Empat Kunci Kebahagiaan Rumah Tangga

 

Khutbah Pertama


اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ:﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ﴾[ التغابن: ۱٤] وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْدِّينِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، كَمَا قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ[آل عمران: ۲۰۰]

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Dari mimbar jum’at ini, khatib berpesan agar kita semua bertaqwa kepada Allah, S.w.t. demi meraih keberuntungan di dunia dan akhirat. Allah, Swt. berfirman: وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ “dan bertaqwalah kepada Allah agar kamu beruntung”. (Ali Imran: 200)

Dalam khutbah kali ini, Khatib hendak berbicara tentang: “Empat Kunci Kebahagian Rumah Tang-ga.”

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Setiap orang pasti ingin bahagia, terutama dalam kehidupan berumah tangga. Dan, ada banyak faktor untuk mewujudkannya. Di antaranya dengan empat perkara:

Pertama: Rumah tangga ditopang oleh dua pilar yang kokoh, yaitu adanya pasangan suami dan istri yang sholeh dan sholehah.

Suami sholeh dan istri sholehah senantiasa memberi dorongan satu sama lain untuk selalu berbuat baik, dan saling mengingatkan terhadap perbuatan buruk. Keduanya menjadi teladan bagi anak-anak dan seluruh anggota keluarganya. Rasulullah, saw. bersabda: الْمُؤْمِنُ مِرْآةُ الْمُؤْمِنِ “Seorang mukmin itu sebagai cermin bagi mukmin lainnya.” (Hr. Abu Dawud).

Jika di luar rumah, seorang mukmin harus menjadi panutan dan cermin bagi mukmin lainnya, maka di rumahnya orang tua yang beriman juga harus bisa menjadi cermin bagi anak-anaknya.

Jika dua pilar penopang keluarga ini rusak dan tidak bisa dijadikan panutan, maka akan lahir generasi yang rusak pula. Hal ini diyakini oleh Nabi Nuh, a.s.: وَلَا يَلِدُوا إِلَّا فَاجِرًا كَفَّارًا (dan mereka tidak akan melahirkan selain anak yang berbuat maksiat lagi sangat ingkar”. [Nuh: 27]

Maka suami dan istri harus saling mengingatkan, terutama untuk melak-sanakan sholat. Maka Rasulullah, saw. berdoa untuk pasangan seperti ini: رَحِمَ اللَّهُ رَجُلًا قَامَ مِنَ اللَّيْلِ فَصَلَّى وَأَيْقَظَ امْرَأتَهُ ، فَإنْ أَبَتْ نَضَحَ فيِ وَجْهِهَا الْمَاءَ  / “Semoga Allah merahmati seorang laki-laki yang bangun malam lalu sholat dan membangunkan istrinya juga (untuk sholat). Lalu jika istrinya enggan, ia percikkan air ke mukannya.”  Begitu juga sebaliknya. (Hr. Abu Dawud)

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Kedua: Memiliki Anak-Anak yang Sholeh dan Sholehah

Keluarga bahagia akan terwujud manakala lahir anak-anak sholeh yang menjadi qurratu a’yun (peneduh jiwa). Namun keshalehan anak-anak itu tidak muncul dengan sendirinya. Harus melalui pendidikan yang baik dan keteladanan dari kedua orang tuanya. Demikian itulah yang kita mohon dari Allah, Swt. dalam doa: رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami istri-istri dan anak-anak keturunan kami sebagai peneduh jiwa dan jadikanlah kami sebagai pelopor bagi orang-orang yang bertaqwa.” (al-Furqan: 74)

Maka Allah mengingatkan bahwa istri dan anak itu bisa menjadi musuh kita, jika mereka menjadi penyebab kita untuk tidak taat kepada Allah: يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنَّ مِنْ أَزْوَاجِكُمْ وَأَوْلَادِكُمْ عَدُوًّا لَّكُمْ فَاحْذَرُوهُمْ ۚ “Wahai orang-orang yang beriman, sesungguh-nya di antara istri-istri kamu dan anak-anak kamu ada yang menjadi musuh bagimu, (yaitu dengan memalingkanmu dari taat kepada Allah untuk memenuhi keinginan mereka). Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka!” (Taghabun:14)

Menghadapi hal itu, ayat selanjut-nya menasehati kita: فَاحْذَرُوهُمْ ۚ وَإِن تَعْفُوا وَتَصْفَحُوا وَتَغْفِرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَفُورٌ رَّحِيمٌ Menurut Prof. Dr. Quraisy Syihab, maksud ayat itu adalah: “maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesung-guhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (Taghabun: 14)

Begitu juga ketika memerintahkan mereka untuk sholat, harus dengan kesabaran. Allah berfirman: وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ “Dan perintahkanlah keluargamu untuk sholat dan bersa-barlah atas hal itu,” (Thaha: 132)

      

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Ketiga: Memiliki Kawan Dekat yang Sholeh / Sholehah

Rasulullah, s.a.w. bersabda: مَثَلُ الجَلِيسِ الصَّالِحِ والجَلِيسِ السَّوْءِ،  perumpamaan teman dekat yang sholeh dan teman dekat yang buruk كَمَثَلِ صَاحِبِ الْمِسْكِ وَكِيْرِ الْحَدَّادِ  seperti penjual minyak misik dan pandai besi,لَا يَعْدَمُكَ مِن صَاحِبِ المِسْكِ إمَّا تَشْتَرِيهِ أوْ تَجِدُ رِيحَهُ،  dari penjual minyak misik kamu tidak akan rugi apa pun; jika tidak bisa kau beli minyaknya, kamu bisa menghirup keharumannya. وَكِيرِ الحَدَّادِ يُحْرِقُ بَدَنَكَ أوْ ثَوْبَكَ، أوْ تَجِدُ مِنْهُ رِيْحًا خَبِيْثَةً sedangkan dari pandai besi,  selain bisa membuat badan atau bajumu terbakar, kamu akan mencium bau yang tidak sedap.”  [Hr. Bukhari]

Menurut Ibrahim al-Khawash,  berkawan dengan orang sholeh bisa menjadi salah satu dari obat hati. Dan, di antara tanda orang sholeh itu, kata Rasulullah, saw. adalah, خِيَارُكُمْ اَلَّذِينَ إِذَا رُءُوا ذُكِرَ اللهُ عَزَّ وَجَلَّ “orang yang terbaik di antara kamu adalah orang yang apabila dilihat, membuat orang jadi ingat Allah.” [Hr. Ibnu Majah]

Maka kata Dzun Nun al-Misri:صُحْبَةُ الصَّالِحِينَ تَطِيْبُ الْحَيَاةُ، وَالْخَيْرُ مَجْمُوعٌ فِي الْقَرِينِ الصَّالِحِ، إِنْ نَسِيْتَ ذَكَّرَكَ، وَإنْ ذَكَرْتَ أعَانَكَ / “Berkawan dengan orang yang sholeh membuat kehidupan menjadi baik, dan kebaikan itu berkumpul pada kawan yang sholih. Jika kamu lupa, dia akan meningatkanmu dan jika kamu sudah ingat, dia akan membantumu.”

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Keempat: Berpendapatan Halal dan Usaha yang Baik

Makanan halal akan membuat kita mudah beramal sholeh. Sedangkan makanan haram, di samping tidak bisa membuat jiwa menjadi tenang, juga menjadi penghalang terkabulnya doa.

Maka Rasulullah, saw. mewanti-wanti kita dengan sabdanya: يَا أيُّهَا النَّاسُ إنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ لَا يَقْبَلُ إلَّا طَيِّبًا / “Wahai manusia, sesungguhnya Allah itu Mahabaik, tidak menerima kecuali yang baik, وَإنَّ اللَّهَ أمَرَ الْمُؤْمِنِيْنَ بِمَا أمَرَ بِهِ الْمُرْسَلِيْنَ / “Sesungguhnya Allah memerintahkan kaum mukminin seperti perintah-Nya kepada para utusan-Nya, فَقَالَ يَا أيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ  / “Maka Allah berfirman: ‘Wahai para rasul, makanlah dari yang baik-baik dan beramal sholihlah sesunggunya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.”

 وَقَالَ يَا أيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوا كُلُوا مِنْ طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ Dan kepada kaum beriman, Allah berfirman): ‘wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari yang baik-baik apa yang Kami anugerahkan kepada-mu.”

Lalu Rasulullah, bercerita tentang lelaki yang sedang mengembara jauh dengan rambut berantakan dan ber-debu, dia menengadahkan tangan ke langit untuk berdoa, ‘wahai Tuhan, wahai Tuhan!’

Kata Nabi, “Bagaimana mungkin doanya akan dikabulkan, sedangkan makanannya haram, minumanya haram, pakaiannya haram dan (dari kecil) dia disuapi dengan makanan haram?’” (Hr. Muslim)

Selain itu, daging yang tumbuh dari makanan haram, menjadi penghalang orang masuk surga. Maka Nabi, saw. bersabda: لَا يَدْخُلُ الْجَنَّةَ جَسَدٌ غُذِّيَ بِحَرَامٍ / “Tidak akan masuk surga tubuh yang diberi makan dari barang haram.” (Hr. Abu Ya’la al-Mushiliy)

Karena itulah, para wanita sholihah dahulu selalu perpesan kepada suami-nya: اِتَّقِ اللهَ فِيْنَا وَلَا تُطْعِمُنَا الْمَالَ الْحَرَامَ، فَإِنَّا نَصْبِرُ عَلَى الْجُوعِ وَلَكِنَّا لَا نَصْبِرُ عَلَى النَّارِ “Takutlah kepada Allah untuk diri kami, dan janganlah engkau beri makan kami dengan harta haram, sebab kami bisa sabar menahan lapar, tapi tidak akan sabar terhadap siksa neraka.”

Saudara-saudaraku,

Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah

Hari ini banyak kekisruhan dan kegaduhan rumah tangga. Bisa berupa kekerasan fisik dan kedurhakaan anak kepada orang tua atau istri kepada suaminya. Jika diteliti, pasti ada dari tiga perkara yang diterangkan tadi hilang dari keluarga muslim. Maka sebagai muslim, kita harus berusaha menciptakan surga kita di dunia ini sebelum kelak kita menjadi penghuni surga yang sesungguhnya di akhirat.

أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.

Khutbah Kedua

اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ * أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* وَقَالَ تَعَالَى، (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): ﴿وَأْمُرْ أَهْلَكَ بِالصَّلَاةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۖ  لَا نَسْأَلُكَ رِزْقًا ۖ  نَّحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ  وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوَىٰ﴾ [ طه: 132]

أَمَّا بَعْدُ: فَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ*

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ * رَبِّ اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ * اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ سُنَّةِ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ (صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ) وَدِينِهِ وَأَهْلِ شَفَاعَتِهِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ * بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ!  

وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ: سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!


Komentar

Postingan populer dari blog ini

TIGA SYARAT TERKABULNYA DOA

24 Siswa MA YTP Kertosono diterima Berbagai PTN lndonesia Jalur SNBT, dan Jalur lainnya

Rukhsah Teologis dan Rukhsah Fiqhi