SILATURRAHIM ERA REVOLUSI TEKNOLOGI INFORMASI DALAM KEHIDUPAN MODERN

SILATURRAHIM ERA REVOLUSI TEKNOLOGI: INFORMASI DALAM KEHIDUPAN MODEREN
DR. HN. Raichan
(Alumni YTP Kertosono)

Saat ini kita berada di tengah kehidupan yang serba  moderen dan revolusi teknologi informasi yang melanda masyarakat, maka munculnya gejala pemutusan tali silaturrahim kerap kali kita dengar di tengah masyarakat, mengapa terjadi...? Kemungkinan ada beberapa sebab a.l:

PERTAMA: HIDUP INDIVIDUALIS

Sebagian orang lebih suka hidup sendiri-senditi, tidak memiliki rasa senasib dan sepenanggungan, tidak lagi suka mengunjungi sanak keluarga, tetangganya dan sahabat seperjuangan, tidak peduli dengan kondisi kerabatnya, serta tdk mau membantu menutupi kebutuhan atau mengatasi penderitaan  saudaranya/krabat dekat atau saudara seiman.
Hal ini terjadi krn menunda-menunda untuk bersilaturrahim kepada saudara-saudaranya, kemudian hal itu terulang terus sampai akhirnya terputusslah hubungan dengan sanak saudaranya. Ia pun terbiasa dengan hal itu, karena kesibukannya dan menikmati keadaannya yang jauh dari keluarga.

KEDUA: KESOMBONGAN.

Sebagian orang jika sudah mendapatkan kedudukan yang tinggi atau kehidupan yang lebih mapan dari sebelumnya, ia berubah menjadi tinggi hati dan sombong kepada kerabat dekatnya. Dia menganggap keluarganya yangg kurang mampu bahkan miskin, merupakan kehinaan, karena ia memandang hanya dirinya saja yang lebih berhak untuk didatangi dan dikunjungi.

KETIGA: PELIT DAN BAKHIL

Ada sebagian orang, jika diberi rizki oleh Allah berupa harta, ia menghindar dan menjauh dari kerabatnya, ia lebih memilih menjauhi mereka dan memutuskan silaturrahim daripada membukakan pintu buat kerabatnya, menerima  mereka jika bertamu, membantu mereka sesuai dengan kemampuan dan meminta maaf jika tidak bisa membantu.
Padahal, apalah artinya harta jika tidak bisa dirasakan oleh kerabat. Mudah-mudahan dengan shoum ramadhan  yang telah sama-sama kita kerjakan dapat mengikis sifat-sifat yang kurang terpuji tsb.
Oleh karen ituĺah pada kesempatan yang berbahagia  ini (silaturrahim Ieddul Fitri) ini, marilah kita saling mempererat silaturrahim memupuk jalinan ukhuah islamiyah, saling  mengikhlaskan, dan saling  memaafkan kesalahan  kita masing-masing,melupakan segala kesalahan saudara-saudara kita yang pernah membuat kita sakit hati dan terluka.
Memaafkan adalah sikap mulia yang menghiasi akhlak para Nabi dan orang-orang shaleh, memaafkan hnya bisa dilakukan oleh orang-orang yang bersih hatinya, saat iedul fitri menjadi momen yang tepat utk saling memaafkan, saat hati kita sdh disuciksn maka akan semakin ringan meminta maaf dan memaafkan.
Ada sebersit rasa haru dan pemyesalan yg mincul dihati khususnya mereka yang telah ditinggal oleh kedua org tua, suami, istri, sanak saudara atau orang-orang yang dicintaimya.
Terbayang ketika mereka msh hidup, biasanya kita dstang dan duduk bersimpuh di pangkuan ayah dan bunda seraya menyampaikan permohonan maaf atas kesalahan dan kikhilafan kita sebagai anak yang melukai hati mereka.
Maka sewajarnya pada hari ini, hari fitri saat mereka semua masih ada sang anak meminta maaf pada ayah dan ibunya, yang muda meminta maaf kepada mereka yang lebih tua, istri meminta maaf kepada suaminya, adik meminta maaf kepada kakaknya, tetangga saling bersilaturrahim dan saling memaafkan atas kesalahan dan kekhilafan dan perselisihan yang pernah terjadi. Dengan demikian akan turunlah rahmat Allah kepada kita semua.
Cukuplah Nabi Muhammad sbg teladan dlm memaafkan, beliau memaafkan orang-orang yang pernah  melemparnya dengan kotoran, mencacinya, menghinanya, dst  
Amin3x yaa Rabbal alamin.

Ditulis Lamongan, Jawa Timur, Selasa/04/2023 jam 06.50

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi