EMPAT PENYEBAB MASUK NERAKA SAQAR

 


Teks Khutbah Jum’at

Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan

PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta

 

Khutbah

:

Jum’at Ketiga

Tanggal  

:

17 Rabiul Awwal 1446H. / 20 Sept. 2024M.

Tema

:

“EMPAT PENYEBAB MASUK NERAKA SAQAR”

Oleh   

:

K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC.

 

 

[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai Timur]

 

Khutbah Pertama

 

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ: ﴿ اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ ضَلٰلٍ وَّسُعُرٍۘ﴾ [ القمر: ٤۷] وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، كَمَا قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾[آل عمران: ۲۰۰]

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Hari ini, jum’at keempat di Bulan Rabi’il Awwal, bulan di mana Baginda Rasulullah, saw. dilahirkan untuk mem-bimbing ummat manusia dari kesesatan kepada petunjuk. Maka dari atas mimbar ini, khatib berpesan agar kita meningkatkan iman dan taqwa kita kepada Allah untuk meraih keberun-tungan. وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ Selain itu, sebagai ummatnya Nabi Muhammad, saw. marilah kita berusaha mengikuti ajarannya agar kita mendapatkan syafaat-nya di hari Kiamat.

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Di antara ajaran Islam yang wajib kita imani adalah tentang adanya surga dan neraka. Dan salah satu dari misi Rasulullah, saw. kepada ummat manusia, adalah menjaga mereka  agar selamat dari siksa api neraka. 

Khutbah kali ini adalah tentang “Empat Penyebab Orang Masuk Neraka Saqar.”

Menurut Ibnu Athiyah, Nereka Saqar itu adalah tingkat keenam dari neraka Jahannam. Nama Saqar disebut dalam al-Qur’an sebanyak empat kali. Di antaranya firman Allah: اِنَّ الْمُجْرِمِيْنَ فِيْ ضَلٰلٍ وَّسُعُرٍۘ يَوْمَ يُسْحَبُوْنَ فِى النَّارِ عَلٰى وُجُوْهِهِمْۗ ذُوْقُوْا مَسَّ سَقَرَ / “Sungguh, orang-orang yang berdosa berada dalam kesesatan (di dunia) dan akan berada dalam neraka (di akhirat) * Pada hari mereka diseret ke neraka pada wajahnya. (Dikatakan kepada mereka), “Rasakanlah sentuhan api neraka Saqor.” (al-Qomar: 47-48)

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Dalam surat al-Muddats-tsir ada empat sebab yang membuat orang masuk ke dalam neraka Saqar. Seperti yang dinyatakan oleh penghuninya ketika ditanya:    مَا سَلَكَكُمْ فِيْ سَقَر؟ Apa yang membuatmu masuk ke dalam neraka Saqar?” (al-Muddatsi-tsir: 42). Maka jawabannya, sebagai berikut:

 

Pertama: قَالُوْا لَمْ نَكُ مِنَ الْمُصَلِّيْنَۙ  / “Mereka berkata: ‘dahulunya kami tidak ter-masuk orang-orang yang menjalankan sholat.” (al-Mudats-tsir: 43) Berda-sarkan pengakuan penghuni neraka tersebut, penyebab masuk Neraka Saqar adalah karena tidak menjalankan sholat.

 

Padahal sholat adalah kewajiban paling utama dan hak Allah yang paling asasi dari seorang hamba; sebagai pembeda antara keimanan dan kekafiran sese-orang. Nabi bersabda:إِنَّ الْعَهْدَ الَّذِي بَيْنَنَا وَبَيْنَهُمُ الصَّلَاةُ، فَمَنْ تَرَكَهَا فَقَدْ كَفَرَ / “Sesungguhnya perjanjian antara kami dengan mereka (dibuktikan dengan) sholat, maka barangsiapa yang meninggalkannya maka kafirlah dia.” (Hr. Nasai, no. 463)

 

Sholat adalah benteng terakhir, sebagai bukti keislaman seseorang. Menyia-nyiakan sholat adalah jalan menuju kesengsaraan dan penderitaan di akhirat: فَوَيْلٌ لِّلْمُصَلِّيْنَۙ / “Maka celakalah orang yang shalat,”   الَّذِيْنَ هُمْ عَنْ صَلَاتِهِمْ سَاهُوْنَۙ (yaitu) orang-orang yang lalai terhadap shalatnya.” (al-Ma’uun: 4-5)

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua: وَلَمْ نَكُ نُطْعِمُ الْمِسْكِيْنَۙ  / “dan kami tidak memberi makan orang miskin.” (al-Muddats-tsir: 44) Tidak memberi makan orang miskin, adalah penyebab kedua orang masuk neraka Saqar. Nampak sederhana, namun implika-sinya sangat besar. Sebab ini terkait dengan kepedulian sosial.

 

Islam adalah agama yang sangat memperhatikan kebersamaan, menga-jarkan hidup saling peduli satu sama lain. Maka tidak dianggap sempurna iman seseorang bila ia bisa tidur nyenyak dengan perut kenyang sedangkan tetangga dekatnya tidak bisa tidur karena kelaparan. Nabi bersabda: لَيْسَ بِمُؤْمِنٍ مَنْ بَاتَ شَبْعَانُ وَجَارُهُ إلَى جَنْبِهِ جَائِعٌ وَهُوَ يَعْلُمُ / “Tidak pantas disebut mukmin, orang yang bisa tidur dengan perut kenyang sedangkan tetangga dekatnya kelaparan dan dia tahu tentang hal itu.” (Hr. Baihaqi, no. 20160)

 

Maka berbagi dan peduli kepada sesama terutama kepada kaum dhu’afa dan orang-orang miskin, walau pun dengan berbagi makanan adalah jalan keselamatan. Nabi bersabda: يَا أَيُّهَا النَّاسُ أَفْشُوا السَّلَامَ وَأَطْعِمُوا الطَّعَامَ وَصِلُوا الْأَرْحَامَ وَصَلُّوا بِاللَّيْلِ وَالنَّاسُ نِيَامٌ تَدْخُلُوا الْجَنَّةَ بِسَلَامٍ / "Wahai manusia, tebarkanlah salam, berilah makan, bersilatu rahimlah dan shalatlah di malam hari ketika manusia terlelap tidur, niscaya kalian akan masuk surga dengan selamat." (Hr. Ibnu Majah, no. 3242)

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Ketiga: وَكُنَّا نَخُوْضُ مَعَ الْخَاۤىِٕضِيْنَۙ  / “bahkan kami biasa berbincang (dalam kebatilan dan dosa), bersama orang-orang yang membicarakannya” (al-Muddats-tsir: 45) Penyebab masuk neraka ketiga adalah kebiasaan berbincang-bincang dalam kebatilan.

 

Islam mengarahkan supaya setiap diskusi dan pembicaraan digunakan untuk kebaikan, Allah berfir-man: لَا خَيْرَ فِيْ كَثِيْرٍ مِّنْ نَّجْوٰىهُمْ اِلَّا مَنْ اَمَرَ بِصَدَقَةٍ اَوْ مَعْرُوْفٍ اَوْ اِصْلَاحٍۢ بَيْنَ النَّاسِۗ وَمَنْ يَّفْعَلْ ذٰلِكَ ابْتِغَاۤءَ مَرْضَاتِ اللّٰهِ فَسَوْفَ نُؤْتِيْهِ اَجْرًا عَظِيْمًا "Tidak ada kebaikan dari banyak pembicaraan rahasia mereka, kecuali pembicaraan rahasia dari orang yang menyuruh (orang) bersedekah, atau berbuat kebaikan, atau mengadakan perdamaian di antara manusia. Barangsiapa berbuat demikian karena mencari keridaan Allah, maka kelak Kami akan memberinya pahala yang besar.” (An-Nisa’: 114)

 

Menjadikan agama Islam dan ajarannya sebagai bahan gurauan dan candaan adalah perkara yang sangat dilarang. Allah berfirman: وَقَدْ نَزَّلَ عَلَيْكُمْ فِى الْكِتٰبِ اَنْ اِذَا سَمِعْتُمْ اٰيٰتِ اللّٰهِ يُكْفَرُ بِهَا وَيُسْتَهْزَاُ بِهَا فَلَا تَقْعُدُوْا مَعَهُمْ حَتّٰى يَخُوْضُوْا فِيْ حَدِيْثٍ غَيْرِهٖٓ ۖ اِنَّكُمْ اِذًا مِّثْلُهُمْ ۗ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَنَّمَ جَمِيْعًاۙ / “Dan sungguh, Allah telah menurunkan (ketentuan) bagimu di dalam Kitab (Al-Qur'an) bahwa apabila kamu mende-ngar ayat-ayat Allah diingkari dan diperolok-olokkan (oleh orang-orang kafir), maka janganlah kamu duduk bersama mereka, sebelum mereka memasuki pembicaraan yang lain. Karena (kalau tetap duduk dengan mereka), tentulah kamu serupa dengan mereka. Sungguh, Allah akan mengum-pulkan semua orang-orang munafik dan orang-orang kafir di neraka Jahanam.” (An-Nisa: 140)

 

Keempat: وَكُنَّا نُكَذِّبُ بِيَوْمِ الدِّيْنِ / “dan kami mendustakan hari pembalasan.” (al-Muddats-tsir: 46) Penyebab masuk neraka Saqar keempat adalah mendus-takan akan adanya hari pembalasan.

 

Orang yang tidak percaya akan adanya hari kebangkitan dan pembalasan akan bersifat ajimumpung. Prinsipnya: mumpung masih hidup, mumpung masih muda dan mumpung berkuasa, maka gunakan untuk heppi-heppi, tidak ada halal dan haram yang penting heppi. Kalau sudah mati tidak akan merasakannya lagi. ﴿وَقَالُوا مَا هِيَ إِلَّا حَيَاتُنَا الدُّنْيَا نَمُوتُ وَنَحْيَا وَمَا يُهْلِكُنَا إِلَّا الدَّهْرُ ۚ وَمَا لَهُم بِذَٰلِكَ مِنْ عِلْمٍ ۖ إِنْ هُمْ إِلَّا يَظُنُّونَ﴾ /Dan mereka berkata:"Kehidupan ini tidak lain hanyalah kehidupan di dunia ini saja, kita mati dan kita hidup dan tidak ada yang akan membinasakan kita selain masa", dan mereka sekali-kali tidak mempunyai pengetahuan tentang itu, mereka tidak lain hanyalah menduga-duga saja.” (Jathiyah: 24)

 

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Empat perkara di atas, yakni: tidak sholat, tidak punya kepekaan sosial, suka berbincang dalam keburukan dan tidak percaya dengan hari pembalasan; bila tidak ditaubati sampai mati, maka neraka Saqor siap menunggu.

 

Seperti yang dinyatakan oleh penghuni neraka Saqar: حَتّٰىٓ اَتٰىنَا الْيَقِيْنُۗ  فَمَا تَنْفَعُهُمْ شَفَاعَةُ الشّٰفِعِيْنَۗ / sampai datang kepada kami kematian. * Maka tidak berguna lagi bagi mereka syafaat (pertolongan) dari orang-orang yang memberikan syafaat.” (al-Muddats-tsir: 46-48)

 

Na-‘uudzu billaahi min dzaalik. Kita memohon perlindungan kepada Allah dari tertimpa musibah yang besar itu.

 

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

 

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ * أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* وَقَالَ تَعَالَى (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): ﴿ اِنَّ اللّٰهَ جَامِعُ الْمُنٰفِقِيْنَ وَالْكٰفِرِيْنَ فِيْ جَهَنَّمَ جَمِيْعًا﴾ [النساء: ۱٤۰]

 

أَمَّا بَعْدُ: فَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ*

 

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ * اَللَّهُمَّ إِنَّا رَضِينَا بِاللهِ رَبًّا، وِبِالإِسْلَامِ دِيْنًا، وَبِمُحَمَّدٍ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) نَبِيًّا وَرَسُوْلًا * اَللَّهُمَّ إنَّا نَسْأَلُكَ أنْ تَجْعَلَنَا مِنْ اَتْبَاعِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ () فِي الدُّنْيَا وَالْآِخرَةِ * اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ سُنَّتِهِ وَدِينِهِ وَشَفَاعَتِهِ وَارْزُقْنَا الشُّرْبَ مِنْ حَوْضِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ * بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ!  

 

وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ: سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

 

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!

 




Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi