, baik lahir maupun batin.
Ingatlah, tidak cukup seorang Muslim hanya
wangi dan bersih badannya, namun lisannya tajam, hatinya dengki, pikirannya
buruk, dan perilakunya kasar.
Kebersihan
badan dan lahir harus disempurnakan dengan empat bentuk kebersihan:
1. Kebersihan hati: dengan niat yang ikhlas.
2. Kebersihan pikiran: dengan selalu berpikir positif.
3. Kebersihan lisan: dengan selalu berkata yang baik.
4. Kebersihan perilaku: dengan ber-akhlak terpuji.
Dengan menjaga seluruh aspek kebersihan tersebut,
mudah-mudahan iman kita menjadi
sempurna.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ
للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ *
أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ
وَرَسُوْلُهُ * فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االله فِيْمَا أَمَرَ
وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* وَقَالَ تَعَالَى، (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): ﴿ وَقُولُواْ لِلنَّاسِ حُسْنٗا ﴾ أَمَّا بَعْدُ: فَقَالَ
تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اَللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ، وَمَنْ
تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ*
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
* رَبِّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ
الصِّدْقِ وَالْوَفَا وَمِنْ مُحِبِّي الْخَيْرِ وَأَهْلِهِ * وَاجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ
(صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) وَدِينِهِ وَأَهْلِ شَفَاعَتِهِ يَوْمَ
الْقِيَامَةِ * بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ!
وَصَلِّ
اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ،
بِفَضْلِ: سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
Komentar
Posting Komentar