DUA ARTI AMANAH

 

Teks Khutbah Jum’at

Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta


Khutbah : Jum’at Ketiga

Tanggal : 20 Sya’ban 1445H. / 1 Maret 2024M.

Tema : “DUA ARTI AMANAH”

Oleh    : K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), 

[Pembina Kerohanian Islam Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta]


Khutbah Pertama


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ:(أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ) "إِنَّا عَرَضْنَا الْأَمَانَةَ عَلَى السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَالْجِبَالِ فَأَبَيْنَ أَن يَحْمِلْنَهَا وَأَشْفَقْنَ مِنْهَا وَحَمَلَهَا الْإِنسَانُ ۖ إِنَّهُ كَانَ ظَلُومًا جَهُولًا." وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْبَرِيَّةِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، فَقالَ تَعالى مُوَاصِيًا لَنَا بِتَقْوَاهُ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Di hari yang penuh berkah ini, khatib kembali berpesan, agar kita semua bertaqwa kepada Allah, dengan menjalankan perintah dan meninggalkan larangan-Nya, agar kita semua meraih keberuntungan di dunia mau pun di akhirat. Allah, Swt. berfirman: وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “Dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung.” (Al-Baqarah: 189)


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Ada sebuah karakter bernilai tinggi dan sangat berharga, yang harus dimiliki oleh setiap Muslim, yaitu karakter atau sifat AMANAH. Namun untuk menjadi pribadi muslim yang amanah, orang harus siap untuk ditempa dan digembleng secara terus menerus. 


Pribadi amanah itu diibaratkan seperti diamond (intan), bukan seperti arang. Sebab, walau pun sama-sama berasal dari karbon, antara arang dan intan tetap berbeda kualitas dan nilainya. Karena arang terbentuk melalui pembakaran secara singkat dan tidak dipengaruhi oleh suhu dan tekanan yang tinggi, sehingga kualitasnya rendah dan strukturnya lebih rapuh; sedangkan intan terbentuk dalam waktu yang lama dengan suhu yang sangat tinggi serta tekanan yang terus menerus, sehingga strukturnya menjadi keras dan kuat. Maka nilainya menjadi sangat tinggi dan sangat berharga. 


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Dalam khutbah kali ini, khatib ingin berbicara tentang “Dua makna AMANAH”: 

Pertama: Amanah dalam pandangan Islam. 

Secara bahasa, amanah berasal dari kata al-amnu, yang berarti ketenangan jiwa dan jauh dari kecemasan. Maka amanah adalah istilah yang digunakan untuk menyebut sesuatu yang diserahkan kepada seseorang untuk dijaga dan yang dipercaya akan aman di tangannya. Sedangkan menurut istilah, amanat adalah “segala sesuatu yang wajib dijaga dan ditunaikan.” Atau menurut al-Kafawiy dan juga Ibnu Abbas, “amanat adalah segala kewajiban yang mesti dijalankan oleh setiap hamba.” 


Lawan kata amanat adalah khiyanat (menciderai janji atau melanggar komitmen). Dalam hal ini, Allah, Swt. berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mengkhiyanati Allah dan Rasul-Nya, dan jangan pula kamu mengkhiyanati amanat-amanat kamu sedangkan kamu mengetahui (keburukannya)!” (al-Anfal: 27) 


Sebagai hamba Allah, manusia telah diberi amanat (tugas dan kewajiban) untuk menjalankan kewajiban beribadah kepada Allah dan mengemban tugas sebagai khalifah-Nya di muka bumi. Jika tugas tersebut dilalaikan, menurut Ibnu Abbas yang dinukil oleh Ibnu Katsir, mereka dianggap berkhianat kepada Allah dan Rasul-Nya. Maka jika seseorang tidak menunaikan amanat yang dipercayakan kepadanya oleh sesama manusia; seperti seorang pemimpin yang tidak menjalankan kepemimpinannya dengan baik, karyawan tidak melakukan tugasnya dengan benar dan seorang majikan yang tidak menunaikan hak-hak karyawannya, maka mereka itu dianggap berkhiyanat.


Ketika Adam menerima amanat untuk menjalankan segala kewajiban, Allah, Swt. mengingatkan: “خُذْهَا بِمَا فِيهَا ، فَإِنْ أَطَعْتَ غَفَرْتُ لَكَ ، وَإِنْ عَصَيْتَ عَذَّبْتُكَ Artinya: “Jalankanlah apa yang menjadi amanat itu, jika kamu taat (melaksanakannya) Aku akan mengampunimu dan jika kamu durhaka (melanggar amanat) Aku akan menyiksamu.” (Dinukil oleh Ibnu Katsir dalam Tafsirnya dari Ibnu Jarir)  


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Karena makna amanat dari kata al-amnu yang berarti ketenangan dan ketentraman jiwa, maka orang yang telah menjalankan amanat, baik amanat dari Allah mau pun dari sesama manusia, akan merasa tenteram dan tenang jiwanya. Maka Rasulullah, saw. bersabda: أَرْبَعٌ إذَا كُنَّ فِيكَ فَلَا عَلَيْكَ مَا فَاتَكَ مِنَ الدُّنْيَا: حِفْظُ أمَانَةٍ، وَصِدْقُ حَدِيثٍ، وَحُسْنُ خَلِيْقَةٍ، وَعِفَّةُ طَعْمَةٍ artinya: “Ada empat perkara, jika itu ada pada dirimu, maka kamu tidak akan merasa khawatir sekali pun dunia terlepas darimu, yaitu: menjaga amanat, jujur dalam berbicara, baik dalam berperilaku dan terjaga makanan-mu dari yang haram.” (Hr. Ahmad) 


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua: Kata AMANAH dari segi huruf-hurufnya 

Karakter AMANAH tidak berdiri sendiri, butuh sifat-sifat pendukung yang lain untuk bisa ditunaikan dengan lebih baik. Menariknya, sifat-sifat lain yang menjadi pendukung dan penguat sifat AMANAH itu bisa diambilkan dari setiap huruf yang membentuk kata AMANAH sebagai key word (kata kunci). Maka dari kata AMANAH menurunkan 6 kata kunci, yakni: Huruf A pertama menjadi inisial untuk kata Aqidah, huruf M untuk Mujahadah, huruf A ke-2 untuk Akhlaq, huruf N untuk Nilai Tambah, A ke-3 untuk Ahli dan H untuk Hikmah.  


Maka seorang muslim yang sudah bersifat amanat akan lebih sempurna manakala memiliki 6 perkara:

Ber-Aqidah yang benar sesuai sumber aqidah Islam yang murni, yakni al-Qur’an dan hadits seperti yang difahami oleh salafus sholih yang diakui kredibilitas keilmuan dan aqidahnya. Allah berfirman: لَئِنْ أَشْرَكْتَ لَيَحْبَطَنَّ عَمَلُكَ وَلَتَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ Artinya: “Sungguh jika kamu menyekutukan Allah, sungguh akan rusaklah amal-mu dan kamu pasti akan menjadi orang yang merugi.” (az-Zumar: 65)

Ber-Mujahadah, yakni bersungguh-sunguh dalam menjalankan amanat berupa ibadah, pekerjaan dan senantiasa berusaha untuk menjadi orang yang lebih baik. Allah, Swt. berfirman: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَابْتَغُوا إِلَيْهِ الْوَسِيلَةَ وَجَاهِدُوا فِي سَبِيلِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertaqwalah kepada Allah dan carilah jalan untuk (mendekatkan diri kepada)-Nya serta bersungguh-sungguhlah kamu di jalan-Nya agar kamu beruntung.” (al-Maidah: 35) 

Ber-Akhlaq mulia dan beradab yang tinggi sehingga bisa menjadi panutan bagi orang lain. Nabi, saw. bersabda: اَلْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ وَالْمُؤْمِنُ أخُو الْمُؤمِنِ يَكُفُّ عَلَيْهِ ضَيْعَتَهُ ، وَيَحُوطُهُ مِنْ وَرَائِهِ Artinya: “Seorang mukmin itu adalah cermin dan saudara bagi mukmin yang lain, menjaga harta bendanya dan melindunginya dari belakang.” (Hr. Abu Dawud)

Senantiasa berusaha untuk berkontribusi dalam kehidupan dan menghadirkan solusi ketika ada persoalan, atau bisa memberi Nilai Tambah untuk diri dan orang lain. Nabi bersabda: خَيْرُ النَّاسِ أنْفَعُهُمْ لِلنَّاسِ Artinya: “Sebaik-baik manusia adalah orang yang paling bermanfaat bagi manusia yang lain.” (Hr. Ibnu Hibban)

Berusaha untuk meningkatkan kapasitas dirinya dalam ibadah, ilmu dan profesi sehingga menjadi seorang yang benar-benar Ahli dalam bidang ibadah, berpengetahuan dan professional dalam pekerjaan. إنَّ اللهَ يُحِبُّ إذَا عَمِلَ أحَدُكُمْ عَمَلًا أنْ يُتْقِنَهُ Artinya: “Sesungguhnya Allah itu menyukai bila salah seorang di antara kamu bekerja, dia bekerja secara professional.” (diriwayatkan oleh Al-Bushairi)

Semua itu dilakukannya dengan penuh Hikmah dan kebijaksanaan berdasarkan ilmu dan pemahamannya yang mendalam sesuai dengan keadaan yang di butuhkan. Maka Rasulullah, saw. bersabda: اَلْحِكْمَةُ ضَالَّةُ الْمُؤْمِنِ حَيْثُمَا وَجَدَهَا فَهُوَ أَحَقُّ بِهَا Artinya: “Hikmah itu merupakan barang mukmin yang hilang, maka di mana pun dia bisa menemukannya maka dialah yang paling layak untuk memilikinya.” (Diriwayatkan oleh Al-Uqaili)


Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Enam karakteristik di atas, yang diambil dari huruf-huruf AMANAH benar-benar murni berasal dari ajaran Islam. Maka jika seorang muslim beraqidah yang benar sesuai tuntunan Islam, ber-mujahadah (sungguh-sunguh) dalam beramal sholih,  ber-akhlaq dan perilaku mulia, senantiasa berkontribusi dalam kebaikan dan memberi nilai tambah kepada kehidupan ini, berusaha meningkatkan ke-ahlian dan kapasitasnya, serta bersikap hikmah dan bijaksana dalam segala tindakannya. 


Jika seorang muslim mampu menjalankan enam karakter dia atas, dan itu bukan perkara yang mustahil untuk dijalankan, maka ia benar-benar akan menjadi pribadi yang sangat berharga dan bernilai tinggi, laksana intan berlian; sekaligus akan menjadikan ummat Islam sebagai ummat yang paling unggul di muka bumi. Kesimpulannya: “Menjadi Seorang Muslim yang Baik, Pasti Menjadi Seorang Profesional yang Baik.”  


بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.



2. Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * فَياَ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ*  فَقَالَ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): " يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تَخُونُوا اللَّهَ وَالرَّسُولَ وَتَخُونُوا أَمَانَاتِكُمْ وَأَنتُمْ تَعْلَمُونَ”


وَقَالَ تَعاَلَى: (إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا) اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ:


اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ، رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ، اللَّهُمَّ أعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.


وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ: سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِيْفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ


عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi