MIRACLE OF AL-QUR’AN AND SAINS

MIRACLE OF AL-QUR’AN AND SAINS

Oleh : Khalif Alivi Aeris Al Faritzsi
(Santriwati Kelas 3 Aliyah PPTQ AL HIMMAH Dau Malang)


Perkembangan teknologi serta ilmu pengetahuan di alam semesta ini senantiasa berkembang, para ilmuwan dan peneliti banyak berlomba-lomba untuk menemukan penemuan baru yang dapat  diajarkan pada masyarakat, banyak dari peneliti di luaran sana mulai mengakui keajaiban dan kebenaran yang terdapat di dalam Al-Qur’an yang mencakup tentang ilmu pengetahuan dan berakhir dalam memeluk islam. Dan dari sini dapat dibuktikan bahwa Al-Qur’an telah menjadi rujukan pertama dalam segala bidang, terutama ilmu pengetahuan dan sains, salah satunya keajaiban alam semesta, yaitu BUMI.

Ada banyak planet dalam tata surya, salah satunya bumi, Allah menciptakannya sebagai tempat tinggal yang cocok untuk manusia, bumi merupakan planet ketiga dari matahari, ia merupakan planet yang paling layak ditinggali oleh manusia karena jaraknya yang pas, tidak terlalu dekat dan tidak terlalu jauh dari matahari, selain itu bumi memiliki atmosfer yang cukup, atmosfer ini berfungsi sebagai pelindung bumi dari berbagai bahaya dan pelindung dari paparan sinar radiasi ultraviolet matahari, selain sebagai pelindung dari radiasi, atmosfer juga berfungsi sebagai selimut yang akan menjaga bumi agar tidak kedinginan, jika tidak ada atmosfer maka bumi akan terlalu dingin untuk ditinggali.
Allah swt. Telah memilih manusia untuk menjadi khalifah. Manusia diberi amanah untuk menjaga dan merawat bumi. Sebagaimana dalam firman-Nya :

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةًۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ

Artinya: “ Dan ingatlah ketika Tuhanmu berfirman kepada Para Malaikat: "Sesungguhnya aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi." mereka berkata: "Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, Padahal Kami Senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau?" Tuhan berfirman: "Sesungguhnya aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”  ( Q.S Al-Baqarah[2]:30).

Dalam sehari bumi berputar selama 24 jam, bumi berputar pada porosnya, putaran bumi tidak tegak namun miring, kemiringan rotasi bumi mencapai 23,5 derajat. Fenomena siang dan malam ini sudah lebih dulu dijelaskan di Al-Qur’an, bahkan jauh sebelum para peneliti mencari tahu tentang hal ini. Allah firmankan dalam surah Az- Zumar [39] ayat 5 :

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّۚ يُكَوِّرُ الَّيْلَ عَلَى النَّهَارِ وَيُكَوِّرُ النَّهَارَ عَلَى الَّيْلِ وَسَخَّرَ الشَّمْسَ وَالْقَمَرَۗ كُلٌّ يَّجْرِيْ لِاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ اَلَا هُوَ الْعَزِيْزُ الْغَفَّارُ

 Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan (tujuan) yang benar; Dia menutupkan malam atas siang dan menutupkan siang atas malam dan menundukkan matahari dan bulan, masing-masing berjalan menurut waktu yang ditentukan. Ingatlah Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.”
Abu Raihan al Biruni merupakan ilmuwan muslim yang berhasil menemukan fenomena rotasi bumi. Seperti yang dituliskan dalam Al-Qur’an, Allah menciptakan tujuh lapis langit begitu juga dengan bumi, yang diantaranya, kerak bumi, mantel bumi,  dan inti bumi. Berikut diantara firman-Nya :

هُوَ الَّذِيْ خَلَقَ لَكُمْ مَّا فِى الْاَرْضِ جَمِيْعًا ثُمَّ اسْتَوٰٓى اِلَى السَّمَاۤءِ فَسَوّٰىهُنَّ سَبْعَ سَمٰوٰتٍۗ وَهُوَ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ

Artinya: “Dia-lah Allah, yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu dan Dia berkehendak (menciptakan) langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit. dan Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” ( Q.S Al-Baqarah[2]:29)

Begitu banyak keajaiban yang tidak terhingga yang ada di Al-Qur’an dan mulai terungkap sedikit demi sedikit, salah satunya keajaiban penciptaan langit tanpa adanya tiang yang menyangganya, jika sebuah rumah tidak terdapat tiang untuk menopang atap, dan bumi tempat bepijak, serta langit diibaratkan sebagai atapnya, sudah tentu tidak mungkin terjadi jika langit tak memiliki tiang dan sudah dapat ditentukan bahwa langit akan runtuh menimpa bumi, namun dengan segala kekuasaan Sang Pencipta yang menjadikan langit tanpa tiang dapat kita lihat sampai saat ini. Yang dimana sudah tertera jelas dalam firman-Nya :


خَلَقَ السَّمٰوٰتِ بِغَيْرِ عَمَدٍ تَرَوْنَهَا وَاَلْقٰى فِى الْاَرْضِ رَوَاسِيَ اَنْ تَمِيْدَ بِكُمْ وَبَثَّ فِيْهَا مِنْ كُلِّ دَاۤبَّةٍۗ وَاَنْزَلْنَا مِنَ السَّمَاۤءِ مَاۤءً فَاَنْۢبَتْنَا فِيْهَا مِنْ كُلِّ زَوْجٍ كَرِيْمٍ

Artinya: “Dia menciptakan langit tanpa tiang yang kamu melihatnya dan Dia meletakkan gunung-gunung (di permukaan) bumi supaya bumi itu tidak menggoyangkan kamu; dan memperkembang biakkan padanya segala macam jenis binatang. dan Kami turunkan air hujan dari langit, lalu Kami tumbuhkan padanya segala macam tumbuh-tumbuhan yang baik.” (Q.S Luqman[31]:10)

وَلَقَدْ خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَا فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍۖ وَّمَا مَسَّنَا مِنْ لُّغُوْبٍ

Artinya: “Dan Sesungguhnya telah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya dalam enam masa, dan Kami sedikitpun tidak ditimpa keletihan.”  (Q.S Qaf[50]:38)

Tidak hanya itu, ada banyak hikmah mengapa Allah menciptakan segala sesuatu secara bertahap, contohnya seperti ayat di atas, Allah menciptakan langit dan bumi pun bertahap dalam enam masa, hal ini dilakukan agar manusia dapat mengambil pelajaran untuk senantiasa mentadaburi ciptaan-Nya yang terbentang luas, dapat mengingatkan kita kembali betapa hebat dan kuasanya Allah Azza Wa Jalla, serta dapat mengajarkan kita bahwa segala sesuatu itu butuh proses, dan Allah menciptakan segala sesuatu pasti dengan tujuan dan hikmah yang indah di dalamnya.

مَا خَلَقْنَا السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ وَمَا بَيْنَهُمَآ اِلَّا بِالْحَقِّ وَاَجَلٍ مُّسَمًّىۗ وَالَّذِيْنَ كَفَرُوْا عَمَّآ اُنْذِرُوْا مُعْرِضُوْنَ

Artinya: “ Kami tiada menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada antara keduanya melainkan dengan (tujuan) yang benar dan dalam waktu yang ditentukan. dan orang-orang yang kafir berpaling dari apa yang diperingatkan kepada mereka.” ( Q.S Al-Ahqaf [46]: 03)

Maka dari itu, Allah telah menjelaskan dalam kitab-Nya yang mulia, dengan mentadaburi segala kekuasaan Allah dapat memperkuat dan menambah cinta kita kepada Allah, dan untuk saat ini usaha yang dapat kita lakukan untuk menjaga bumi adalah dengan mengurangi sampah plastik, mengurangi penggunaan limbah yang dapat mencemari lingkungan, serta melakukan penanaman kembali pohon atau reboisasi serta usaha-usaha yang lainnya.

Semoga dengan yang sedikit ini dapat menginspirasi dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Aamiin

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obituari Kanda Kaeladzi

الحاكم (الصادر الحكم بين أهل الرأي و أهل التقليدي

Menakar Kemuhammadiyahan Kader dalam Pusaran Mulyonoisme