KEPEMIMPINAN YANG MENGGERAKKAN AKAR RUMPUT
KEPEMIMPINAN YANG MENGGERAKKAN AKAR RUMPUT
Oleh: Al Ustadz Amrozi Mufida
(Anggota MPK PDM Lamongan)
Disampaikan di Pengajian Rutin Pembinaan Karyawan RSM Lamongan pada Kamis, 22 Desember 2022, Pkl 11.50-12.20 WIB, di Masjid Asy-Syifa' RSM Lamongan
1. Gerakan Muhammadiyah di basis masyarakat sangat penting dan strategis. Umat dan masyarakat di lingkungan Ranting merupakan basis jamaah di akar rumput yang akan menjadi patokan kuat dan tidaknya keberadaan dan kehadiran gerakan dakwah Muhammadiyah. Jika Muhammadiyah kuat ke atas, semestinya juga harus mengakar ke bawah. Termasuk untuk kepemimpinan Ortom, Majelis, Lembaga, dan Amal Usaha
2. Ketika Muhammadiyah memerlukan penguatan kembali gerakannya ke akar rumput, maka sungguh sangat diperlukan peranan kepemimpinan Persyarikatan sebagai kekuatan pelaku gerakan. Seluruh tingkatan kepemimpinan dari Pusat sampai Ranting harus menjadi sentral pergerakan dalam membangkitkan kembali orientasi dan langkah gerakan ke ranah umat dan masyarakat di basis jamaah. Lebih-lebih peran PDM, PCM, dan PRM yang memang berhadapan langsung dengan denyut kehidupan masyarakat di bawah
3. Dalam hal ini diperlukan karakter dan fungsi pimpinan Persyarikatan yang berorientasi ke akar rumput dengan lima ciri khusus
Pertama, para pimpinan Muhammadiyah harus memiliki pengetahuan dan sensitivitas tinggi terhadap isu-isu keumatan dan kemasyarakatan yang berkembang di bawah. Mereka harus memiliki informasi dan kepekaan yang mencukupi terhadap peristiwa-peristiwa yang terjadi. Mereka tidak boleh acuh tak acuh terhadap peristiwa dan isu yang berkembang di tengah-tengah umat dan masyarakat, baik persoalan yang menyangkut keagamaan maupun kemasyarakatan
Kedua, para pimpinan Muhammadiyah harus memiliki jiwa, komitmen, dan tanggungjawab sebagai elite dan tokoh yang menyatu dengan kehidupan umat dan masyarakat setempat. Mereka harus berperan sebagai local leader, yang spirit dan alam pikirannya populis, dan tidak elitis. Mereka benar-benar menjadi pemimpin umat dan masyarakat yang kehadirannya sebagai sosok yang didambakan
*_Ketiga_*, para pimpinan Muhammadiyah harus memiliki pengetahuan yang mencukupi tentang dasar-dasar dan pemikiran-pemikiran kemasyarakatan sebagai bagian integral dari pengetahuannya tentang dakwah. Mereka harus memiliki ilmu-ilmu agama dan ilmu-ilmu kemasyarakatan sebagai bekal memahami keberadaan dan dinamika kehidupan masyarakat yang menjadi sasaran dakwah
*_Keempat_*, para pimpinan Muhammadiyah harus memiliki tekad yang kuat dan pengetahuan yang mencukupi untuk melaksanakan program-program Gerakan Jamaah dan Dakwah Jamaah, Keluarga Sakinah, Qoryah Thoyyibah, dan pemberdayaan masyarakat di basis Ranting dan komunitas
*_Kelima_*, para pimpinan Muhammadiyah harus melaksanakan kebijakan-kebijakan, program-program, dan kegiatan-kegiatan praksis keumatan dan kemasyarakatan yang langsung berada di kawasan akar rumput. Keberadaan para pimpinan Muhammadiyah di akar rumput benar-benar hadir menjadi pelaku perubahan masyarakat setempat
4. Kepemimpinan Muhammadiyah yang mampu menggerakkan basis umat dan masyarakat, selain dapat menguatkan posisi dan peran Muhammadiyah sebagai gerakan dakwah, sekaligus juga menjadikan umat dan masyarakat menjadi berdaya sehingga terbangun masyarakat madani yang kuat. Di sinilah pentingnya peranan kepemimpinan Muhammadiyah yang mampu menggerakkan dakwah dan tajdid di akar rumput, sebagai matarantai strategis menuju model Masyarakat Madani yang tercerahkan, *_Al-Madinah Al-Munawwarah_*
Komentar
Posting Komentar