Dua Perkara yang Paling Utama untuk Dimiliki Seorang Mukmin

Dua Perkara yang Paling Utama untuk Dimiliki Seorang Mukmin


(Teks Khutbah Jum’at untuk Masjid-Masjid di Lingkungan PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta)

 

Khutbah            : Jum’at Kelima

Tanggal             : 7 R.Awwal 1445H. / 22 Sept. 2023M.

Tema                  : “Dua Perkara yang Paling Utama untuk Dimiliki Seorang

                              Mukmin.”

Disiapkan oleh   : K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), [Pembina Kerohanian Islam

                         Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta]

 

 

Khutbah Pertama

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلُ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ، أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ: ﴿وَٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ وَعَمِلُواْ ٱلصَّٰلِحَٰتِ لَنُكَفِّرَنَّ عَنْهُمْ سَيِّـَٔاتِهِمْ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَحْسَنَ ٱلَّذِى كَانُواْ يَعْمَلُونَ﴾ [العنكبوت: 7] وَالصَّلَاةُ السَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْدِّينِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ لِقَوْلِهِ تَعالى: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Di hari Jumat yang penuh berkah ini, mari kembali kita mengingatkan diri kita untuk bertaqwa kepada Allah dengan sebenar-benarnya taqwa, sebagaimana Allah berfirman: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ حَقَّ تُقٰىتِهٖ وَلَا تَمُوْتُنَّ اِلَّا وَاَنْتُمْ مُّسْلِمُوْنَ “Wahai orang-orang yang beriman! Bertakwalah kepada Allah dengan sebenar-benar takwa kepada-Nya dan janganlah kamu mati kecuali dalam keadaan Muslim. (QS. Ali 'Imran: 102)

 

Di bulan Rabi’ul Awwal ini, di mana Baginda Nabi Muhammad, saw. dilahirkan, ada baiknya kita mempelajari dan menghayati sabda-sabdanya, sebagai bukti kecintaan kita kepada beliau. Maka dalam khutbah kali ini, khatib ingin menerangkan sebuah sabda Rasulullah, saw. yang ditulis dalam Kitab Munabbihaat ‘alal Isti’daad li-Yaumil Hisaab oleh Ibnu Hajar al-‘Asqalani, yang disyarahkan oleh Syaikh Nawawi Al-Bantaniy dalam kitabnya yang terkenal dengan judul“Nashaa-ihul Ibad.”  Tentang: “Dua Perkara yang Paling Utama untuk Dimiliki oleh Seorang Mukmin.”

 

Dua perkara itu berdasarkan sebuah hadits yang sanadnya bersambung kepada Abu Hurairah, ra. dan diriwayatkan oleh Asy-Syakhowi, yaitu: "خَصْلَتَانِ لاَ شَيْءَ أَفْضَلُ مِنْهُمَا، الإِيْمَانُ باللهِ والنَّفْعُ لِلْمُسْلِمِيْنَ" / “Dua perka yang tidak ada suatu apa pun yang lebih utama dari keduanya, yaitu: iman kepada Allah dan bermanfaat kepada kaum muslimin.” (Diriwayatkan oleh Asy-Syakhowi dengan sanadnya dari Abu Hurairah)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Pertama: Beriman kepada Allah

Iman kepada Allah adalah kunci keselamatan di akhirat, tanpa iman segala amal baik kita di dunia akan menjadi sia-sia. Dan, konsekwensi beriman kepada Allah adalah juga mengimani seluruh rukun iman. Sebab, jika ada satu saja dari 6 rukun iman yang diinkari, maka iman kita tidak diterima.

 

Allah berfirman: إِنَّ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ وَمَاتُواْ وَهُمْ كُفَّارٌ فَلَن يُقْبَلَ مِنْ أَحَدِهِم مِّلْءُ ٱلْأَرْضِ ذَهَبًا وَلَوِ ٱفْتَدَىٰ بِهِۦٓ ۗ أُوْلَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ وَمَا لَهُم مِّن نَّٰصِرِينَ / “Sesungguhnya orang-orang kafir (yakni tidak beriman dengan rukun iman dalam islam) dan mereka mati dalam keadaan kafir, maka tidak akan diterima dari salah seorang dari mereka emas sepenuh bumi, walau pun mereka menebus (dirinya agar selamat) dengannya. Untuk mereka siksaan yang pedih dan mereka tidak akan mendapat (siapa pun) sebagai penolong.” (Ali Imran: 91)

 

Ketika dimintai nasehat oleh seorang sahabat, Rasulullah, saw. bersabda: قُلْ آمَنْتُ بِاللهِ  !ثُمَّ اسْتَقِمْ /“Nyatakan, ‘Aku beriman kepada Allah kemudian beristiqamahlah!” (Hr. Muslim). Artinya, setelah menyatakan beriman, seorang mukmin harus menjaga imannya dengan istiqamah, yakni menurut Ibnu Rajab, “tegak lurus menempuh jalan agama yang lurus, tidak bengkok ke kanan atau ke kiri, serta menaati Allah secara lahir-batin dan meninggalkan segala larangan-Nya.”

 

Seperti yang diisyaratkan dalam firman Allah: فَاَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّيْنِ حَنِيْفًاۗ فِطْرَتَ اللّٰهِ الَّتِيْ فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَاۗ  لَا تَبْدِيْلَ لِخَلْقِ اللّٰهِ ۗذٰلِكَ الدِّيْنُ الْقَيِّمُۙ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُوْنَۙ  / “Dan hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (Islam) yang lurus, (sebagai) fitrah Allah yang mana manusia diciptakan atas (fitrah) itu, tidak ada perubahan pada ciptaan Allah, itulah agama yang lurus, akan tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.” (Ar-Rum: 30)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Menunjukkan betapa pentingnya iman kepada Allah adalah ia menjadi penentu keselamatan di akhirat. Seperti sabda Rasulullah, saw.: «مَنْ كَانَ آخِرُ كَلَامِهِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ دَخَلَ الْجَنَّةَ» / “Barangsiapa yang akhir kalamnya adalah (ucapan) “laa ilaah illallaah, dia akan masuk surga.” (Hr. Abu Dawud dari Muadz bin Jabal)

 

Namun, agar kalimat tauhid tertanam kokoh dalam diri kita, dan agar bisa menjadi ucapan terakhir kita, maka butuh pembuktian dan pengamalan selama hidup di dunia. Dan itulah istiqomah, sebagaima disebut dalam firman Allah: اِنَّ الَّذِيْنَ قَالُوْا رَبُّنَا اللّٰهُ ثُمَّ اسْتَقَامُوْا تَتَنَزَّلُ عَلَيْهِمُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ اَلَّا تَخَافُوْا وَلَا تَحْزَنُوْا وَاَبْشِرُوْا بِالْجَنَّةِ الَّتِيْ كُنْتُمْ تُوْعَدُوْنَ / “Sesungguhnya orang-orang yang berkata, “Tuhan kami adalah Allah” kemudian mereka istiqomah (tegak lurus dalam keimanannya), maka (menjelang kematiannya) para malaikat akan turun kepada mereka (dengan berkata), “Janganlah kamu merasa takut dan janganlah kamu bersedih hati; dan bergembiralah kamu dengan (memperoleh) surga yang telah dijanjikan kepadamu” (Fusshilat: 30)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua: Bermanfaat bagi Kaum Muslimin

Islam tidak hanya mengajarkan tauhid dan ibadah kepada Allah semata-mata. Bahkan tidak sempurna iman seseorang jika keimanannya kepada Allah tidak diikuti dengan kebaikan kepada sesama manusia. Maka Allah, Swt. menyebut penyebab kehinaan yang dialami oleh Ban Israil: ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ اَيْنَ مَا ثُقِفُوْٓا اِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللّٰهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ / “Mereka ditimpa kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka (berpegang) pada tali (agama) Allah dan tali (hubungan) dengan manusia.” (Ali Imran: 112). Dari ayat ini bisa diambil pelajaran, bahwa kemuliaan seorang hamba itu bergantung kepada hubungan baiknya kepada Allah dan hubungan baiknya kepada sesama hamba.

 

Maka di antara perkara yang utama yang harus dimiliki oleh seorang mukmin, di samping beriman dan mentauhidkan Allah, adalah bisa bermanfaat kepada orang lain. Nabi bersabda: أَحَبُّ الْعِبَادِ إلَى اللهِ تَعالَى أَنْفَعُ النَّاسِ لِلنَّاسِ، وأْفَضَلُ الْأَعْمَالِ إِدْخَالُ السُّرُورِ عَلَى قَلْبِ الْمُؤْمِنِ، يَطْرُدُ عَنْهُ جُوعًا، أوْ يَكْشِفُ عَنْهُ كَرْبًا أوْ يَقْضِ لَهُ دَيْنًا “Hamba yang paling dicintai oleh Allah adalah manusia yang paling bermanfaat bagi manusia lainnya, perbuatan yang paling utama adalah memasukkan kegembiraan ke dalam hati seorang mukmin; di antaranya dengan menghilangkan rasa laparnya, meringankan kesulitannya dan membayarkan hutangnya.” (Dari Kitab Nashoihul Ibad).

 

Begitu juga niat berbuat baik kepada sesama manusia bisa menjadi penyebab diampuninya dosa. Rasulullah, saw. bersabda: “مَنْ أَصْبَحَ لَا يَنْوِي الظُّلْمَ عَلَى أَحَدٍ، غُفرَ لَهُ مَا جَنَى، وَمَنْ أَصْبَحَ يَنْوِي نُصْرَةِ الْمَظْلُومِ وَقَضَاءَ حَاجَةِ الْمُسْلِمِ كَانَتْ لَهُ كَحَجَّةِ مَبْرُورَةٍ / “Barangsiapa dari paginya tidak punya niat berbuat zhalim terhadap siapa pun, akan diampuni dosa yang telah diperbuat. Dan, barangsiapa yang dari pagi berniat untuk menolong orang yang dizhalimi dan memenuhi kebutuhan seorang muslim maka dia akan mendapatkan pahala seperti pahalanya haji mabrur.” (Dari Kitab Nashoih Ibad)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Demikianlah dua pelajaran dan pesan dari Baginda Rasulullah, saw. Di bulan kelahirannya ini, sedikit banyak kita harus mengingat pesan-pesannya dan mengikuti ajarannya sebagai bukti kita mencintainya.  

 

Sekali lagi, dua perkara yang paling utama untuk kita miliki sebagai seorang muslim adalah: 1) Beriman kepada Allah dengan beristiqamah merealisasikan tuntutan iman, dan 2) berusaha untuk menjadi manusia yang bermanfaat untuk orang lain. Jika tidak bisa, minimal tidak mendatangkan mudarat (bahaya) bagi orang lain. Karena Nabi bersabda: خَصْلَتَانِ لَا شَيْءَ أَخْبَثُ مِنْهُمَا الشِّرْكُ بِاللهِ وَ الضُّرُّ بِالْمُسلِمِينَ  / Ada dua perkara, tiada yang lebih buruk selain dari keduanya, yaitu: menyekutukan Allah dan membahayakan kaum muslimin.” (dari Nashoihul Ibada)

 

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ  []

 

 

Khutbah Kedua:

 

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االلهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* فَقَالَ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ: -- أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ -- ﴿هُوَ ٱلَّذِىٓ أَنزَلَ ٱلسَّكِينَةَ فِى قُلُوبِ ٱلْمُؤْمِنِينَ لِيَزْدَادُوٓاْ إِيمَٰنًا مَّعَ إِيمَٰنِهِمْ ۗ وَلِلَّهِ جُنُودُ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ ۚ وَكَانَ ٱللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا﴾ (الفتح: 4)

 

وَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ:

 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لَنَا شُؤُونَنَا كُلَّهَا وَلَا تَكِلْنَا إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ، لَا إلَهَ اِلَّا أَنْتَ، رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا، رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الْإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ فِي قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ!

 

وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِيْفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

 

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ أَقِمِ الصَّلَاةَ!

 

 

 

[][][][][]

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi