DUA SIFAT UTAMA SEORANG MUSLIM

 


Teks Khutbah Jum’at

Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta

 

Khutbah

:

Jum’at Kedua

Tanggal

:

17 Jumadil Awwal 1445H. / 30 NOV. 2023M.

Tema

:

DUA SIFAT UTAMA SEORANG MUSLIM

Oleh    

:

K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons),

 

 

[Pembina Kerohanian Islam Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta]

 

 

Khutbah Pertama

 

اَلْحَمْدُ لِلهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ: -- أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ -- ﴿ إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا﴾ (الكهف:107) وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْبَرِيَّةِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، كَمَا قالَ تَعَالى مُوَاصِيًا لَنَا بِتَقْوَاهُ: ﴿«يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ» (التوبة: 119)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Di hari Jum’at yang penuh berkah ini, khatib kembali berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah sekalian agar bertaqwa kepada Allah untuk mendapatkan keberuntungan di dunia maupun di akhirat, sebagaimana Allah berfirman: إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa itu mendapatkan keberuntungan.”  (an-Naba’: 31)

Bekal mendapatkan keberuntungan itu dalam Islam harus lengkap, tidak hanya urusan batin, namun juga urusan lahir. Seperti yang dikatakan oleh Ibnu Qayyim: “Allah, Swt. memerintahkan hamba-Nya untuk melaksanakan syariat Islam secara lahir dan hakekat iman secara batin. Maka tidak diterima jika hanya satu aspek saja tanpa aspek lainnya.” Dan, ditegaskan dalam sebuah hadits marfu’: “اَلْإسْلَامُ عَلَانِيَةٌ، وَالْإيمَانُ فِي الْقَلْبِ” / Islam itu adalah (perilaku) lahir, sedangkan iman itu adalah (perilaku) dalam hati.”  (Hr. Ahmad)

Dengan begitu, tidaklah sempurna keislaman seseorang tanpa memperbaiki keadaan lahir dan batinnya. Maka dalam khutbah kali ini, akan diterangkan “Dua Sifat Utama Sorang Muslim.”

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Sifat Pertama: Kebersihan dan Kebaikan Hati

Inilah dasar kepribadian seorang muslim, yakni bersih dan baik hatinya. Namun kebaikan dan kebersihan hati tidak akan terwujud jika tidak didasari dengan keimanan dan keikhlasan ibadah. Al-Haifizh Ibnu Abid Dunya, dalam Kitab  al-Ikhlas menyebut bahwa dalam tradisi para ‘Ulama ketika bertemu atau berkirim surat saling berpesan agar memperbaiki keadaan batin masing-masing. Mereka berkata: مَنْ أصْلَحَ سَرِيرَتَهُ، أَصْلَحَ اللَّهُ عَلَانِيَتَهُ، وَمَنْ أَصْلَحَ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ اللَّهِ، كَفَاهُ اللَّهُ مَا بَيْنَهُ وَبَيْنَ النَّاسِ، وَمَنِ اهْتَمَّ بِأمْرِ آخِرَتِهِ، كَفَاهُ اللَّهُ أَمْرِ دُنْيَاهُ." “Barangsiapa memperbaiki keadaan batinnya, Allah akan memperbaiki keadaan lahirnya, dan barang siapa yang memperbaiki hubungannya dengan Allah, maka Allah akan memperbaiki hubungannya dengan sesama manusia dan barangsiapa yang memperhatikan urusan akhiratnya, Allah akan mencukupkan urusan dunianya.”

Di antara perkara yang paling cepat merusak dan mengotori batin kita adalah berprasangka buruk kepada saudaranya. Karena itulah Abu Bakr bin Abdullah al-Muzanniy mengingatkan, “hati-hatilah terhadap prasangka buruk kepada saudaramu. Sebab sekali pun benar, kamu tidak akan mendapat pahala dan jika itu salah maka kamu mendapat dosa.”

Sedangkan cara terbaik untuk menjaga kebersihan hati adalah menguatkan iman dengan amal sholeh dan ketaatan kepada Allah. Sesuai prinsip Ahlu Sunnah wal Jamaah, seperti kata Imam al-Bukhari, “iman itu adalah perbuatan dan perkataan, bisa bertambah dan berkurang.” Dan dikatakan pula, bahwa ’’iman itu bertambah dengan ketaatan kepada Allah dan berkurang dengan kemaksiatan.’’

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Seorang muslim yang memiliki hati yang bersih dan ikhlas akan berpengaruh positif terhadap diri dan lingkungannya. Apa yang keluar dari hati yang ikhlas, akan mudah diterima oleh hati dan dilaksanakan dengan baik oleh pendengarnya. Di samping itu, keikhlasan tidak mudah menimbulkan kekecewaan.

Oleh sebab itu, Allah memerintahkan agar keikhlasan itu menjadi dasar dari ibadah kepada-Nya: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ "Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali agar menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan (ikhlas) kepada-Nya dalam (menjalankan) agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus." (al-Bayyinah: 5)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Sifat Kedua: Kebaikan Lahir

Kebaikan lahir adalah cerminan dari kebaikan batin, bisa berwujud perkataan dan berbuatan yang baik atau akhlaq mulia. Sebagamana Rasulullah, saw. bersabda: "اَلْبِرُّ حُسْنُ الْخُلُقِ / “Kebaikan itu adalah (berupa) akhlaq yang baik.” Dan Akhlaq mulia menjadi bagian terpenting dari misi kerasulan Nabi Muhammad, Saw. sebab itu beliau bersabda: إِنَّمَا بُعِثْتُ لِأُتَمِّمَ مَكَارِمَ الْأَخْلَاقِ “Sesungguhnya Aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlaq.  (Hr. Bukhari)

Kemuliaan akhlaq beliau menjadi magnet yang menarik manusia untuk mengikuti dakwah beliau. Dan Allah mengingatkan beliau akan dampak buruk jika berperangai buruk: وَلَوْ كُنتَ فَظًّا غَلِيظَ الْقَلْبِ لَانفَضُّوا مِنْ حَوْلِكَ "Jika kamu bersikap keras lagi berhati kasar, pasti mereka akan menjauh dari sekitarmu.” (Ali Imran:159) 

Tersebarnya Islam yang begitu cepat dan luas adalah karena keteladanan para pembawanya. Seperti kejujuran mereka dalam berdagang dan keadilan mereka terhadap musuh sekali pun. Hal itu bukan dongeng, bahkan dunia sekarang pun bisa menyaksikan bagaimana penduduk Gaza dan pejuangnya, khususnya HAMAS yang telah dizhalimi oleh penjajah Zionis Yahudi sedemikain rupa, namun masih tetap memperlakukan tawanan perangnya dengan sebaik-baiknya.

Demikian itu, sebab seorang muslim melaksanakan pesan Allah, Swt.: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُونُوا قَوَّامِينَ لِلَّهِ شُهَدَاءَ بِالْقِسْطِ ۖ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ عَلَىٰ أَلَّا تَعْدِلُوا ۚ اعْدِلُوا هُوَ أَقْرَبُ لِلتَّقْوَىٰ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ". (المائدة: 8)  / “Hai orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan (kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil. Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (al-Maidah:8)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Sosok muslim yang ideal; tidak hanya baik secara batin namun juga baik secara lahir. Dengan kata lain, seorang muslim itu luar dan dalamnya sama-sama baik. Sebab, kebaikan luar yang tidak sesuai dengan hatinya, itu adalah sifat orang munafiq.

Apalagi jika buruk luar dan dalamnya, zhahir dan batinnya adalah perkara yang akan membawa kecelakaan dan kesengsaraan di akhirat. Allah berfiirman: فَلَا صَدَّقَ وَلَا صَلَّى وَلَكِنْ كَذَّبَ وَتَوَلَّى /’’Maka dia tidak membenarkan (kitab Allah) dan tidak pula sholat, akan tetapi mendustakan-(nya) dan berpaling dari kebenaran.’’ (al-Qiyamah: 31-32). Ayat ini tentang orang yang memiliki dua sisi keburukan. Batinnya dikotori dengan pendustaan terhadap kitabullah dan berpaling dari kebenaran; secara lahir, bersikap membangkang terhadap perintah Allah dengan tidak menjalankan sholat. Jika dua sisi keburukan ini berkumpul dalam pripadai seseorang, maka akan membawanya kepada kecelakaan di akhirat.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

 

 

 


 

Khutbah Kedua

 

 

الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا * أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ * اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْن * فَقَالَ تَعَالَى: ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُمْ بِالْمَنِّ وَالْأَذَى كَالَّذِي يُنْفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ(البقرة:264). وَقَالَ تَعَالَى: ﴿إِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًااَللَّــهُمَّ صَلِّ  عَلَى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ،اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا، إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْن، وَصَلَّى اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينْ

عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ * أَقِمِ الصَّلَاةْ! رْ

 

 

 

 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi