EMPAT FAKTOR BAHAGIA
EMPAT FAKTOR BAHAGIA
Ust. MASYKUR SARMIAN*
بسم الله الرحمن الرحيم
اربع من السعادة : المراءة الصالحة، والمسكن الواسع، والجار الصالح، والمركب الهني، ( رواه احمد وابن حبان )
4 ( Empat ) faktor kebahagiaan : 1. Istri yang Shalihah 2. Tempat tinggal yang luas 3. Tetangga yang baik 4. Kendaraan yang nyaman. (HR.Ahmad & Ibnu Hibban)
Ibnu Maskawaih dalam bukunya Marotibus Sa'adah ( Level Kebahagiaan ), membagi kebahagiaan dalam 5 ( lima ) level.
Level Pertama adalah Kebahagiaan Fisik, meliputi Sandang Papan dan Pangan, sebagaimana kita dapat menikmati ragam kuliner seperti nikmatnya Sate, Gule, Gence haruan Kutai, Nasi Kuning Samarinda, Nasi Krawu Gresik, Ayam Bakar, Rendang, Soto Banjar, Soto dan Lalapan Lamongan, Soto Betawi, Coto Makasar, Masakan Padang, Ayam Lodho Tulung Agung, Nasi Gandul Pati, Nasi Timel Solo, Nasi Bakar Sunda, Gudeg Yogya, Gado-Gado Surabaya dll.
Level kedua adalah Kebahagiaan Mental, sebagaimana merasakan senangnya dapat menghafal sesuatu, bisa menghayal dan bahkan hingga dapat merencanakan kebahagiaan di masa yang akan datang.
Ada seorang Profesor mengeluh kepada Penulis betapa menderitanya kini merasa sering lupa dan tidak mampu mengingat sesuatu.
Level ketiga adalah Kebahagiaan Intelektual, sebagaimana kita dapat menemukan sebuah Metode, Teori dan Ide baru, kita dapat berfikir, menghasilkan refleksi dan riset yang bermanfaat bagi manusia. Kemampuan menulis dengan landasan yang benar dan bisa membedakan karakter Intelektual yang baik dan yang tidak.
Level keempat adalah Kebahagiaan Moral, sebagaimana kita dapat merasa senang ketika mampu peduli kepada sesama, saat bisa berbagi, ketika berbuat baik, berserah diri kepada Alloh beribadah kepada-Nya, Berbaik sangka, sabar, syukur, rendah hati dan lain-lain.
Level kelima adalah Kebahagiaan Spiritual, yaitu kebahagiaan saat hati damai dapat dekat dengan Alloh, Cinta dan Rindu kepada Baginda Muhammad dan para sahabatnya. Dapat berdzikir dengan tenang, merasakan nikmatnya Tahajud, saat terjerumus dalam dosa segera bertaubat.
Namun demikian terdapat Faktor kebahagiaan bagi setiap manusia. Dan kita pun berhak mendapatkannya apabila mampu bersikap dan bertindak secara benar dan tepat :
1. MEMILIKI ISTRI SHALIHAH
Seorang suami di mana pun di dunia ini pastilah memimpikan belahan jiwa yang mampu membahagiakan dirinya. Mendamaikan saat suami ngegas (marah), memberikan kesegaran saat dahaga, mendinginkan saat hati panas, menghibur saat pikiran kusut, menentramkan saat suami sedang galau, tersenyum saat suami memandangnya.
Itulah gambaran istri shalihah, karunia terindah untuk suami yang shalih. Tentu saja ia kiriman dari Alloh SWT Yang Maha Indah. Istri mulia yang sempurna ketundukannya kepada Alloh dan Rasul-Nya. Wanita dimuliakan pembawa kebahagiaan yang abadi hingga akhirat terhormat.
Ketahuilah istri shalihah adalah karunia terindah bagi suaminya. Wanita impian bagi semua laki-laki shalih perindu Surga.
Untuk mendapatkanya, harus diperjuangkan dengan tulus meminta kepada Alloh SWT lewat doa-doa kita, mari kita senandungkan doa-doa tersebut di waktu yang tepat, misalnya di sepertiga malam.
Allah SWT berfirman:
وَا لَّذِيْنَ يَقُوْلُوْنَ رَبَّنَا هَبْ لَـنَا مِنْ اَزْوَا جِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّا جْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَاما
"Dan orang-orang yang berkata, Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa." (QS. Al-Furqan 25: Ayat 74)
Istri shalihah adalah hiburan terindah saat duka, penerang mata saat merana, penyejuk jiwa kala dahaga, penenang qolbu kala sendu, dan penentram hati bagi suami, dari dunia hingga Surga Baiti Jannati
1.1. Lantas siapakah yang layak dan pantas menjadi pasangan bagi Istri Shalihah sumber kebahagiaan suami di atas.
Sepantasnya adalah suami yang benar-benar memiliki kriteria unggul yang mempunyai pesona ideal yang dibutuhkan oleh istri shalihah dalam perspektif Alloh dan Rasul-Nya.
Berikut ini adalah karakter suami sholeh, ideal untuk istri shalihah :
1.1.1.Beriman dan bertaqwa kepada Alloh dan Rasul-Nya, mentaati dan mencintainya sebaga sumber energi cinta yang abadi
1.1.2. Memiliki keteguhan dan kelembutan hati
1.1.3. Mempunyai kepedulian, kepekaan dan sensitifitas
1.1.4. Mampu sebagai pengayom bagi istri tambatan hati
1.1.5. Terbuka kepada istri tapi mampu menjaga kekurangannya
1.1.6. Pandai memuji Istri baik penampilannya maupun masakannya
1.1.7. Memuliakan Istri juga keluarganya
1.1.8. Tak segan-segan menasehati istri dalam suka maupun duka
1.1.9. Mempunyai rasa cemburu kepada istri tapi bukan cemburu buta.
1.1.10 Sabar, pemaaf dan penyayang
1.1.11. Berwibawa dan tegas jika dibutuhkan
1.1.12. Mendidik Istri dalam agama, ilmu, akhlak dan semua aspek kehidupan lainnya serta menjadi sumber teladan keluarga dalam amal, kedermawanan dan pengorbanan.
Inilah antara lain kriteria suami ideal, dalam rangka memantaskan diri memiliki pasangan Istri shalihah.
Harapannya tentu saja agar istri shalihah akan dapat merasakan bahagia sebesar rasa yang diperoleh oleh suaminya.
2. RUMAH YANG LUAS
Tak dapat dipungkiri setiap orang menginginkan rumah yang luas dan lapang. Rumah yang luas adalah dambaan setiap insan, selain fitrah dasar manusia senang yang lapang, juga seandainya seseorang mendapatkan karunia tersebut juga masih dalam kerangka sunnah ( nyunnah ). Apalagi Rasululloh SAW sendiri memberi perhatian secara khusus tentang ini. Karena itu tidak ada salahnya memiliki cita-cita punya rumah yang luas. Asalkan sejak awal sudah mulai mendesain rumah dalam standar arsitektur Islami ( jika mungkin ).
2.1.Satu hal yang utama
Saat membangun rumah, hindarkan dari perilaku syirik, dari saat mulai merencanakannya. Salah satu contohnya adalah mempercayai feng shui, dimana ada kepercayaan bahwa dalam posisi tertentu hunian akan menghadirkan peruntungan dan rizki.
2.2. Kedua, desain Ruang
2.2.1. Ruang tamu
Membangun rumah tidak harus mahal. Yang penting rumah tersebut memenuhi syarat sebagai rumah yang memelihara estetika Islami.
Idealnya ruang tamu adalah ruang yang terpisah dengan ruang keluarga atau minimal aktifitas penghuni di ruang keluarga tak langsung dapat dilihat oleh tamu atau orang lain dari luar.
2.2.2. Seting Kamar dan Ruangan
Seluas apapun rumah tempat tinggal apabila tidak memiliki ruang kamar, akan sedikit banyak mengurangi kebebasan dan menghilangkan privasi penghuninya. Sehingga Ruang kamar sangat dibutuhkan untuk menjamin kebahagiaan bagi penghuninya.
Idealnya sebuah rumah memiliki 5 kamar yang terdiri dari :
1 kamar untuk Bapak Ibu, 1 kamar untuk anak laki-laki, 1untuk kamar anak-anak wanita, 1 kamar tamu, 1 kamar untuk Ibadah.
Kalau pun tidak dapat menyiapkan 5 kamar, minimal kamar anak laki-laki dibedakan dengan kamar anak-anak wanita, menghindarkan campur baur antara anak laki-laki dan wanita dan sebagai langkah preventif menghindar dari hal-hal yang tak diinginkan.
Usahakan ada ruang perpustakaan untuk membiasakan suasana membaca dalam rumah, jika tak mungkin minimal disediakan almari dan meja sebagai tempat menyimpan buku dan sarana baca tulis.
2.2.3.Ruang Keluarga, Ruang makan dan perlengkapannya, Dapur, ruang sterika, ruang cuci
2.2.4. Toilet dan Kamar mandi
Idealnya sebuah rumah dipisahkan antara kamar mandi dan toilet. Dalam kamar mandi akan sangat ideal tersedia tempat ganti sekaligus untuk menjaga terbukanya aurat. Jika hal tersebut tidak mungkin maka yang terpenting lagi adalah hindari membuat Toilet yang menghadap atau membelakangi arah kiblat, karena hal tersebut termasuk aspek estetikasi yang mesti dipelihara dalam Islam.
2.2.5. Garasi, Karpot dan Taman
Sebisa mungkin disiapkan garasi dan karpot, untuk melatih sikap disiplin diri atas titipan dan amanah Alloh kepada kita. Dan dalam rangka menjaga jangan sampai ruang hati dimasuki dan tempati oleh materi duniawi. Sebagaimana dalam pembahasan sebelumnya, tempatkan kendaraan di garasi, simpan perhiasan di kotaknya ( jangan disimpan dalam hati ).
Taman diperlukan untuk membiasakan diri diwaktu-waktu yang tepat menikmatinya, agar suasana kejiwaan selalu fresh dan hati kita jadi damai selalu. Jika tidak ada areal khusus untuk taman, setidak-tidaknya tetap bertaman walau dengan menggunakan beberapa pot agar susana hijau dan kedamaian tetap terpelihara dalam lingkungan rumah kita.
2.2.6. Musholla dan tempat wudlu khusus
Jika mungkin dapat diupayakan dalan setiap membangun rumah, betapa indahnya bila seorang kepala keluarga sejak awal mengutamakan ruang Musholla dan tempat wudlu khusus. Mengingat betapa pentingnya shalat sebagai amal yang pertama kali dievaluasi. Fungsi Musholla sangat penting sebagai tempat sholat bagi kaum hawa dan sholat sunnah serta tempat muhasabah bagi kaum Adam.
2.2.7. Dengan demikian fungsi rumah bukan lagi sekedar sebagai tempat tinggal tapi juga sebagai sarana untuk meraih kebahagiaan lahir batin.
2.2.8. Selain faktor keluasan. Berdasarkan hasil survey yang dilakukan oleh Houzz kepada sekitar 6000 responden. 87 persen mengatakan bahwa desain rumah menjadi faktor yang mempengaruhi kebahagiaan. Sekali lagi soal desain bukan faktor model dan bentuk bangunan.
2.2.9. Dapatlah difahami bahwa faktor kebahagiaan adalah dimilikinya مسكن الواسع yang berarti rumah yang lapang, karena rumah yang lapang itu sangatlah mudah didesain sesuai selera penghuninya. Dan yang pasti faktor kelapangan mengalirkan energi kesejukan,kententraman, dan kedamaian hati. Apalagi bila penghuninya terdiri dari orang-orang sholeh sholihah yang memiliki kedekatan hubungan dengan Alloh SWT dan sesama manusia.
2.2.10. Sudah barang tentu, bagi seorang mukmin rumah yang lapang dan luas, seharusnya tidak saja difungsikan sebagai tempat hunian keluarga tapi juga untuk aktifitas keummatan, jika pun secara fisik tidak dapat memiliki rumah yang luas, minimal secara fungsional memiliki rumah sebagai tempat tinggal dengan kamar tersedia, yang paling penting penghuninya memiliki hati yang lapang. Karena seluas apapun rumahnya bila penghuninya "berpenyakit hati" akan terasa sempit. Terlebih bila rumah tinggalnya secara fisik sudah benar-benar sempit, para penghuninya terdiri dari orang yang hasad dengki dan iri hati ditambah tidak memiliki kemampuan desain interior dengan baik. Ini sumber celaka dua belas.
2.2.11. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa kelapangan rumah dengan desain interior yang indah akan mengalirkan energi kebahagiaan yang sempurna terlebih-lebih bila berpenghuni orang-orang yang memiliki kebersihan hati dan fikiran.
3. TETANGGA YANG BAIK
Memiliki tetangga yang baik itu adalah karunia yang luar biasa. Tetangga yang baik juga sebuah rizki yang dahsyat. Mengingat tetanggalah, orang pertama yang paling merasakan, tentang bagaimana kita menerapkan konsepsi Islam yang mengedepankan nilai kasih sayang tersebut.
3.1.Mengingat Islam adalah Agama rahmat dan kasih sayang. Dan hidup rukun bertetangga adalah bagian dari cara menegakkan moralitas unggul yang sangat dipentingkan oleh Islam. Sekaligus bagian dari implementasi nilai keberimanan kepada Alloh dan bukti nyata akan besarnya cinta kita kepada Baginda Muhammad SAW. dalam mengamalkan ajarannya
Sabda Rasululloh SAW
من كان يؤمن بالله واليوم الاخر فليكرم جاره ( متفق عليه )
" Barang siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir, hendaklah ia muliakan tetangganya". (Muttafaq alaihi )
Begitu Agungnya posisi tetangga bagi seorang muslim sehingga Baginda Nabi sering mendapatkan nasehat dari Malaikat Jibril khusus tentang tetangga. Sampai-sampai Baginda Rasululloh menyangka bahwa tetangga itu akan berhak mendapat harta waris. Saking strategisnya posisi tetangga dalam Islam.
3.2.Karena itu tidak ada pilihan lain kecuali kita mesti berbuat baik kepada tetangga.
Allah SWT berfirman:
وَا عْبُدُوا اللّٰهَ وَلَا تُشْرِكُوْا بِهٖ شَيْـئًـا ۗ وَّبِا لْوَا لِدَيْنِ اِحْسَا نًا وَّبِذِى الْقُرْبٰى وَا لْيَتٰمٰى وَ الْمَسٰكِيْنِ وَا لْجَـارِ ذِى الْقُرْبٰى وَا لْجَـارِ الْجُـنُبِ وَا لصَّا حِبِ بِا لْجَـنْبِۢ وَا بْنِ السَّبِيْلِ ۙ وَمَا مَلَـكَتْ اَيْمَا نُكُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يُحِبُّ مَنْ كَا نَ مُخْتَا لًا فَخُوْرَا ۙ
"Dan sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apa pun. Dan berbuat baiklah kepada kedua orang tua, karib kerabat, anak-anak yatim, orang-orang miskin, tetangga dekat dan tetangga jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya yang kamu miliki. Sungguh, Allah tidak menyukai orang yang sombong dan membanggakan diri," (QS. An-Nisa' 4: Ayat 36)
Membangun kedekatan hubungan dengan tetangga dan mempererat persaudaraan dengan mereka, saling menebarkan nilai-nilai kebaikan, bersikap lemah lembut, tidak menyakiti baik lewat kata-kata maupun dengan amal perbuatan yang tidak terpuji apalagi dengan menimbulkan gangguan diantara mereka.
3.3.Tetangga terbaik dalam pandangan Alloh adalah tetangga yang paling baik sikapnya terhadap tetangga lainnya. Jelaslah bahwa berbuat baik kepada tetangga adalah keluhuran akhlak dan sikap yang sangat terpuji sekali.
3.4. Kisah Inspiratif
Di sebuah rumah susun yang sederhana tinggallah Hasan Al Basri bersama istri tercintanya. Kebetulan tingkat di atasnya ditinggali seorang Nasrani. Kehidupan bertetanggaan mereka penuh harmoni dan saling menghormati satu sama lain.
Ketahuilah bahwa dalam kamar Hasan Al-Basri selalu tersedia ember kecil penampung tetesan air yang berasal dari atap kamarnya. Hasan Al Basri selalu meminta kepada Istri tercintanya untuk menampungnya agar tetesan air itu tak meluber kemana-kemana. Saat penuh, ember itu segera diganti dengan ember lainnya dan tak jarang tetesan air yang terpercik di lantai dilap dengan penuh sabar.
Hasan Al-Basri merasa tak enak mau memperbaiki atap tersebut hanya karena marasa hawatir mengganggu dan apalagi menyinggung tetangganya yang Nasrani tersebut. Dalih beliau, sama sekali tak boleh mengusik hati dan kenyamanan tetangga.
Untuk diketahui bahwa tepat di atas kamar tidur Hasan Al-Basri, adalah kamar mandi tetangganya yang Nasrani tersebut. Karena kerusakan pada saluran air kencing dan kotoran, sehingga air tersebut merembes dan menetes ke kamar Beliau. Hasan Al-Basri tak sepatah katapun mengeluh apalagi mengabari tetangganya itu, sehingga tak dapat disalahkanlah si tetangga tersebut.
Suatu ketika Hasan Al-Basri menderita sakit, hingga Beliau harus sabar tidur dalam kamarnya. Tiba-tiba tetangga tersebut menjenguknya dan masuklah dia menemui Tuan Hasan Al-Basri dalam kamarnya. Tanpa disadarinya ia menyaksikan langsung ada tetesan dari kamar mandinya yang berbau menembus kamar Tuan Hasan Al-Basri, bukan main rasa malunya, seraya bertanya, "Pak Imam..., sejak kapan air tersebut menetes?" . Hasan Al-Basri tidak menjawab, pura-pura tidak mendengar, kecuali hanya menyunggingkan senyum di bibirnya, raut keikhlasannya benar-benar nampak. Tapi sang tetangga ini terus penasaran ingin mendapat jawaban dari Sang Imam. "Bapak Imam.., Mohonlah kiranya Engkau jawab dengan jujur agar hati saya tenang, Berapa lamanya Imam dapat bersabar dengan semua ini."
Dengan suara agak berat, Hasan Al-Basri ( terpaksa ) menjawab, Sejak 20 ( dua puluh ) tahun yang silam."
"Lalu kenapa Imam tidak memberi tahu saya ?"
" Memuliakan tetangga adalah hal yang wajib. Baginda Muhammad SAW mengajarkan, " Siapa yang beriman kepada Alloh dan hari akhir maka hendaklah ia memulyakan tetangga, anda adalah tetangga saya," ucapnya agak lirih."
Hati yang tulus, kesabaran yang tiada batas dan perliku yang indah dari seorang Imam ini, lantas meluluh lantakkan hati tetangga Nasrani tersebut dan seketika itu dia mengucapkan dua kalimat Syahadat dan rela hati masuk Islam.
Demikian hikmah dari sebuah Keyakinan, Keikhlasan, Istiqomah dan Kesabaran dari seorang Imam Hasan Al-Basri yang mampu menggoncang hati orang yang beda Iman dan seketika mampu membuat hatinya luluh, lalu mengikuti keyakinan sang Imam tersebut. Maha Suci Alloh, Tuhan yang mampu membolak-balikkan hati manusia.
3.5. Demikianlah betapa pentingnya berbuat baik kepada tetangga dan betapa bahagianya bila kita memiliki tetangga yang baik budinya.
4. KENDARAAN YANG NYAMAN
Naik kendaraan yang nyaman adalah dambaan setiap orang. Ga ada salahnya orang pingin naik Porsche Macan, Lamborghini Gallardo, BMW i8, Range Rover sport, Ferrari Spider, Hummer H3, Porsche Cayman, Ferrari F430 yang penting tidak di dapat dengan cara yang salah.
Kendaraan yang nyaman tidaklah berarti harus yang mewah dan mahal. Tapi kendaraan yang saat diperlukan dapat lancar dan berfungsi dengan baik. Agar dapat menopang dan memperlancar setiap urusan kita, tanpa ada hambatan yang berarti. Kelancaran dalam mobilitas akan memudahkan semua urusan termasuk urusan usaha. Syukur-syukur kita dapat membantu memperingan kesulitan orang lain dan menjadi orang yang bermanfaat buat mereka. Bayangkan seandainya kita memiliki kendaraan sebentar sebentar rusak. Sebentar-sebentar mogok. Sering dibawa ke bengkel. Tentu saja uni sangat menghambat aktifitas kita, dan bikin hati jadi sumpek juga bikin uring-uringan.
Bagi seorang yang benar-benar beriman dan bertaqwa akan menjadikan 4 faktor kebahagiaan ini, sebagai modal meninggikan level Kebahagiaan Intelektual, Mental dan Spiritualnya sehingga insya Alloh akan dapat diraih kebahagiaan yang sejati.
Wallohu a'lam bish_showaab
*) Alumni Pondok Pesantren Arroudhotul Ilmiyah Kertosono Nganjuk Jatim
Ketua Majelis Ukhuwah Islamiyah Kaltim
Ketua Fokal IMM Kaltim
Pembina I Care Kaltim
Pembina Pesantren Maziyatul Qur'an Samarinda
Wakil Ketua MES Kaltim
Pembina Masjid Nurul Mukminin Kaltim
Dan lain-lain
Komentar
Posting Komentar