Empat Keburukan dan Bahaya Adu Domba
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
|
Khutbah |
: |
Jum’at Kedua |
|
Tanggal |
: |
11 Robiuts-Tsaani
1447 H. / 3 Okt. 2025 M. |
|
Tema |
: |
“Empat Keburukan
dan Bahaya Adu Domba” |
|
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai
Timur] |
KHUTBAH PERTAMA
أَمَّا بَعْدُ، فَيَا
أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللّٰهِ فَقَدْ
فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى: ﴿وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ
أُوتُوا ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا ٱللَّهَ﴾ (النساء:
131) وَقَالَ تَعَالٰى:﴿ إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ
تُرْحَمُونَ ﴾(الحجرات: 10)
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Marilah
kita tingkatkan ketakwaan kepada Allah dengan menjalankan segala perintah-Nya
dan menjauhi segala larangan-Nya. Ketahuilah, di antara dosa besar yang sering
merusak persaudaraan umat Islam adalah namimah, yaitu adu domba atau
provokasi antar sesama. Nabi ﷺ bersabda: لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ نَمَّامٌ"" / “Tidak akan masuk surga orang yang suka
mengadu domba.” (HR. Muslim no. 105)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Adu domba atau provokasi
adalah perbuatan menghasut satu pihak terhadap pihak lain dengan tujuan
menimbulkan kebencian, perteng-karan, atau perpecahan.
Padahal Islam datang untuk menya-tukan hati, bukan memecah belah. Allah
berfirman: إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا
بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ /“Sesungguhnya orang-orang
mukmin itu bersaudara. Maka damaikanlah antara kedua saudaramu dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu dirahmati.” (QS. al-Ḥujurāt: 10)
Maka dalam khutbah kali ini, Khatib ingin berbicara tentang “Empat
Keburukan dan Bahaya Adu Domba.”
Pertama: Merusak Persaudaraan dan Ukhuwah
Adu domba
adalah racun bagi persaudaraan. Satu kata fitnah bisa merusak hubungan
yang telah dibangun bertahun-tahun. Rasulullah ﷺ
bersabda: أَلَا أُخْبِرُكُمْ
بِشِرَارِكُمْ؟ قَالُوا بَلَى، قَالَ الْمَشَّاءُونَ بِالنَّمِيمَةِ، الْمُفْسِدُونَ بَيْنَ الْأَحِبَّةِ “Maukah aku beritahukan kepada kalian siapa orang yang paling buruk di
antara kalian? Yaitu orang yang suka mengadu domba (memprovokasi orang agar
bertengkar) dan merusak hubungan di antara orang-orang yang saling mencintai.” (HR.
Ahmad).
Kedua: Menyulut Permusuhan dan Pertumpahan Darah
Provokasi sering menjadi sebab timbul-nya konflik sosial, kerusuhan,
bahkan peperangan. Dalam sejarah Islam, banyak fitnah besar berawal dari
hasutan orang yang suka menebar isu.
Akibat provokasi, terjadilah pengru-sakan dan penghancuran. Kerugiannya
akan diderita oleh semua pihak, bukan yang zhalim saja. Sebagaimana yang telah
diingatkan oleh Allah, Swt.: وَاتَّقُوا فِتْنَةً لَا تُصِيبَنَّ الَّذِينَ ظَلَمُوا مِنْكُمْ خَاصَّةً / “Takutlah kalian terhadap fitnah (azab atau kekacauan) yang tidak
hanya akan menimpa orang-orang zhalim saja di antara kalian.” (QS.
al-Anfāl: 25)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Ketiga: Mendapat Laknat dan Azab dari Allah
Adu domba termasuk dosa besar yang mengundang murka Allah. Tidak hanya
berdampak buruk di dunia, bahkan ketika pelakunya masih ada di alam kubur pun sudah
mendapatkan siksa. Dalam hadits sahih
disebutkan, bahwa pada suatu hari Rasulullah ﷺ
melewati dua kuburan lalu bersabda:
إِنَّهُمَا لَيُعَذَّبَانِ، وَمَا يُعَذَّبَانِ
فِي كَبِيْرٍ، أَمَّا أَحَدُهُمَا فَكَانَ لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ، وَأَمَّا
الْآخَرُ فَكَانَ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ /“Keduanya sedang disiksa,
dan mereka disiksa bukan karena dosa besar menurut pandangan manusia. Salah
satunya karena tidak menjaga diri dari kencingnya, dan yang lainnya karena suka
mengadu domba.”(HR. Bukhari dan Muslim)
Jadi,
kegemaran mengadu domba, menjadi sebab orang akan disiksa sejak berada di alam
kubur.
Keempat: Menghancurkan Kredi-bilitas dan Kepercayaan
Sekali
seseorang dikenal sebagai penyebar atau tukang adu domba, maka tidak
ada lagi kepercayaan orang kepadanya. Bahkan orang yang suka menebar isu-isu
hoaks tidak bisa menjadi saksi yang adil, tidak dipercaya ucapannya, dan
hatinya penuh kebencian. Allah mengingatkan: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ جَاءَكُمْ فَاسِقٌ بِنَبَإٍ
فَتَبَيَّنُوا
“Wahai orang-orang beriman, jika datang kepadamu seorang fasik membawa
berita, maka periksalah dengan teliti.” (QS. al-Ḥujurāt: 6)
Maka hati-hatilah
saudarku, dari ucapan yang tidak jelas sumbernya, dari membagikan kabar tanpa tabayyun
(tanpa diteliti kebenarannya) dan dari menjadi perantara provokasi yang bisa
memecah belah umat. Karena itu perbuatan dosa dan membawa ben-cana.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Mari kita
jaga lisan kita, karena kata-kata bisa membangun kebaikan, tapi juga bisa
menimbulkan kehancuran. Terlebih-lebih kita hidup
di zaman di mana berita palsu, provokasi, dan adu domba sangat mudah menyebar
melalui media sosial.
Maka
setiap muslim harus menjadi penyaring, bukan penyebar berita palsu dan
provokatif. Jadilah pendamai,
bukan penyulut konflik.
Tidak
setiap apa yang kita dengar atau kita baca harus dishare atau disampaikan. Periksa
dulu, teliti dulu: Apakah ada manfaatnya tau tidak. Sebab Rasulullah, ﷺ bersabda: كَفَى
بِالْمَرْءِ كَذِبًا أَنْ يُحَدِّثَ بِكُلِّ مَا سَمِعَ “Cukuplah
seseorang disebut pendusta jika ia langsung menceritakan semua yang
didengarnya.” (HR. Muslim)
Mari kita
berusaha untuk menjadi Muslim yang baik dan benar. Sebagaimana sabda Rasulullah,
s.a.w.: الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ
الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ، وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى
اللهُ عَنْهُ / “Seorang
muslim adalah orang yang bisa membuat muslim lainnya selamat dari (kejahatan)
lisan dan tangannya. Dan
orang yang berhijrah itu adalah orang yang meninggalkan segala yang dilarang
oleh Allah.” (HR. al-Bukhari dan
Muslim)
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ
وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
اَلْـحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،
وَالْعَاقِبَةُ لِلْمُتَّقِيْنَ، وَلَا عُدْوَانَ إِلَّا عَلَى الظَّالِمِيْنَ.
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.
يَا أَيُّهَا الْمُسْلِمُوْنَ، أُوْصِيْكُمْ وَإِيَّايَ بِتَقْوَى
اللّٰهِ، فَإِنَّهَا وَصِيَّةُ اللّٰهِ لِلْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، فَقَالَ
اللهُ تَعَالَى :﴿وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا
ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا ٱللَّهَ﴾ (النساء:
١٣١)
وَقَالَ اللّٰهُ تَعَالٰى:
﴿إِنَّ اللّٰهَ وَمَلَائِكَتَهُ
يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾ [الأحزاب: ٥٦] فَنَقُولُ:
اَللّٰهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أَجْمَعِيْنَ.
اَللّٰهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ، إِنَّكَ
سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ.
اَللّٰهُمَّ
طَهِّرْ أَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ وَالنَّمِيمَةِ، وَقُلُوبَنَا مِنَ
الْحَسَدِ وَالضَّغِينَةِ، وَاجْعَلْنَا مِنْ عِبَادِكَ الصَّالِحِينَ
الْمُخْلِصِينَ. اَللّٰهُمَّ أَصْلِحْ
وُلَاةَ أُمُوْرِنَا، وَوَحِّدْ صُفُوْفَ الْمُسْلِمِيْنَ، وَأَزِلِ الْفِتَنَ مَا
ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ، وَاغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَلِجَمِيْعِ
الْمُسْلِمِيْنَ.
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَآخِرُ دَعْوَانَا أَنِ الْـحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي
الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيمَ يَذْكُرْكُمْ،
وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar