EMPAT Bukti Kerahmatan Nabi Muhammad untuk Alam Semesta
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah |
: |
Jum’at Ketiga |
Tanggal |
: |
17 Rabiul Awwal
1446H. / 20 Sept. 2024M. |
Tema |
: |
“EMPAT Bukti Kerahmatan Nabi Muhammad untuk Alam Semesta” |
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai
Timur] |
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ: ﴿وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا
رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ﴾ [ الأنبياء: ۱۰۷] وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الدِّينِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ
وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، كَمَا قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾[آل عمران: ۲۰۰]
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Hari
ini, jum’at ketiga di bulan Rabi’ul Awwal, bulan di mana Baginda Rasulullah,
saw. dilahirkan untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam. Maka dari atas mimbar
ini, khatib berpesan marilah kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah
untuk meraih keberuntungan. وَاتَّقُوا
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ - Selain
itu, sebagai ummat Nabi Muhammad, saw. marilah kita berusaha untuk mengikuti
sunnahnya agar kelak kita mendapatkan syafaat-Nya di hari Kiamat.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Berbicara tentang hari kelahiran Nabi Muhammad, saw.
tidak boleh kita lupakan nikmat Allah yang agung berupa kerasulan Nabi kita.
Dengan kerasulan-nya, seluruh alam mendapat rahmat. Sebagaimana firman Allah,
s.w.t.: ﴿وَمَا
أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ﴾ / “Dan
tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.” [Anbiya: 107]
Maka dalam khutbah ini akan diterangkan, “Empat Bukti
Kerahmatan Nabi Muhammad bagi Alam Semesta,” sebagai berikut:
Pertama:
Membebaskan Manusia dari Kegelapan dan Kesesatan
Sebelum diutusnya Nabi Muham-mad, s.a.w. dunia
mengalami masa kegelapan atau disebut zaman jahiliyah. Manusia sudah banyak
yang lupa tentang misi hidupnya, karena lama tidak datang rasul yang
meng-ingatkan mereka.
Keadaan ummat manusia ketika itu, seperti yang
disebutkan di dalam al-Qur’an adalah: وَإِن كَانُوا مِن قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُّبِينٍ / “Dan sesungguhnya mereka sebelum (diutusnya Muhammad) benar-benar
dalam kesesatan yang nyata.” (Ali
Imran: 164).
Maka diutuslah Nabi Muhammad, s.a.w. untuk
mengingatkan ummat manusia: ﴿
لِتُنذِرَ قَوْمًا مَّا أُنذِرَ آبَاؤُهُمْ فَهُمْ غَافِلُونَ﴾ / “Agar kamu memberi peringatan kepada kaum yang bapak-
bapak mereka belum pernah diberi peringatan, karena itu mereka lalai.” (Yaasin: 6)
Sungguh hal itu merupakan anu-gerah agung dari Allah,
s.w.t.: لَقَدْ مَنَّ اللَّهُ
عَلَى الْمُؤْمِنِينَ إِذْ بَعَثَ فِيهِمْ رَسُولًا مِّنْ أَنفُسِهِمْ يَتْلُو
عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ / “Sungguh Allah telah memberi anuge-rah kepada
orang-orang yang beriman, tatkala (Allah) mengutus di tengah mereka seorang
utusan dari antara diri mereka, (yang) membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya,
membersihkan (jiwa) mereka dan
mengajarkan al-Kitab (al-Qur’an) dan Hikmah (as-Sunnah)…” (Ali Imran: 164)
Tidak sampai setengah abad sejak diutusnya Nabi
Muhammad, s.a.w. sebagai Rasul, jazirah Arab telah dibabaskan dari kegelapan
jahiliyah menuju cahaya Islam, lalu dengan cepat menyebar ke seantero alam.
Allah berfirman: قَدْ جَاۤءَكُمْ مِّنَ اللّٰهِ نُوْرٌ وَّكِتٰبٌ
مُّبِيْنٌۙ يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ
وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ
اِلٰى صِرَاطٍ / “Sungguh, telah datang kepadamu cahaya dari Allah, dan
Kitab yang menjelaskan. * Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada
orang yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu
pula) Allah mengeluarkan orang itu dari kegelapan kepada cahaya dengan
izin-Nya, dan menunjukkan ke jalan yang lurus.” (al-Maidah: 15-16)
Kedua: Membebaskan Manusia dari diperhamba oleh sesama
Manusia
Sebelum diutusnya Nabi Muham-mad, s.a.w. dunia
dipenuhi bermacam-macam kecurangan dan kezhaliman. Banyak manusia tidak
mengenal Tuhan, sehingga mereka tidak berhamba kepada Tuhan yang sebenarnya.
Malah sebagian manusia mengeks-ploitasi dan memperhamba sesamanya. Keadaan
seperti ini terjadi di seantero dunia.
Maka salah satu dari misi utama kerasulan Muhammad,
s.a.w., seperti yang dinyatakan oleh
Rabi’iy bin Amir di hadapan Rustum, panglima perang Persia, adalah: “Misi
kami dari Allah adalah untuk membebaskan manusia dari diperhamba oleh sesama
hamba untuk berhamba hanya kepada Allah semata; mengeluarkan manusia dari
sempitnya dunia kepada keluasan akhirat dan dari kezaliman agama-agama kepada
keadilan Islam.” (al-Kamil, juz 2, Ibnu Atsir)
Demikian itu difahami dari firman Allah: ﴿ اللَّهُ وَلِيُّ الَّذِينَ آمَنُوا
يُخْرِجُهُم مِّنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۖ وَالَّذِينَ كَفَرُوا
أَوْلِيَاؤُهُمُ الطَّاغُوتُ يُخْرِجُونَهُم مِّنَ النُّورِ إِلَى الظُّلُمَاتِ ۗ
أُولَٰئِكَ أَصْحَابُ النَّارِ ۖ هُمْ فِيهَا خَالِدُونَ﴾ / “Allah
itu penolong bagi orang-orang yang beriman, (Dia) menge-luarkan manusia dari
berbagai kegela-pan menuju cahaya. Sedangkan orang-orang kafir itu
penolong-penolong mereka adalah thaghut, (para setan) itu mengeluarkan manusia
dari cahaya kepada kegelapan, mereka itu para penghuni neraka, di dalamnya
mereka akan kekal selamanya.” (al-Baqarah:
257)
Ketiga: Sangat Besar Perhatian dan Kasih Sayangnya
Kepada Ummat Manusia
Perhatian Rasulullah, s.a.w. kepada ummatnya begitu
besar. Beliau sangat peduli terhadap keselamatan ummat-nya. Maka beliau sangat
sedih sekali ketika ummatnya menolak untuk beriman.
Tentang hal itu, Allah berfirman: فَلَعَلَّكَ
بَاخِعٌ نَّفْسَكَ عَلٰٓى اٰثَارِهِمْ اِنْ لَّمْ يُؤْمِنُوْا بِهٰذَا الْحَدِيْثِ
اَسَفًا / “Maka barangkali engkau (Muhammad) akan
mencelakakan dirimu karena bersedih hati setelah mereka berpaling, sekiranya
mereka tidak beriman kepada keterangan ini (Al-Qur'an).” (al-Kahfi: 6)
Tentang perhatian dan sayangnya Nabi Muhammad, s.a.w.
kepada Ummatnya, Allah, s.w.t. berfirman: ﴿لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ
عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ
رَّحِيمٌ﴾
“Sungguh
telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya
penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, amat
belas kasihan lagi penyayang terhadap orang-orang mukmin.” (At-Taubah: 128)
Keempat: Menjaga Keselamatan Ummat Manusia dari Api
Neraka
Satu lagi misi Nabi Muhammad, s.a.w. sebagai Rasul
adalah membawa petunjuk kepada seluruh ummat manusia agar meraih kebahagiaan di
dunia dan keselamatan di akhirat. Allah, s.w.t. berfirman: يَّهْدِيْ بِهِ اللّٰهُ مَنِ اتَّبَعَ
رِضْوَانَهٗ سُبُلَ السَّلٰمِ وَيُخْرِجُهُمْ مِّنَ الظُّلُمٰتِ اِلَى النُّوْرِ
بِاِذْنِهٖ وَيَهْدِيْهِمْ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ / “Dengan Kitab itulah Allah memberi petunjuk kepada orang
yang mengikuti keridaan-Nya ke jalan keselamatan, dan (dengan Kitab itu pula)
Allah mengeluarkan orang itu dari gelap gulita kepada cahaya dengan izin-Nya,
dan menun-jukkan ke jalan yang lurus.” (al-Maidah;16)
Tentang misinya menjaga ummat manusia dari api neraka,
Nabi, s.a.w. membuat sebuah perumpamaan; bahwa antara diri beliau dengan
ummatnya, diumpamakan bagaikan seseorang yang menyalakan api, lalu mulailah
laron dan serangga berdata-ngan menyerbunya. Orang itu pun berusaha untuk
menghalangi serangga-serangga itu dari terjatuh ke dalam api. Kata beliau: وَأنَا آخِذٌ بِحُجَزِكُمْ عَنِ النَّار، وَأنْتُمْ
تَفَلَّتُون مِنْ يَدَيَّ / “Dan aku sampai harus memegangi ujung pakaian kalian
agar tidak terjatuh ke dalam api neraka, namun kalian tetap saja melepaskan
diri dari pegangan tanganku.” (Hr. Bukhari-Muslim)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Demikianlah
empat bukti kerahmatan dan anugerah Allah kepada ummat manusia dengan kerasulan
Nabi Muhammad, s.a.w. Maka kita harus mensyukurinya dengan mengikuti aja-rannya
dan meneladaninya. Semoga kita beruntung di dunia dan akhirat.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ * أَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ *
فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االلهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا
عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* وَقَالَ تَعَالَى (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ): ﴿لَقَدْ جَاءكُمْ رَسُولٌ مِّنْ أَنفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا
عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُم بِالْمُؤْمِنِينَ رَؤُوفٌ رَّحِيمٌ﴾ [التوبة: ۱۲۸]
أَمَّا بَعْدُ: فَقَالَ
تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اَللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ، وَمَنْ
تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ*
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ * اَللَّهُمَّ إِنَّا رَضِينَا بِاللهِ رَبًّا،
وِبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ)
نَبِيًّا وَرَسُوْلًا * اَللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ بِلَا إِلَهَ اِلَّا أَنتَ
إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ، أنْ تَجْعَلَنَا مِنْ اَتْبَاعِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
(صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) فِي الدُّنْيَا وَالْآِخرَةِ * اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا
مِنْ أَهْلِ سُنَّتِهِ وَدِينِهِ وَشَفَاعَتِهِ وَارْزُقْنَا الشُّرْبَ مِنْ
حَوْضِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ * بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ!
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ: سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar