NIKMATNYA HIDUP DENGAN BERSYUKUR

NIKMATNYA HIDUP DENGAN BERSYUKUR 

Oleh : Zakiyah Hanin Bajuban
(Santriwati Kelas 3 Aliyah PPTQ AL HIMMAH Dau Malang)

Hakikat syukur adalah menggunakan nikmat Allah SWT untuk taat kepada-Nya dan tidak menggunakannya untuk maksiat. Abu Said Al-Khuzzarat mengungkapkan,

 “Syukur adalah mengakui nikmat kepada yang memberi nikmat dan menyatakan rububiyah.” 

Orang yang tidak dapat berfikir dan merasakan nikmat Allah SWT. Masuk dalam kategori orang orang yang kufur. Dan, mereka yang dapat menampakkan nikmat Allah, ia termasuk orang yang bersyukur. Allah SWT berfirman dalam (Q.S : An-Naml [27] : 40)

... وَمَنْ شَكَرَ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ رَبِّيْ غَنِيٌّ كَرِيْمٌ
     
Artinya: “... Dan Barangsiapa yang bersyukur Maka Sesungguhnya Dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan Barangsiapa yang ingkar, Maka Sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia". Allah SWT berfirman dalam (Q.S : Luqman [31] : 12)


وَلَقَدْ اٰتَيْنَا لُقْمٰنَ الْحِكْمَةَ اَنِ اشْكُرْ لِلّٰهِۗ وَمَنْ يَّشْكُرْ فَاِنَّمَا يَشْكُرُ لِنَفْسِهٖۚ وَمَنْ كَفَرَ فَاِنَّ اللّٰهَ غَنِيٌّ حَمِيْدٌ

Artinya : "Dan Sesungguhnya telah Kami berikan hikmat kepada Luqman, Yaitu: "Bersyukurlah kepada Allah. dan Barangsiapa yang bersyukur (kepada Allah), Maka Sesungguhnya ia bersyukur untuk dirinya sendiri; dan Barangsiapa yang tidak bersyukur, Maka Sesungguhnya Allah Maha Kaya lagi Maha Terpuji".

Di dalam menjalani hidup, bahwa sikap pasrah dan tidak banyak berkeluh kesah, dan di dalamnya termasuk ucapan syukur yang mendalam kepada Allah SWT. Akan menjadikan diri seseorang kuat menjalani hidup dan teguh dalam pendirian. Allah SWT berfirman dalam (Q.S Al-Baqoroh [2] : 152)

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ


Artinya : "Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku." 

Bahwa manfaat bersyukur akan kembali kepada orang yang bersyukur, sedangkan Allah SWT. Sama sekali tidak mengharapkan, bahkan tidak membutuhkan sedikit pun syukur dari hamba-Nya. Allah SWT berfirman dalam (Q.S. Ibrahim [14] : 7)

وَاِذْ تَاَذَّنَ رَبُّكُمْ لَىِٕنْ شَكَرْتُمْ لَاَزِيْدَنَّكُمْ وَلَىِٕنْ كَفَرْتُمْ اِنَّ عَذَابِيْ لَشَدِيْدٌ

Artinya : dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; "Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), Maka Sesungguhnya azab-Ku sangat pedih".

Ketika kita mencari manfaat dari segala karunia yang terhampar di bumi. Kemudian kita bersyukur kepada Allah. Maka Allah SWT akan menambah kenikmatan dengan limpahkan keberkahan-Nya. 

Sebaliknya, apabila kita sudah sekian lama menikmati karunia, tetapi tetap bersikap kufur, maka sesungguhnya siksa Allah SWT itu sangat pedih. Allah SWT berfirman dalam (Q.S. An-Nahl [16] : 14) dan (Q.S. Al-Baqoroh [2] : 243)
وَهُوَ الَّذِيْ سَخَّرَ الْبَحْرَ لِتَأْكُلُوْا مِنْهُ لَحْمًا طَرِيًّا وَّتَسْتَخْرِجُوْا مِنْهُ حِلْيَةً تَلْبَسُوْنَهَاۚ وَتَرَى الْفُلْكَ مَوَاخِرَ فِيْهِ وَلِتَبْتَغُوْا مِنْ فَضْلِهٖ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ

Artinya : "Dan Dia-lah, Allah yang menundukkan lautan (untukmu), agar kamu dapat memakan daripadanya daging yang segar (ikan), dan kamu mengeluarkan dari lautan itu perhiasan yang kamu pakai; dan kamu melihat bahtera berlayar padanya, dan supaya kamu mencari (keuntungan) dari karunia-Nya, dan supaya kamu bersyukur."
... اِنَّ اللّٰهَ لَذُوْ فَضْلٍ عَلَى النَّاسِ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَشْكُرُوْنَ
   
Artinya : "... Sesungguhnya Allah mempunyai karunia terhadap manusia tetapi kebanyakan manusia tidak bersyukur."

Nikmat Allah SWT pada dasarnya tidak terhitung, karena begitu banyaknya, dan sangat sedikit orang yang mau bersyukur. Dengan demikian, jika kita termasuk yang tidak pandai bersyukur, setidaknya kita harus tetap berusaha sekuat tenaga untuk bersyukur kepada Allah SWT.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Obituari Kanda Kaeladzi

الحاكم (الصادر الحكم بين أهل الرأي و أهل التقليدي

Menakar Kemuhammadiyahan Kader dalam Pusaran Mulyonoisme