Potensi Perbedaan Penetapan Awal Romadlon 1445 H/2024

Potensi Perbedaan Penetapan  Awal Romadlon 1445 H/2024




Oleh : Ali Hamdi

Ponorogo, 29 Februari 2024

Pendahuluan

Ijtimak (baca Konjungtion) awal Romadlon 1445 Hijriyah di kawasan Waktu Indonesia Bagian Barat (WIB) terjadi pada hari Ahad Legi tanggal  10 Maret 2024 jam 16 : 02 : 41.50  WIB (Ijtimak Qoblal Gurub), dengan artian Konjungtion (ijtimak) tersebut terjadi setelah waktu Ashar menjelang Magrib, sehingga umur bulan atau jarak waktu bulan saat ijtimak terjadi sampai waktu Matahari tenggelam (baca “Gurub”) di lokasi Rukyat Tanjung Kodok paciran Lamongan hanya terjeda waktu selama  : 1 Jam 43 Menit 55,81 Detik sementara Gurub Matahari dilokasi rukyat terjadi pada jam 17 : 46 : 37.31 WIB, sehingga dapat dipastikan lama hilal diatas ufuq yang akan dipantau hanya selama 3 Menit 4,18 Detik Diatas Ufuq, adapun ketinggian Hilal saat Matahari tenggelam tersebut ketinggianya adalah (Irtifak Hilal) Tinggi Hilal Hakiki :  0^ 58’ 45,74” (Di Atas Ufuq) sedangkan Tinggi Hilal Mar’i :   0^ 46’ 2,74” (Di Atas Ufuq), 

Rumusan masalah

Apakah Hilal bisa terpantau dari kawasan Indonesia saat ijtimak terjadi (bisakah Hilal berhasil dirukyat …? 

mungkinkah terjadi Perbedan Penetapan awal Bulan Romadlon 1445 tahun 2024 di Indonesia. 

bagaimana keadaan dunia dalam memulai awal Romadlon 1445

Pembahasan

1. Kalua pertanyaan yang muncul adalah “apakah Hilal bisa terpantau dari kawasan Indonesia atau bisa kah Hilal dirukyat awal bulan Romadlon 1445 H tahun ini..? 

Tentunya kalau pertanyaan tersebut muncul, maka jawabanya secara singkat adalah “Hilal” dengan ketinggian (Irtifak) kurang dari satu Derajad adalah tidak mungkin bisa di rukyat. Dengan artian Hilal awal bulan Romadlon 1445 tahun ini adalah mustahil bisa berhasil untuk dirukyat, baik dengan cara manual atau menggunakan alat semisal teropong karena ketinggianya (Irtifak) Hilal nya sanggat rendah, yakni kurang dari satu derajad, padahal hilal tersebut dipantau dikawasan Indonesia Bagian Barat, apalagi di kawasan Indonesia bagian Tengah dan Timur, ketinggianya malah dibawah itu, bahkan ada kawasan Indonesia Timur yakni daerah Papua  dan Maluku Utara belum masuk garis batas tanggal Hijriyah Nol Derajad dalam artian dua kawasan tersebut saat Ijtimak terjadi belum masuk ke area positif yakni saat Matahari tenggelam diwilayah tersebut Hilal masih Dibawah Ufuq. Sehingga dapat dipastikan untuk wilayah Indonesia, baik untuk kawasan Indonesia Timur, Indonesia Tengah maupun kawasan Indonesia Bagian Barat Hilal tidak akan bisa berhasil untuk dirukyat. Kalau pun ada Tim Rukyat baik yang terdaftar ataupun yang tidak terdaftar yang mengaku melihat hilal (berhasil merukyat) maka laporannya pasti ditolak dalam sidang Itsbat Rukyat, baik ditingkat Lokal maupun Pusat, karena bertentangan dengan Ilmu Hisab yang Muktabar, dalam artian keberhasilan Rukyatnya tersebut tidak bisa dipertanggung jawabkan keakuratanya secara ilmu Hisab.

2. Mungkinkah terjadi Perbedan Penetapan awal Bulan Romadlon 1445 tahun 2024 untuk Indonesia

Setelah tersaji data waktu Ijtimak terjadi di Indonesia yakni Ijtimak Bakdal Asri (ijtimak setelah waktu Asar) dan ketinggian Hilal (Irtifak) yang hanya kurang dari satu Derajad dan bahkan ada wilayah yang belum masuk Garis Batas Tanggal Hijriyah, maka sangat dapat dipastikan akan terjadi perbedaan penetapan dalam penentuan awal Romadlon 1445 H tahun ini.

Kemungkinan pertama yang akan terjadi yakni akan ada sebagian Umat Islam yang akan memulai memasuki awal bulan Romadlon 1445 H dengan memulai Puasa pada hari Senin tanggal 11 Maret 2024, dengan alasan argument bahwa saat Ijtimak  terjadi hilal sudah diatas ufuq (aliran Hisab Wujud Hilal) berapapun ketinggian hilal tidak menjadi pertimbangan, begitu pula berhasil atau tidak berhasil Hilal dirukyat, karena kelompok ini mendasarkan pada perhitungan awal bulan apabila saat ijtimak terjadi sebelum Gurub dan dihitung ternya hilal sudah diatas ufuq, maka malam itu dihukumi sudah masuk tanggal baru. Oleh karena pada hari Ahad tanggal 10 Maret 2024 tersebut Ijtimak sudah terjadi dan saat ijtimak tersebut dihitung posisi hilal sudah diatas ufuq, maka malam itu (yakni Malam Senin) sudah dihukumi sebagai masuk tanggal baru, sehingga tanggal 1 Romadlon 1445 akan jatuh pada hari Senin Tanggal 11 Maret 2024 M

Kemungkinan yang kedua, yakni akan ada Umat islam Indonesia yang baru akan memulai awal Bulan Romadlon 1445 H tahun ini dengan memulai Puasa pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2024, dengan alsan argument bahwa saat ijtimak terjadi HIlal masih rendah yakni ketinggianya hanya dibawah satu Derajad sehingga belum memenuhi batas Imkanur Rukyah, karena Imkanur Rukyah di Indonesia saat ini ditetapkan Irtifak Hilal minimal 3 (tiga) Derajad sehingga ketinggian hilal yang hanya dibawah satu Derajad tersebut dianggap belum memenuhi batas kreteria Hilal (bulan baru), disamping belum memenuhi kreteria imkanur rukyat (kemungkinan bisa dirukyat) kelompok ini juga mendasarkan pada pelaporan pelaksanaan Rukyat di berbagai daerah secara langsung,  pasti tidak akan ada yang berhasil melaporkan hasil rukyat yang muktabar, oleh karena Tidak ada laporan hasil rukyat yang muktabar berhasil melihat Hilal, maka kelompok ini akan mendasarkan pada teori Istikmal (menggenapkan), yakni menggenapkan umur bulan Sya’ban 1445 menjadi 30 hari, sehingga kelompok ini akan memulai puasa tanggal 1 Romadlon 1445 H akan bertepatan dengan hari Selasa tanggal 12 Maret 2024 M 

3. Bagaimana keadaan dunia dalam memulai awal Romadlon 1445

Dengan melihat peta dunia pada hari Ahad tanggal 10 Maret 2024 saat Ijtimak terjadi Dunia terbagi menjadi dua keadaan, ada negara-negara yang sudah masuk kearea Garis Batas tanggal hijriyah positif dan ada yang belum masuk yakni masih di area negative dengan artian saat ijtimak terjadi negara-negara tersebut belum masuk kedalam garis batas tanggal Hijriyah, adapun negara-negara yang suduah masuk ke area Garis Batas Tanggal Hijriyah Positif adalah sebagai berikut Kawasan Asia Tengah termasuk dalamnya Negara Indonesia, Negara-negara Timur Tengah diantaranya Saudi Arabia, Turki, Pakistan, Iran, Irak, Negara-negara di Benua Afrika , Benua Eropa dan seluruh benua Amerika serta Benua Australia

Adapun Negara-negara yang belum Masuk ke area Garis Batas tanggal Hijriyah Nol Derajad adalah diataranya adalah Manila, Tokyo dan Rusia bagian Timur,

Dalam hal ini penulis tidak bisa  menentukan apakah negara negara tersebut sudah menentukan kapan masuk tanggal 1 Romadlon 1445 itu tanggal 11 Maret 24 atau tanggal 12 Maret 2024, karena itu menyangkut kebijakan negara masing masing tersebut, kami hanya menyajikan data peta dunia saat Ijtimak terjadi


Kesmipulan

Setelah  mengamati uraian diatas, maka dapat disimpulkan, bahwa 

1. Saat Ijtimak terjadi di Indonesia dan ketika Gurub terjadi, kemungkinan besar Hilal tidak akan berhasil dirukyat, baik rukyat secara manual maupun dengan rukyat menggunakan alat semisal teropong dan teleskop

2. Karena hilal masih dalam posisi kritis ketinggianya, maka sangat mungkin di Indonesia terjadi perbedaan dalam memulai awal bulan Romadlon 1445 H tahun ini, hal ini dapat dilihat dari hasil hisab ketinggian hilal yang belum memenuhi kreteria ikanur rukyah. Sehingga perbedaan memulai awal puasa Romadlon 2024 pasti tidak dapat di hindari, akan ada umat Islam yang akan memulai awal puasa pada hari Senin Tanggal 11 Maret 2024 dan akan ada yang memulai awal puasa pada hari Selasa tanggal 12 Maret 2024, perbedaan ini sangat Sunatullah, karena perbedaan dalam menilai kreteria hilal.

3. Keadaan Peta Dunia pada saat ijtimak terjadi pada tanggal 10 Maret 2024 tersebut ada Negara-negara yang sudah masuk bulan baru dan ada Negara-negara yg belum masuk bulan baru, sebagian besar Negara negara yang dihuni kaum muslimin akan memulai awal bulan Romadlon pada hari Senin Tanggal 11 Maret 2024 dan sebagian kecil wilayah Dunia akan memasuki awal Romadlon 1445 H ini pada ahri Selasa Tanggal 12 Maret 2024

Mohon Koreksi

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi