DUA KESUKSESAN BAGI KAUM BARIMAN

 


Teks Khutbah Jum’at

Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta

 

Khutbah

:

Jum’at Ketiga

Tanggal

:

24 Jumadil Awwal 1445H. / 08 Des. 2023M.

Tema

:

DUA KESUKSESAN BAGI KAUM BARIMAN

Oleh    

:

K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons),

 

 

[Pembina Kerohanian Islam Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta]

 

 

Khutbah Pertama

 

اَلْحَمْدُ لِلهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ: -- أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ -- ﴿مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً ۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ﴾ (النحل : ۹۷) وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْبَرِيَّةِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، كَمَا قالَ تَعَالى مُوَاصِيًا لَنَا بِتَقْوَاهُ: ﴿«يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ﴾ (التوبة: 119)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Di hari Jum’at yang penuh berkah ini, khatib kembali berwasiat untuk diri sendiri dan jamaah sekalian agar bertaqwa kepada Allah untuk mendapatkan keberuntungan di dunia maupun di akhirat, sebagaimana Allah berfirman: إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa itu mendapatkan keberuntungan.”  (an-Naba’: 31)

 

Taqwa adalah jalan keberuntungan dan kesuksesan. Namun kesuksesan dalam pandangan Islam berbeda dari kesuksesan dalam pandangan materialisme. Orang sukses menurut materialisme, manakala dapat meraih pangkat, jabatan dan kekayaan duniawi. Sedangkan kesuksesan menurut Islam adalah apabila semua yang diraih di dunia ini bisa membawa kita selamat dan bahagia di akhirat. Maka dalam khutbah kali ini, khatib hendak menyampaikan khutbah dengan tema: “DUA KESUKSESAN BAGI KAUM BERIMAN.”

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Allah, Swt. berfirman: مَنْ عَمِلَ صَالِحًا مِّنْ ذَكَرٍ اَوْ اُنْثٰى وَهُوَ مُؤْمِنٌ فَلَنُحْيِيَنَّهٗ حَيٰوةً طَيِّبَةً ۚ وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ اَجْرَهُمْ بِاَحْسَنِ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ / "Barangsiapa mengerjakan kebajikan, baik laki-laki maupun perempuan dalam keadaan beriman, maka pasti akan Kami berikan kepadanya kehidupan yang baik dan akan Kami beri balasan dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan." (QS. An-Nahl: 97)

Ayat tadi memberitahu kita bahwa siapa pun orangnya, baik laki-laki atau pun perempuan, akan mendapatkan kehidupan yang baik di dunia dan pahala terbaik di akhirat, jika dia beramal sholeh dengan landasan iman. Sebab, kata Syaikh Abdur Rahman as-Sa’diy, sahnya sebuah amal sholih dan diterimanya itu jika dilakukan atas dasar iman. Karena tidak disebut amal sholih kecuali dengan iman.”

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Dua keberuntungan dan kesuksesan bagi kaum beriman itu adalah sebagai berikut:

Pertama: Sukses di Dunia, dengan mendapatkan kehidupan yang baik

Imam al-Qurthubiy menukil beberapa pendapat tentang hayaatan thayyibah (kehidupan yang baik) itu sebagai berikut:

1.     Menurut Ibnu Abbas, kehidupan yang baik itu adalah apabila rizki yang diperoleh adalah rizki yang halal

2.     Menurut Ali bin Abi Thalilb, ra. kehidupan yang baik itu apabila seseorang menjalani hidup ini dengan qana’ah; yakni bisa menerima karunia Allah apa adanya dengan senang hati.

3.     Menurut ad-Dohhak, kehidupan yang baik itu adalah apabila orang mendapatkan taufiq, dimudahkan Allah untuk menjalankan ketaatan kepada-Nya, sebab itu yang akan membawa kepada keridhaan-Nya.

Semua pengertian di atas sebenarnya masuk dalam makna hayaatan thayyibah, hal itu terangkum dalam sabda Rasulullah, saw. yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari Ibnu Umar, Rasulullah, saw.. bersabda: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ وَرُزِقَ كَفَافًا وَقَـنَّعَهُ اللهُ بِمَا آتَاهُ /’Sungguh beruntunglah orang Islam yang dicukupkan rizqinya dan Allah membuatnya bersifat qanaah dengan apa yang diterimanya.’’  (Hr. Ahmad)

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Dari semua makna kehidupan yang baik di atas, maka kesuksesan sejati itu bukan terletak pada besarnya capaian kekayaan dan tingginya jabatan. Apa arti kekayaan yang besar dan jabatan yang tinggi jika jiwa pemiliknya tidak tenang dan hatinya tidak tenteram. Maka hakekat hayaatan thayyibah (kehidupan yang baik) di dunia ini adalah kehidupan yang tenang dan qanaah, merasa cukup dengan karunia Allah meski pun sedikit hartanya. Juga kehidupan yang mendorong pemiliknya untuk taat kepada Allah dan meraih keridhaan-Nya.

 

Maka Rasulullah, saw. bersabda: لَيْسَ الْغِنَى عَنْ كَثْرَةِ الْعَرَضِ، وَلكِنَّ الْغِنَى غِنَى النَّفْسِ / ’’Tidaklah kekayaan itu karena banyaknya harta, akan tetapi kekayaan itu kerena kekayaan hati.’’ (Hr. Muttafaq ‘alaih) Berdasarkan hadits tersebut, Imam al-Qurthubi berkata: ’’Sesunggunya kekayaan yang bermanfaat, yang agung dan terpuji adalah kekayaan jiwa, sebab jika seseorang memiliki kekayaan jiwa, akan hilang keserakahannya maka mulia dan agunglah jiwanya, sehingga dia akan mendapatkan kemuliaan dan pujian.’’

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua: Sukses di Akhirat dengan balasan terbaik

Allah berfirman, tentang balasan di akhirat bagi orang yang beramal sholih dengan landasan iman: وَلَنَجْزِيَنَّهُمْ أَجْرَهُمْ بِأَحْسَنِ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ /’’Dan sungguh kami akan memberi balasan kepada mereka (di akhirat) dengan balasan yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan (di dunia)’’  Balasan terbaik itu, adalah apa yang belum pernah dilihat oleh mata, belum pernah didengar oleh telinga dan belum terlintas dalam pikiran manusia. Dan itulah surga yang disediakan oleh Allah kepada orang-orang yang beriman dan bertaqwa.

 

Sebagaimana Allah berfirman: إِنَّ الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ كَانَتْ لَهُمْ جَنَّاتُ الْفِرْدَوْسِ نُزُلًا  / ’’Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan beramal sholih itu adalah taman-taman di surga Firdauslah sebagai tempat tinggalnya.’’ (al-Kahfi: 107)

 

Lebih lanjut al-Qur’an menerangkan sifat-sifat orang beriman yang berhak mendapatkan balasan terbaik berupa surga Firdaus, sebagai berikut:  

 ’’Sungguh beruntunglah orang-orang beriman:

قَدْ أَفْلَحَ الْمُؤْمِنُونَ

1.  Orang-orang yang khusyu’ dalam sholatnya,

الَّذِينَ هُمْ فِي صَلَاتِهِمْ خَاشِعُونَ

2.  Orang-orang yang berpaling dari perbuatan sia

وَالَّذِينَ هُمْ عَنِ اللَّغْوِ مُعْرِضُونَ

3.  Orang-orang yang menunaikan zakat

وَالَّذِينَ هُمْ لِلزَّكَاةِ فَاعِلُونَ

4.  Orang yang menjaga kemaluannya

Kecuali untuk istri dan budak mereka Maka itu tidak tercela.

وَالَّذِينَ هُمْ لِفُرُوجِهِمْ حَافِظُونَ

إِلَّا عَلَى أَزْوَاجِهِمْ أَوْ مَا مَلَكَتْ أَيْمَانُهُمْ فَإِنَّهُمْ غَيْرُ مَلُومِينَ

Barangsiapa yang mencari cara selain itu, maka mereka itu melampaui batas

فَمَنِ ابْتَغَى وَرَاءَ ذَلِكَ فَأُولَئِكَ هُمُ الْعَادُونَ

5.  Orang yang menjaga amanat dan janji mereka

وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

6.  Orang yang menjaga sholatnya

وَالَّذِينَ هُمْ عَلَى صَلَوَاتِهِمْ يُحَافِظُونَ

Mereka itulah para pewaris

أُولَئِكَ هُمُ الْوَارِثُونَ

Mereka akan mewarisi surga Firdaus, mereka kekal  tinggal di dalamnya.’’ (al-Muminun: 1-11)

الَّذِينَ يَرِثُونَ الْفِرْدَوْسَ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ

 

Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Sebagai orang beriman, kita harus fokus kepada tujuan hidup ini. Bukan hanya ingin mendapatkan sukses di dunia sehingga melupakan kesuksesan akhirat. Sehingga kita menghalalkan segala cara, untuk mendapatkan kekayaan atau kedudukan duniawi. Kita harus ingat kehidupan dunia ini hanya sementara, harus kita jadikan sebagai bekal untuk keselamatan di akhirat dengan meraih surga Firdaus.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

2. Khutbah Kedua

 

الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا * أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ * اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْن * فَقَالَ تَعَالَى: ﴿فَآتَاهُمُ اللَّهُ ثَوَابَ الدُّنْيَا وَحُسْنَ ثَوَابِ الْآخِرَةِ وَاللَّهُ يُحِبُّ الْمُحْسِنِينَ ﴾ (آل عمران: 148) * وَقَالَ تَعَالَى: ﴿إِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا *اَللَّــهُمَّ صَلِّ  عَلَى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ *

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ،اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا، إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ*

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْن، وَصَلَّى اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينْ *

عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ * أَقِمِ الصَّلَاةْ! رْ

 

 

 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi