Pengertian Mati Menurut al-Quran

Pengertian Mati Menurut al-Quran
By Zulkarnain El Madury

Editor: Sudono


Kata "mati“ di dalam Alquran memiliki banyak arti. Diantaranya beberapa ayat menyebutkan bahwa orang mati yang berada di dalam kubur tidak bisa mendengar panggilan orang yang hidup. Logika mengatakan kalau orang mati memang tidak bisa dipanggil bangkit lalu keluar dari kuburnya. Menurut Alquran:

إِنَّكَ لَا تُسْمِعُ ٱلْمَوْتَىٰ وَلَا تُسْمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوْا۟ مُدْبِرِينَ
Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang.

 Surat An-Naml (27) Ayat 80

Ada yang memahamkan bunyi ayat di atas dengan kata majaz, tetapi arti yang sebenarnya bukan majas itu hakikiyah, karena memang orang yang mati tidak bisa berbuat apa-apa.

Sama halnya dengan orang yang tidak mendengar atau tuli, tentu tidak akan bisa mendengar lingkungan yang hingar bingar,kalaupun ayat ini bisa diartikan majaz tetapi hakikatnya nya juga bisa diambil maksudnya. Karena kalimat Quran itu sempurna baik yang bersifat majaz ataupun faktual dapat dipetik dari bunyi ayat.

Coba bisakah orang tuli itu mendengar orang yang berbicara tentu tidak, kalaupun ini ditafsirkan ditujukan kepada orang-orang yang mengingkari Allah. Tetapi bisa diambil pengertian memang orang tuli itu tidak bisa mendengar apa-apa sama halnya dengan orang yang mati tidak bisa mendengar panggilan orang yang hidup.kalau bisa mendengar panggilan orang yang hidup sudah pasti dia akan meloncat dari kuburan keluar kuburan.

فَإِنَّكَ لَا تُسْمِعُ ٱلْمَوْتَىٰ وَلَا تُسْمِعُ ٱلصُّمَّ ٱلدُّعَآءَ إِذَا وَلَّوْا۟ مُدْبِرِينَ
Maka Sesungguhnya kamu tidak akan sanggup menjadikan orang-orang yang mati itu dapat mendengar, dan menjadikan orang-orang yang tuli dapat mendengar seruan, apabila mereka itu berpaling membelakang.
 Surat Ar-Rum (30) Ayat 52

Lalu bagaimana dengan para Mujahidin yang mati syahid, sedangkan di dalam Alquran diterangkan Allah subhanahu wa ta'ala, bahwasanya mereka hidup dan mendapatkan nikmat dari Allah.

Bisa diperhatikan ayatnya:

وَلَا تَقُولُوا۟ لِمَن يُقْتَلُ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتٌۢ ۚ بَلْ أَحْيَآءٌۭ وَلَـٰكِن لَّا تَشْعُرُونَ
Dan janganlah kamu mengatakan terhadap orang-orang yang gugur di jalan Allah, (bahwa mereka itu) mati; bahkan (sebenarnya) mereka itu hidup, tetapi kamu tidak menyadarinya.

 Surat Al-Baqarah (2) Ayat 154

وَلَا تَحْسَبَنَّ ٱلَّذِينَ قُتِلُوا۟ فِى سَبِيلِ ٱللَّهِ أَمْوَٰتًۢا ۚ بَلْ أَحْيَآءٌ عِندَ رَبِّهِمْ يُرْزَقُونَ

Janganlah kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati; bahkan mereka itu hidup disisi Tuhannya dengan mendapat rezeki.
 Surat Ali-Imran (3) Ayat 169

Ayat ini hanya menerangkan bahwasanya orang yang mati syahid mereka hidup disisi Allah. Bukan hidup di dalam kuburan. Mereka diberi Rizki sebagaimana keberadaan Allah mereka hidup. Tentunya berbeda dengan kehidupan manusia di dunia.kalau dianggap sama sudah pasti akan terjadi komunikasi antara para Mujahidin yang meninggal dengan makhluk yang hidup di dunia ini. Menjalin kerja sama guna menyingkap rahasia akhirat.

Ayat ini makin menjelaskan kepada kita bahwa yang dimaksud orang mati itu di dalam kubur,tidak bisa mendengar panggilan orang yang hidup dan juga tidak bisa membuat orang yang mati itu mendengar.

وَمَا يَسْتَوِى ٱلْأَحْيَآءُ وَلَا ٱلْأَمْوَٰتُ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ يُسْمِعُ مَن يَشَآءُ ۖ وَمَآ أَنتَ بِمُسْمِعٍۢ مَّن فِى ٱلْقُبُورِ
 dan tidak (pula) sama orang-orang yang hidup dan orang-orang yang mati. Sesungguhnya Allah memberi pendengaran kepada siapa yang dikehendaki-Nya dan kamu sekali-kali tiada sanggup menjadikan orang yang didalam kubur dapat mendengar.
 Surat Fathir (35) Ayat 22

Tentunya hal ini sebuah kebenaran yang tidak bisa dibantah oleh siapapun.dari sejarah turun-temurun sejak dahulu kala sampai sekarang tidak ada ceritanya orang yang ada di dalam kubur berkomunikasi dengan orang yang hidup di dunia. Kalau bisa mendengar misalnya sudah pasti siapapun bisa berkomunikasi dengan orang yang mati, dan bisa menyelamatkan hidupnya ketika orang yang hidup itu.

Walaupun ayat itu mengandung makna majas juga tetapi bisa berarti Zahir.

Wassalam

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi