DUA BEKAL SEORANG MUSLIM MEMASUKI BULANG RAMADAN
Teks
Khutbah
Jum’at
Untuk
Masjid-Masjid di Lingkungan
PT.
PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah : Jum’at Keempat
Tanggal : 22 SYA’BAN 1446H. / 21 Feb. 2025M.
Tema : DUA BEKAL SEORANG MUSLIM MEMASUKI BULANG RAMADAN
Disiapkan
oleh : K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons),
[Pembina Kerohanian Islam
Yayasan Insan Mulia
PAMA, Site KPC Sangatta]
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ
الْقَائِلُ فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ: -- أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ
الرَّجِيمِ -- ﴿ وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ
خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَىٰ ۚ وَاتَّقُونِ يَا أُولِي الْأَلْبَابِ﴾ (البقرة:
197) وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الْبَرِيَّةِ، سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الْقِيَامَةِ،
أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى
اللهِ وَطَاعَتِهِ، فَقالَ تَعالى مُوَاصِيًا لَنَا بِتَقْوَاهُ: ﴿يَا أَيُّهَا
الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا
وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ﴾
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati Allah
Semoga Allah memberkati hari-hari kita dan menjadikan
kehidupan kita selalu dalam limpahan rahmat dan kasih sayang-Nya. Maka marilah
kita selalu menjaga keimanan dan ketaqwaan kita; dengan berusaha mematuhi
segala perintah dan menjauhi larangan
Allah agar kita mendapat rahmat dan kasih sayang-Nya.
Sebagaimana firman-Nya: وَاتَّقُوا
اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ “Dan bertaqwalah kepada Allah mudah-mudahan kamu
dirahmati-Nya.” (al-Hujarat: 10)
Sebentar lagi kita akan memasuki bulan Ramadan, bulan
penuh berkah yang dinanti-nantikan oleh setiap Muslim. Sebagai seorang Muslim yang ingin
mendapatkan keutamaan Ramadan secara maksimal, maka kita
perlu mempersiapkan diri dengan
sebaik-baiknya. Maka dalam khutbah kali, khatib ingin berbicara tentang: “DUA BEKAL UTAMA SEORANG
MUSLIM UNTUK MEMASUKI BULAN
RAMADAN.”
Saudara-saudaraku, Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah
Sebenaranya
ada beberapa bekal yang harus dipersiapkan oleh seorang Muslim untuk memasuki
bulan Ramadan, namun bisa diklasifikasikan menjadi dua, yaitu Bekal Lahir
dan Bekal Batin.
Pertama: Bekal Lahir yang mencakup persiapan fisik, kesehatan, dan perencanaan
kegiatan selama bulan Ramadan. Maka
seorang Muslim hendaknya:
1.
Menjaga
kesehatan tubuh dengan pola makan yang baik,
mengurangi konsumsi makanan berlemak, serta memperbanyak
buah dan sayur agar tubuh tetap bugar selama berpuasa. Allah berfirman: يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُلُوْا مِنْ
طَيِّبٰتِ مَا رَزَقْنٰكُمْ وَاشْكُرُوْا لِلّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ اِيَّاهُ
تَعْبُدُوْنَ / “Wahai orang-orang yang beriman! Makanlah dari rezeki yang baik yang Kami
berikan kepada kamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika kamu hanya menyembah
kepada-Nya." (al-Baqarah: 172)
- Melatih diri
dengan puasa sunnah seperti puasa Senin-Kamis atau puasa Ayyamul Bidh agar
tubuh terbiasa menahan lapar dan dahaga sebelum memasuki Ramadan. Diriwayatkan dari Sayyidah Aisyah r.a., beliau
berkata: “Saya tidak pernah melihat Rasulullah melaksanakan ibadah
puasa sebulan penuh kecuali di bulan Ramadhan, dan tidak pernah melihat
Rasulullah memperbanyak puasa dalam satu bulan selain di bulan Sya’ban.”
(HR. Bukhari).
- Mengatur waktu tidur dan berkegiatan agar tetap cukup
istirahat, apalagi di bulan Ramadan ada perubahan jadwal ibadah seperti shalat tarawih dan bangun untuk sahur. Allah berfirman: وَّجَعَلْنَا نَوْمَكُمْ سُبَاتًاۙ / dan Kami menjadikan tidurmu untuk istirahat, وَّجَعَلْنَا الَّيْلَ لِبَاسًاۙ وَّجَعَلْنَا النَّهَارَ مَعَاشًاۚ / “dan Kami
menjadikan malam sebagai pakaian,
dan Kami menjadikan siang untuk mencari penghidupan.” (an-Naba’: 9-11)
- Mempersiapkan
keuangan untuk infak dan sedekah, karena Ramadan adalah bulan berbagi dan
supaya kita bisa meniru sifat dan sunnah Rasulullah, saw. yang disebut “sebagai orang
yang paling dermawan, terlebih-lebih ketika di bulan Ramadan.” (Hr.
Baihaqi)
- Menyiapkan
bahan makanan secukupnya agar dapat fokus beribadah tanpa disibukkan
dengan urusan belanja berlebihan.
- Menjaga
lingkungan yang kondusif, seperti mengatur jadwal kerja dan keluarga agar
lebih banyak waktu yang digunakan untuk ibadah.
- Melatih
konsistensi dalam ibadah wajib seperti shalat lima waktu berjamaah dan membaca
Al-Qur'an agar lebih mudah dalam meningkatkan ibadah selama Ramadan.
- Membuat
rencana ibadah Ramadan, termasuk target khatam Al-Qur’an, jumlah sedekah,
dan jadwal kegiatan keagamaan agar waktu lebih bermanfaat.
Kedua: Bekal Batin
Bekal ini jauh lebih
penting karena menyangkut kesiapan hati dan jiwa dalam menyambut Ramadan. Maka
Rasulullah, saw. bersabda: مَنْ صَامَ
رَمَضَانَ إيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ، / "Barang siapa yang berpuasa Ramadan dengan penuh
keimanan dan mengharap pahala dari Allah, maka akan diampuni dosa-dosanya yang
telah lalu." (HR. Bukhari & Muslim)
Hasan Al-Bashri
rahimahullah berkata: "Sesungguhnya Allah menjadikan bulan Sya’ban
sebagai ajang persiapan bagi hamba-hamba-Nya untuk memasuki Ramadan. Maka
bersungguh-sungguhlah dalam ibadah di bulan ini sebagaimana kalian
mempersiapkan diri untuk bulan yang mulia."
Maka menjelang
bulan Ramadan, sebagai bekal batiniyah, seorang Muslim
hendaknya melakukan:
- Memperbanyak
taubat dan istighfar, membersihkan hati dari dosa dan kesalahan sebelum
memasuki bulan suci. Allah berfirman:
/ وَتُوْبُوْٓا
اِلَى اللّٰهِ جَمِيْعًا اَيُّهَ الْمُؤْمِنُوْنَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ / ..." Dan
bertobatlah kamu semua kepada Allah, wahai orang-orang yang beriman, agar
kamu beruntung.” (an-Nuur: 31).
- Meningkatkan
keikhlasan dalam beribadah dengan niat yang lurus semata-mata karena Allah
ﷻ. Allah
berfirman: وَمَا أُمِرُوا إِلَّا لِيَعْبُدُوا اللَّهَ مُخْلِصِينَ لَهُ
الدِّينَ حُنَفَاءَ وَيُقِيمُوا الصَّلَاةَ وَيُؤْتُوا الزَّكَاةَ ۚ
وَذَٰلِكَ دِينُ الْقَيِّمَةِ /
Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali supaya
menyembah Allah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan)
agama yang lurus, dan supaya mereka mendirikan shalat dan menunaikan
zakat; dan yang demikian itulah agama yang lurus.” (al-Bayyinah: 5)
- Menumbuhkan
rasa cinta kepada Ramadan, dengan merenungkan keutamaannya dan
keistimewaannya sebagai bulan penuh rahmat dan ampunan.
- Menjaga hati
dari penyakit batin, seperti iri, dengki, sombong, dan kebencian agar
ibadah lebih berkualitas.
- Meningkatkan
amalan sunnah, seperti membaca Al-Qur'an, shalat malam, dan memperbanyak
dzikir.
- Memperbanyak
doa, meminta kepada Allah agar diberikan kekuatan dan kelancaran dalam
menjalankan ibadah di bulan Ramadan.
- Meneladani
para salaf dalam menyambut Ramadan, seperti Imam Malik yang lebih banyak
membaca Al-Qur'an dan mengurangi diskusi ilmiah agar lebih fokus pada
ibadah.
Saudara-saudaraku, Jamaah
Jum’at yang dirahmati Allah
Semoga kita termasuk hamba-hamba Allah yang
mempersiapkan diri dengan sebaik-baiknya untuk menyambut bulan Ramadan yang
penuh rahmat. Agar ibadah kita
berkualitas dan mencapai tujuan puasa yang sebenarnya, yaitu meraih predikat
sebagai orang yang bertaqwa. Sebagaimana yang dinyatakan dalam firman-Nya: يٰٓاَيُّهَا
الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ
مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ / “Wahai orang-orang yang beriman!
Diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang sebelum kamu
agar kamu bertakwa.” (al-Baqarah: 183)
بَارَكَ
اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ. وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا
فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا
وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ
الرَّحِيْمُ
Khutbah
Kedua:
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِ الْمُرْسَلِينَ. أَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ *
فَيَا اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االلهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا
نَهَى وَزَجَرَ* فَقَالَ تَعَالَى فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ: -- أَعُوذُ
بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ -- ﴿ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ
اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ
قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ﴾
وَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ
يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ
سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي
التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ
عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
رَبِّ الْعَالَمِينَ:
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ، يَا حَيُّ يَا قَيُّومُ
بِرَحْمَتِكَ نَسْتَغِيثُ، أَصْلِحْ لَنَا شُؤُونَنَا كُلَّهَا وَلَا تَكِلْنَا
إِلَى أَنْفُسِنَا طَرْفَةَ عَيْنٍ ، لَا إلَهَ اِلَّا أَنْتَ، رَبَّنَا لَا
تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِن لَّدُنْكَ رَحْمَةً ۚ
إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ، اللَّهُمَّ حَبِّبْ إلَيْنَا الْإِيمَانَ وَزَيِّنْهُ
فِي قُلُوبِنَا، وَكَرِّهْ إِلَيْنَا الْكُفْرَ وَالْفُسُوقَ وَالْعِصْيَانَ،
وَاجْعَلْنَا مِنَ الرَّاشِدِينَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ!
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، وَسُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا
يَصِيْفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُكُمْ بِاْلعَدْلِ
وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا
اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar