Dua Komitmen di Tahun Baru

 


Teks Khutbah Jum’at

Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta


Khutbah : Jum’at Keempat

Tanggal : 23 Jumadil Akhir 1445H. / 5 Januari 2024M.

Tema         : Dua Komitmen di Tahun Baru

Oleh            : K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), 

[Pembina Kerohanian Islam Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta]


Khutbah Pertama


اَلْحَمْدُ لِلهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ: -- أَعُوذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ -- ﴿وَلِلَّهِ الْمَشْرقُ وَالْمَغْرِبُ ۚ فَأَيْنَمَا تُوَلُّوا فَثَمَّ وَجْهُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ وَاسِعٌ عَلِيمٌ﴾ (البقرة: 115) وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْبَرِيَّةِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، كَمَا قالَ تَعَالى مُوَاصِيًا لَنَا بِتَقْوَاهُ: ﴿«يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ﴾ (التوبة: 119)


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Di hari Jum’at ini, khatib kembali berwasiat untuk diri sendiri dan untuk seluruh jamaah agar bertaqwa kepada Allah untuk mendapatkan keberuntungan di dunia maupun di akhirat, sebagaimana Allah berfirman: إِنَّ لِلْمُتَّقِينَ مَفَازًا “Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertaqwa itu mendapatkan keberuntungan.”  (an-Naba’: 31)

Mengawali hidup di tahun baru, bisa diibaratkan seperti mengikuti rute perjalanan dengan google maps; jika tidak difokuskan kembali kepada tujuan yang sebenarnya, bisa mengalami salah arah atau tersesat jalan. Maka setelah menjalani hidup beberapa tahun sebelumnya, mungkin kita sudah lupa atau telah menyimpang dari tujuan hidup. Agar tetap berada di jalur yang benar (on the track) menuju tujuan akhir hayat kita, maka dalam khutbah kali ini, khatib akan berbicara tentang “Dua Komitmen di Tahun Baru.” 


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Pertama: Memperbarui Kualitas ibadah kita kepada Allah

Rasulullah, saw. pernah ditanya, “Wahai Rasulullah, bagaimana kami memperbaharui keimanan kami?” Beliau menjawab: أكْثِرُوا مِنْ قَوْلِ لَا إلَهَ إلَّا اللهْ, / “Perbanyaklah ucapan“Laa ilaaha illallaah!” (Hr. Ahmad dan Hakim) Dengan mengucap kalimat tauhid ini seorang muslim telah mengikrarkan komitmen peribadatannya hanya kepada Allah dan sekaligus memenuhi tujuan penciptaannya, seperti firman ALlah: وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْإِنْسَ إِلَّا لِيَعْبُدُونِ / “Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka mengabdi (beribdah) kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56) 

Namun, ujian kehidupan dunia, sering membuat manusia lupa terhadap tujuan hidupnya. Maka Allah mengingatkan kita dengan firman-Nya: يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ ۖ فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا ۖ وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ /’’Wahai manusia, sesungguhnya janji Allah itu benar, maka jangan sampai kehidupan dunia ini memperdayakanmu, dan jangan sampai (pula) setan penipu itu memperdayakanmu (sehingga kamu melupakan) Allah.’’ (Fathir: 5)   

Di akhirat kelak, orang-orang munafiq yang tertipu oleh kehidupan dunia, sehingga lupa untuk mempersiapkan bekal untuk kembali ke akhirat akan menyesal dan berteriak, memanggil kaum beriman: ﴿ يُنَادُونَهُمْ أَلَمْ نَكُن مَّعَكُمْ ۖ قَالُوا بَلَىٰ وَلَٰكِنَّكُمْ فَتَنتُمْ أَنفُسَكُمْ وَتَرَبَّصْتُمْ وَارْتَبْتُمْ وَغَرَّتْكُمُ الْأَمَانِيُّ حَتَّىٰ جَاءَ أَمْرُ اللَّهِ وَغَرَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ﴾ /’’Bukankah kami (dulu) bersamamu?’’ Mereka berkata: ’’Betul, akan tetapi kamu membiarkan dirimu terpapar dengan ujian (fitnah) dunia, bahkan kamu mengharap kecelakaan atas diri kami; kamu ragu untuk beriman, dan kamu juga tertipu dengan angan-angan kosong, sampai datang keputusan Allah (yakni kematian) dan kamu pun tertipu oleh setan yang membuatmu lupa kepada Allah.’’ (al-Hadid: 14) 

Maka di tahun baru, kita seharusnya menangis sedih, bukan larut dalam kehura-huraan yang melalaikan. Sebab, dengan berganti tahun, jatah hidup kita semakin berkurang, bukan bertambah. Namun demikian, yang harus kita syukuri adalah bahwa di tahun baru ini kita masih diberi kesempatan untuk memperbaiki diri dan mencari bekal sebanyak-banyaknya untuk kembali kepada Allah. Oleh karena itu, sisa jatah hidup ini mesti digunakan untuk beribadah kepada-Nya. وَاعْبُدْ رَبَّكَ حَتَّىٰ يَأْتِيَكَ الْيَقِينُ / “Dan mengabdilah kepada Tuhanmu sampai datangnya kematian!” (al-Hijr: 99)

Di tahun-tahun yang lalu, kita mungkin telah jauh dari jalan Allah, maka kita perlu mengorientasikan (mengarahkan) kembali diri kita kepada tujuan hidup yang sebenarnya, yaitu beribadah kepada Allah. Apalagi di dalam setiap sholat, kita berjanji kepada Allah dengan kalimat, إِيَّاكَ نَعْبُدُ “Hanya kepada-Mu, (ya Allah), kami menyembah.”  Kalimat ini harus menjadikan diri kita focus kepada tujuan penciptaan dan agar tidak tertipu oleh setan dan angan-angan kosong. 


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Maka di tahun baru ini, kita harus menjadi muslim yang lebih baik dari sebelumnya. Karena, kata Imam Hasan al-Bisri: مَنْ كَانَ يَوْمُهُ خَيْرًا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ رَابِحٌ، وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ مِثْلَ أَمْسِهِ فَهُوَ مَغْبُوْنٌ، وَمَنْ كَانَ يَوْمُهُ شَرًّا مِنْ أَمْسِهِ فَهُوَ مَلْعُوْنٌ / “Siapa yang (keadaannya) pada hari ini lebih baik dari hari kemarin, maka ia beruntung. Dan, siapa yang (keadaannya) pada hari ini sama dengan hari kemarin, maka ia tertipu. Dan siapa yang (keadaannya) pada hari ini lebih buruk dari hari kemarin, maka ia terkutuk (dijauhkan dari kebaikan).” 


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua: Hanya memohon dan mengharapkan pertolongan dari Allah 

Setelah memperbarui komitmen peribadatan kita kepada Allah, dengan memperbanyak ucapan kalimat tauhid “laa ilaaha illallaah” dan pengakuan bahwa “hanya Allah sajalah yang kita sembah” dengan kalimatإِيَّاكَ نَعْبُدُ , maka tanpa rasa malu, kita pun patut menyatakan bahawa kita sangat membutuhkan pertolongan Allah, dengan kalimat وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ / “dan hanya kepada-Mu kami memohon pertolongan”  yang kita ucapkan dalam sholat kita.

Betapa tidak, kita adalah hamba yang lemah, tidak pernah dalam sedetik pun terlepas dari pertolongan Allah. Sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya: يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَنتُمُ الْفُقَرَاءُ إِلَى اللَّهِ ۖ وَاللَّهُ هُوَ الْغَنِيُّ الْحَمِيدُ / “Wahai manusia, kalian semua sangat membutuhkan Allah (dalam segala hal) dan Allah itu Maha Kaya lagi Maha Terpuji.” (al-Fathir: 15)

Untuk mendapatkan pertolongan-Nya, yang utama adalah melalui kesabaran dan sholat. Allah berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ / “Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan kepada Allah dengan bersabar dan sholat, sesungguhnya Allah itu Bersama orang-orang yang bersabar.” (al-Baqarah: 153)

Dan, masih banyak lagi cara untuk menghadirkan pertolongan Allah, seperti yang diajarkan oleh Rasulullah, saw. di antaranya:

Ketika menghadapi banyak masalah dan kesempitan rizqi, kita dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, minimal dengan ucapan, astaghfirullaah. Seperti sabda baginda Rasulullah, saw.: منْ لَزِم الاسْتِغْفَار، جَعَلَ اللَّه لَهُ مِنْ كُلِّ ضِيقٍ مخْرجًا، ومنْ كُلِّ هَمٍّ فَرَجًا، وَرَزَقَهُ مِنْ حيْثُ لاَ يَحْتَسِبُ / “Barangsiapa yang membiasakan bacaan istighfar, Allah akan memberikan jalan keluar untuk setiap kesulitannya, dileraikan kegundahannya dan diberi rizqi dari jalan yang tidak disangka-sangkanya.”  (Hr. Abu Dawud)

Agar hidup kita diberkati oleh Allah, dicintai dan dirahmati-Nya, maka disunnahkan agar kita memperbanyak bacaan sholawat kepada Nabi, saw. Rasulullah, saw. bersabda: مَن صَلَّى عَلَيَّ واحِدَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا. “Barangsiapa bersholawat sekali saja kepadaku, Allah akan membalas sepuluh kali shalawat kepadanya.” (Hr. Muslim) Sedangkan minimal bacaan sholawat kepada Nabi itu adalah ucapan, ’’Allaahumma shalli ‘ala Muhammad.”

Agar umur kita dipanjangkan dan rizqi kita dilapangkan, maka Rasulullah, saw. memberi kiat agar kita suka ber-silatu rahim: مَن سَرَّهُ أنْ   يُبْسَطَ له في رِزْقِهِ، أوْ يُنْسَأَ له في أثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ / “Barangsiapa yang ingin dilapangkan rizqinya dan dipanjangkan umurnya, maka hendaklah bersilatu rahim.” (Hr. Bukhari)  Menurut Sayyid ‘Alawi bin Abdul Qadir as-Segaf, maksud “dipanjangkan usia” adalah usianya diberkati dan banyak memberi manfaat dalam hidupnya.


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Di tahun baru 2024 ini, alangkah perlunya kita untuk memperbarui komitmen pengabdian kita kepada Allah. Begitu juga kesadaran akan kebutuhan kita kepada taufiq dan pertolongan-Nya agar perjalanan hidup kita ke depan tetap istiqamah dalam iman dan islam. Apalagi di tahun politik ini, seringkali kepentingan duniawi menutup mata hati kita, sehingga komitment terhadap agama kita menjadi luntur, adab dan syariat diabaikan serta shilatu rahim ditinggalkan gara-gara beda pilihan. Padahal hal itu bisa menjauhkan kita dari pertolongan Allah.  Maka apa pun situasianya, mari kita tetap menjaga ketaqwaan kepada Allah وَاتَّقُواْ اللَّهَ وَاعْلَمُواْ أَنَّ اللَّهَ مَعَ الْمُتَّقِينَ  / “Dan bertaqwalah kepada Allah, dan ketahuilah bahwa sesunggunya Allah itu Bersama orang-orang yang bertaqwa.”(Al-Baqarah: 194)


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.


2. Khutbah Kedua


الْحَمْدُ لِلّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا * أَشْهَدُ أَن لَّا إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ * اَللَّهُمَّ صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ أَجْمَعِيْن * فَقَالَ تَعَالَى: ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَعِينُوا بِالصَّبْرِ وَالصَّلَاةِ ۚ إِنَّ اللَّهَ مَعَ الصَّابِرِينَ ﴾ (البقرة: 153) * وَقَالَ تَعَالَى: ﴿إِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ *اَللَّــهُمَّ صَلِّ  عَلَى سَـيِّـدِنَـا مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ * 

اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ وَاْلاَمْوَاتِ،اللهُمَّ أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ، وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ، وَاعْلِ كَلِمَاتِكَ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ،اَللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا، إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ*

رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْن، وَصَلَّى اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينْ * 

عِبَادَ اللهِ ! إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ * أَقِمِ الصَّلَاةْ!

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi