Masjid Baitul Mahmud: Bahayanya Sikap Ghuluw

Masjid Baitul Mahmud:
Bahayanya Sikap Ghuluw

Oleh: Ust. Dr. Wafi Marjuki, Lc, MA.
Penulis: Sudono Syueb 

Setelah kajian Tauhid di masjid Baitul Mahmud, Griya Bhayangkara, Maskul, yang diasuh ust. Dr. Wafi Marzuki, Lc, MA, libur lama karena pandemi covid 19, tadi malam, Ahad 20-12-2020, jam 18.00 dimulai lagi.

Kali ini temanya: Faktor Penyebab Manusia Jadi Kafir dan Meninggalkan Agama Mereka adalah: Ghuluw ( Sikap berlebih lebihan terhadap orang orang Sholih)

Untuk mengawali pembahasan tentang Ghuluw itu, ust. Wafi mengutip firman 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala dalam QS an-Nisa' ayat 171:

يٰۤـاَهْلَ الْكِتٰبِ لَا تَغْلُوْا فِيْ دِيْـنِكُمْ وَلَا تَقُوْلُوْا عَلَى اللّٰهِ اِلَّا الْحَـقَّ ۗ اِنَّمَا الْمَسِيْحُ عِيْسَى ابْنُ مَرْيَمَ رَسُوْلُ اللّٰهِ وَكَلِمَتُهٗ ۚ اَ لْقٰٮهَاۤ اِلٰى مَرْيَمَ وَرُوْحٌ مِّنْهُ ۖ فَاٰ مِنُوْا بِا للّٰهِ وَرُسُلِهٖ ۗ وَلَا تَقُوْلُوْا ثَلٰثَةٌ ۗ اِنْتَهُوْا خَيْرًا لَّـكُمْ ۗ اِنَّمَا اللّٰهُ اِلٰـهٌ وَّا حِدٌ ۗ سُبْحٰنَهٗۤ اَنْ يَّكُوْنَ لَهٗ وَلَدٌ ۘ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَ رْضِ ۗ وَكَفٰى بِا للّٰهِ وَكِيْلًا

"Wahai Ahli Kitab! Janganlah kamu melampaui batas dalam agamamu, dan janganlah kamu mengatakan terhadap Allah kecuali yang benar. Sungguh, Al-Masih 'Isa putra Maryam itu, adalah utusan Allah dan (yang diciptakan dengan) kalimat-Nya yang disampaikan-Nya kepada Maryam, dan (dengan tiupan) roh dari-Nya. Maka, berimanlah kepada Allah dan rasul-rasul-Nya dan janganlah kamu mengatakan, (Tuhan itu) tiga, berhentilah (dari ucapan itu). (Itu) lebih baik bagimu. Sesungguhnya Allah Tuhan Yang Maha Esa, Maha Suci Dia dari (anggapan) mempunyai anak. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Dan cukuplah Allah sebagai pelindung."
(QS. An-Nisa' 4: Ayat 171)

Ghulu dalam ayat tersebut, menurut ust. Wafi Marzuki, mereka telah berlebih lebihan memberlakukan orang orang sholih dan alim mereka, setelah mereka meninggal, sampai sampai orang sholih dan alim itu dibuatkan patung dan disembah mereka.
Dalam hal ini, sebut Wafi Marzuki, seperti yang 
Allah Subhanahu Wa Ta'ala firmankan dalam QS. Nuh ayat 23 berikut ini:

وَ قَا لُوْا لَا تَذَرُنَّ اٰلِهَتَكُمْ وَلَا تَذَرُنَّ وَدًّا وَّلَا سُوَا عًا ۙ وَّ لَا يَغُوْثَ وَيَعُوْقَ وَنَسْرًا ۚ 

"Dan mereka berkata, Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) Wadd, dan jangan pula Suwa', Yagus, Ya'uq, dan Nasr."
(QS. Nuh 71: Ayat 23)

Dalam menafsiri ayat tersebut, kata ust. Wafi, lbnu Abbas berkata: "lni adalah nama nama orang sholih dari kaum Nabi Nuh as. Tatkala mereka meninggal, Setan membisikkan pada kaum mereka, 'Dirikanlah patung patung pada tempat yang pernah diadakan pertemuan di sana oleh mereka dan nanailah patung patung itu dengan nama nama mereka'. Kaum itu pun melaksanakan bisikan setan itu, tetapi patung patung mereka belum disembah. Hingga setelah orang orang yang membuat patung patung itu meninggal dan ilmu agama dilupakan orang, barulah patung patung itu disembah"

Lebih lanjut ust. Wafi katakan, lbnul Qayyim mengatakan, "Banyak kalangan salaf yang mengatakan, 'Setelah mereka meninggal, orang orang pun sering mendatangi kuburan mereka, lalu bikin patung patung mereka, kemudian setelah masa demi masa berlalu, akhirnya disembahlah patung patung tersebut'"

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah tidak mau dipuji puji secara berlebihan. Diriwayatkan oleh lbnu Umar bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya:
"Janganlah kamu berlebih lebihan memujiku, sebagaimana orang Nasrani telah berlebih lebihan memuji (lsa) putra Maryam. Aku hanyalah seorang hamba, maka katakanlah, hamba Allah dan Rasul-Nya" (HR Bukhori dan Muslim)

Di riwayat lain Rasulullah bersabda: Artinya,
"Jauhilah sikap berlebihan, karena sesungguhnya sifat berlebihan itulah yang telah menghancurkan ummat ummat sebelum kalian"

Muslim juga meriwayatkan dari lbnu Mas'ud bahwa Rasulullah bersabda, yang artinya:
"Binasalah orang orang yang berlebihan tindakannya (Beliau sebutkan kalimat itu sampai tiga kali".

Jadi penyebab syirik dan meninggalkan agama adalah sikap yang tidak benar dan berlebih lebihan terhadap orang orang sholih dan alim dari kalangan mereka.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi