Empat Motivasi Beribadah

 


Teks Khutbah Jum’at

Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta

 

Khutbah

:

Jum’at Keempat

Tanggal  

:

26 Shafar 1446H. / 30 Agustus 2024M.

Tema

:

"Empat Motivasi Beribadah” 

Oleh   

:

K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC.

 

 

[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai Timur]

 

Khutbah Pertama

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ: ﴿ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ ﴾ [ الأعراف: 56] وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَومِ الدِّينِ ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، كَمَا قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾[آل عمران: ۲۰۰]

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Hari ini, jum’at terakhir di bulan Shofar tahun 1446H. Meski pun dipenghujung bulan, semangat kita untuk menjalani hidup tetap harus dijaga. Semangat untuk meningkatkan iman dan taqwa tidak pernah surat. Maka, Khatib berpesan agar kita tetap menjaga iman dan taqwa, Allah berfirman: “وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ (Dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung).” [Ali Imran: 200]

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Sebagai kaum beriman, kita tahu dan yakin bahwa misi hidup kita adalah untuk beribadah kepada Allah. Namun kadang-kadang kita mengalami kejenu-han dalam beribadah. Maka dalam khutbah kali ini, Khatib ingin berbicara tentang “Empat Motivasi Agar Tetap Bersemangat untuk Ibadah.”

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Pertama: Dorongan Iman

Dalam sebuah tulisan yang berjudul “Haajatu-naa ilaa Tajdiidil Iiman,” (Perlunya Kita Memperbarui Iman,” Allah yarham Dr. Yusuf al-Qordawi, berkata: “Imanlah yang meledakkan potensi yang tersembunyi dalam jiwa ummat kita. Dengan kekuatan akidah, mereka terdorong untuk mendapatkan ridha Allah dan keselamatan di akhirat…”

 

Karena imanlah para sahabat tetap bersemangat menggali parit (khandaq) untuk melindungi madinah dari serangan pasukan kafir Quraisy  Mekah bersama koalisinya, meski pun mereka dalam keadaan lapar dan letih. Sebagaimana yang dinyatakan oleh sahabat al-Barraa bin ‘Azib dalam syairnya:

 

واللَّهِ لَوْلَا اللَّهُ ما اهْتَدَيْنَا / Demi Allah jika bukan karena Allah kami tidak akan mendapat hidayah / ولَا صُمْنَا ولَا صَلَّيْنَا، / Kami juga tidak akan berpuasa dan tidak akan menjalankan sholat فأنْزِلَنْ سَكِينَةً عَلَيْنَا، / Maka turunkanlah ketenteraman kepa-da kami / وثَبِّتِ الأقْدَامَ إنْ لَاقَيْنَا، / Dan kokohkanlah kaki-kaki kami ketika menghadapi musuh. والمُشْرِكُونَ قدْ بَغَوْا عَلَيْنَا، / Orang-orang musyrik telah bertindak melampaui batas kepada kami,  إذَا أرَادُوا فِتْنَةً أبيْنَا / Jika mereka hendak menimbulkan keka-cauan, kami akan lawan.” (Hr. Bukhari)

 

Dan dinyatakan dalam firman Allah, bahwa imanlah yang membuat manusia menjadi unggul dari lainnya. وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحْزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ / “Dan janganlah kamu (merasa) lemah, dan jangan (pula) bersedih hati, sebab kamu paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang beriman.” (Ali Imran: 139)

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua: Dorongan Keikhlasan

Ikhlas adalah energi yang tidak terpadamkan. Beramal dan beribadah yang diniatkan semata-mata mencari ridha Allah adalah motivasi paling murni dan tidak tertandingi. Dengan ikhlas semata-mata karena mencari keridhaan Allah, tidak membuat pelakunya mudah surut dan kendor dalam beribadah meski pun menghadapi kesulitan.

 

Demikian itulah yang dicontohkan oleh Baginda Nabi Muhammad, saw. ketika beliau ditolak oleh penduduk Thaif, dilempari batu bahkan oleh anak-anak kecil untuk menghinakannya, beliau tidak menaruh dendam kepada mereka. Tidak sedikit pun terlontar dari mulutnya doa-doa buruk, sebaliknya beliau memaklumi karena kejahilan mereka, bahkan berdoa: اللَّهمَّ اغْفِرْ لِقَوْمِي فَإنَّهُمْ لَا يَعْلَمُونَ / “Ya Allah, ampunilah kaumku karena mereka belum mengerti.”  (Hr. Bukhari)

 

Semua penghinaan dan cacimakian kaumnya tidak menyurutkan tekad beliau untuk terus berjuang dan mengajak kepada kebaikan. Maka beliau berkata: إنْ لَمْ يَكُنْ بِكَ عَلَيَّ غَضَبٌ فَلَا أُبَالِي ، وَلَكِنْ عَافِيُتُكَ هِيَ أوْسَعُ لِي / “Asalkan Engkau tidak murka kepada-Ku ya Allah, maka aku tidak peduli (apa yang mereka lakukan terhadapku), akan tetapi aku berharap ampunan-Mu lebih luas untukku.”  (Sirah Ibnu Hisyam)

 

Keikhlasan seperti inilah yang dikatakan oleh orang sekarang: “tidak terbang karena sanjungan dan tidak tumbang karena cacian.” Tetap beramal dan beribadah meskipun menghadapi berbagai hambatan, karena tujuannya hanya untuk mencari ridha Allah.

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Ketiga: Dorongan Keutamaan

Mengetahui keutamaan beramal dan beribadah juga menjadi pendorong bagi kita untuk tetap beramal dan beriba-dah. Maka kita harus mencari tahu dan mengetahui keutamaan amalan ibadah yang kita lakukan, misalnya:

1.    Keutamaan sholat. Berdasarkan firman Allah, Swt. dalam surat al-Ankabut: 45, sholat itu bisa menjadi sarana pencegah perbuatan keji dan mungkar dan berdasarkan sabda Nabi, sholat bisa menjadi sarana pembersihan dosa. (Hr.  Muslim)

2.    Keutamaan zakat. Berdasarkan firman Allah, Swt. dalam surat at-Taubah: 103, bahwa zakat itu membersihkan harta dan jiwa. Dan, bahwa dengan berzakat harta menjadi berkah dan semakin bertambah. (Hr. Muslim)

3.    Keutamaan Haji. Berdasarkan sabda Nabi, saw. bahwa haji yang mabrur itu tidak ada balasan yang pantas diterima selain surga. (Hr. Thabrani)

4.   Keutamaan bekerja dan mencari rizqi yang halal. Bahwa bekerja untuk nafkah keluarga dengan cara yang baik dan halal adalah termasuk jihad fi sabiilillah dan bahkan bisa mendatangkan pengampunan dari Allah. Seperti sabda Nabi, saw.: مَنْ أمْسَى كَالًّا مِنْ عَمِلِ يَدَيْهِ أمْسَى مَغْفُورًا لَهُ / “Barangsiapa pulang di petang hari dalam keadaan capek karena bekerja (berusaha sendiri), maka dipetang hari itu dia diampuni dosanya.” (Hr. Ibnu Abi Syaibah)

 

Maka seorang muslim perlu mengetahui keutamaan-keutamaan amal dan ibadah yang dilakukannya agar semakin bersemangat mengerjakannya.

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Keempat: Dorongan Harapan

Seorang mukmin selalu yakin dan berharap ridha dan rahmat Allah. Maka seluruh amalnya ditujukan untuk itu. Maka Allah berfirman: فَمَن كَانَ يَرْجُو لِقَاءَ رَبِّهِ فَلْيَعْمَلْ عَمَلًا صَالِحًا وَلَا يُشْرِكْ بِعِبَادَةِ رَبِّهِ أَحَدًا / “Maka barang siapa yang berharap (selamat) bertemu Tuhannya, maka hendaklah ia beramal sholih dan beribadah kepada-Nya tanpa menyeku-tukan-Nya dengan siapa pun.” (Al-Kahfi: 110)

 

Bukti bahwa seorang muslim itu punya harapan kuat kepada Allah adalah kesungguhannya dalam beramal dan berdoa. Ketika berdoa pun dilakukan-nya dengan penuh yakin akan diijabah. Seperti yang diperintahkan oleh Nabi, saw.: اُدْعُوا اللهَ وَأنْتُمْ مُوقِنُونَ بِالْإِجَابَةِ /“Berdoalah kepada Allah dengan penuh keyakinan bahwa (doamu) akan dika-bulkan.” (Hr. Turmudzi)

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kejenuhan beramal itu biasa dialami oleh siapa pun, sekali pun ia ahli ibadah. Namun masih bisa ditolelir, selagi tidak keluar dari sunnah Nabi. Karena Nabi bersabda: إِنَّ لِكُلِّ عَمَلٍ شِرَّةً وَإنَّ لِكُلِّ شِرَّةٍ فَتْرَةً فَمَنْ كَانَتْ شِرَّتُهُ إلَى سُنَّتِي فَقَدْ أفْلَحَ وَمَنْ كَانَتْ  شِرَّتُهُ إلَى غَيْرِ ذَلِكَ فَقَدْ هَلَكَ / “Setiap amal itu ada waktu semangatnya, dan setiap waktu semangat ada waktu jenuhnya. Maka ketika semangat orang mengikuti sunnahku maka ia beruntung, namun  ketika semangat ia tidak mengikuti sunnahku, maka ia akan binasa.” (Hr. Ahmad, Ibnu Hibban dan Thabrani)

 

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

 

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ*  أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االلهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* فَقَالَ تَعَالَى (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): ﴿ وَلَا تَهِنُواْ وَلَا تَحْزَنُواْ وَأَنتُمُ ٱلْأَعْلَوْنَ إِن كُنتُم مُّؤْمِنِينَ ﴾ (آل عمران: 139) وَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾

 

اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ*

 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ * رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ*رَبِّ ٱجْعَلْنِى مُقِيمَ ٱلصَّلَوٰةِ وَمِن ذُرِّيَّتِى ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَآءِ* اللَّهُمَّ أعِنَّا عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ*

 

وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.*

 

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!

 

  


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi