Dua Amalan Sepadan Pahala Haji
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah |
: |
Jum’at Ketiga |
Tanggal |
: |
23 Zul Qo’dah 1445H.
/ 30 Mei 2024M. |
Tema |
: |
“Dua Amalan Sepadan Pahala Haji” |
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai
Timur] |
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ
فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ، أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ:﴿وَلِلّهِ
عَلَى النَّاسِ حِجُّ الْبَيْتِ مَنِ اسْتَطَاعَ إِلَيْهِ سَبِيلًا وَمَن كَفَرَ
فَإِنَّ الله غَنِيٌّ عَنِ الْعَالَمِينَ﴾ [آل عمران:97] وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي
وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، حَيْثُ قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾ [آل عمران: ۲۰۰]
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati
Allah
Hari ini jum’at keempat di bulan Zulqaidah; selain
sebagai bulan Haram, juga bulan di mana ibadah haji sudah bisa diniatkan ketika
memasuki kota Mekah, bahkan sejak bulan Syawal, hingga memasuki pelaksanaan
rukun-rukun haji di Mekah sejak tanggal 9 hingga 13 Dzul Hijjah. Sebagaimana Allah
berfirman: ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ فَمَن
فَرَضَ فِيهِنَّ ٱلۡحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي
ٱلۡحَجِّۗ...﴾ / “(Musim) haji adalah beberapa bulan yang dimaklumi, barangsiapa
yang menetapkan niatnya dalam bulan itu akan mengerjakan haji, maka tidak boleh
rafats, (yakni jima’ dan berkata-kata atau berbuat sesuatu yang membangkitkan
birahi), berbuat fasik dan berbantah-bantahan di dalam masa mengerjakan haji…”
(al-Baqarah: 197)
Maka di bulan yang mulia ini, khatib kembali
mengingatkan, agar kita menjaga kesucian bulan-bulan suci ini dengan bertaqwa
kepada Allah dengan sebenar-benarnya, agar mendapatkan rahmat-Nya dan terjaga
dari murka-Nya.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Ibadah haji adalah puncak ibadah dalam Islam,
karena ia melibatkan segenap potensi yang dimiliki seorang Muslim: jiwa, raga,
tenaga dan harta. Oleh karena itu pahala haji sangat besar, sebagaimana
Rasulullah, saw. bersabda: وَالْحَجُّ الْمَبْرُورُ لَيْسَ لَهُ جَزَاءٌ
إِلاَّ الْجَنَّةُ / “Dan haji mabrur itu, tidak ada balasan yang pantas
baginya selain surga.” (HR. Bukhari dan Muslim)
Maka setiap muslim harus berusaha untuk bisa
menjalankan ibadah agung ini dan menyempurnakan rukun Islamnya. Namun ketika
belum mampu, karena ada alasan yang dibolehkan secara syareat, ada beberapa
amalan yang apabila dikerjakan akan mendapat pahala haji. Dua di antaranya:
Amalan Pertama: Selalu Pergi Ke Masjid untuk Sholat
Berjamaah dan Sholat Duha atau Duduk Dzikir di Masjid Hingga Terbit Matahari
Shalat berjamaah lebih utama dibanding shalat
sendirian, selisihnya hingga dua puluh tujuh derajat. Selain itu, istiqamah shalat
berjamaah di masjid juga berpahala seperti ibadah haji. Sebagaimana dinyatakan
dalam sebuah hadits: مَنْ خَرَجَ مِنْ بَيْتِهِ
مُتَطَهِّرًا إلَى صَلَاةٍ مَكْتُوبَةٍ فَأَجْرُهُ كَأجْرِ الْحَاجِّ الْمُحْرِمِ،
وَمَنْ خَرَجَ إلَى تَسْبِيحِ الضُّحَى لَا يَنْصَبُهُ إلَّا إيَّاهُ فَأَجْرُهُ كَأجْرِ
الْمُعْتَمِرِ / “Siapa yang
keluar dari rumahnya dalam keadaan suci untuk menunaikan shalat fardhu akan
diberikan pahala ibadah haji. Sementara orang yang keluar rumah untuk
mengerjakan shalat dhuha dan tidak ada tujuan lain selain itu, maka akan
diberikan pahala umrah,” (H.r. Abu Daud).
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Selain konsisten berjamaah lima waktu,
berzikir setelah shalat shubuh juga mendapat pahala ibadah haji dan umrah.
Syaratnya, setelah menunaikan sholat subuh tetap berada di masjid untuk berzikir
hingga terbit matahari, lalu sebelum keluar, melakukan shalat sunnah dua
rakaat.
Rasulullah bersabda: مَنْ صَلَّى الْغَدَاةَ فِي جَمَاعَةٍ ثُمَّ قَعَدَ يَذْكُرُ اللهَ حَتَّى
تَطْلُعَ الشَّمْسَ، ثُمَّ صَلَّى رَكْعَتَيْنِ كَانَتْ لَهُ كَأَجْرِ حِجَّةٍ وَعُمْرَةٍ / "Siapa yang
mengerjakan shalat subuh berjamaah, kemudian dia tetap duduk sambil dzikir
sampai terbit matahari dan setelah itu mengerjakan shalat dua rakaat, maka akan
diberikan pahala haji dan umrah,” (H.r. At-Tirmidzi).
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Amalan Kedua: Selalu Pergi ke Masjid untuk Belajar
atau Menga-jarkan Kebaikan
Rasulullah, saw. bersabda: مَنْ غَدَا إلَى الْمَسْجِدِ لَاُيرِيدُ إلَّا أنْ يَتَعَلَّمَ
خَيْرًا أوْ يُعَلِّمُهُ، كَانَ لَهُ كَأجْرِ حَاجٍّ تَامًّا حِجَّتُهُ / “Siapa yang
berangkat ke masjid hanya untuk belajar kebaikan atau mengajarkannya, akan diberikan
pahala seperti pahala ibadah haji yang sempurna hajinya,” (HR
At-Thabarani).
Namun perlu ditegaskan, bahwa meskipun amalan-amalan
di atas diberi seperti pahala ibadah haji dan umrah, bukan berarti yang
mengarjakannya sudah tidak diwajibkan lagi untuk haji dan disunnahkan untuk
umrah. Haji, terutamanya tetap diwajibkan.
Karena hadits tersebut bertujuan untuk memotivasi
(targhib) umat Islam agar selalu bersemangat untuk melakukan
amalan-amalan seperti sholat berja-maah, sholat duha, dan ta’lim di masjid. Apalagi
yang belum bisa menunaikan haji dan umrah. Maka setiap muslim tetap harus
berusaha untuk berusaha untuk bisa menunaikan ibadah haji sebagai pemenuhan
rukun Islamnya.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Pahala dan keutamaan yang begitu besar diberikan
oleh Allah untuk orang-orang yang rajin beribadah, seperti: sholat berjamaah,
sholat dhuha, dzikir dan menuntut ilmu, bahkan disamakan dengan pahala melaksanakan
ibadah haji, menunjukkan begitu besar rahmat Allah kepada hamba-Nya.
Semua itu merupakan karunia Allah kepada
hamba-Nya yang beriman dan agar mereka berusaha mendapatkan rahmat-Nya dan
menghindari siksa-Nya melalui berbagai sarana dan jalan mendekatkan diri kepada
Allah yang telah disyareatkan.
Allah, SWT. berfirman: قَالَ عَذَابِي أُصِيبُ
بِهِ مَنْ أَشَاءُ ۖ وَرَحْمَتِي وَسِعَتْ كُلَّ شَيْءٍ فَسَأَكۡتُبُهَا
لِلَّذِينَ يَتَّقُونَ وَيُؤۡتُونَ ٱلزَّكَوٰةَ وَٱلَّذِينَ هُم بِـَٔايَٰتِنَا
يُؤۡمِنُونَ “Siksa- Ku akan Kutimpakan kepada siapa yang Aku
kehendaki dan rahmat-Ku meliputi segala sesuatu. Maka akan Aku tetapkan rahmat-Ku
untuk orang- orang yang bertakwa, yang menunai-kan zakat dan orang-orang yang
beriman kepada ayat-ayat Kami.” (al-A’raf: 156) .
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ *
فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَزَجَرْ* فَقَالَ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): ﴿ ٱلۡحَجُّ أَشۡهُرٞ مَّعۡلُومَٰتٞۚ فَمَن فَرَضَ
فِيهِنَّ ٱلۡحَجَّ فَلَا رَفَثَ وَلَا فُسُوقَ وَلَا جِدَالَ فِي ٱلۡحَجِّۗ...﴾ [البقرة:
197]
وَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ، رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ
لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ، اللَّهُمَّ أعِنَّا
عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِينْ!
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ: سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar