DUA AMALAN DI BULAN Dzul Hijjah
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah |
: |
Jum’at Pertama |
Tanggal |
: |
3 Dzul Hijjah 1446 H.
/ 30 Mei 2025 M. |
Tema |
: |
“DUA AMALAN DI
BULAN Dzul Hijjah” |
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
[Pengasuh PAQUSATTA dan Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC
Sangatta, Kutai Timur] |
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ
فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ، أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ:﴿اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ فَصَلِّ
لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ﴾ [الكوثر:۱-۳] وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ
إِلَى يَوْمِ الدِّينِ، أّمَّا بَعْدُ: فَيَاعِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي نَفْسِي
وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ، حَيْثُ قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾ [آل عمران: ۲۰۰]
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Hari ini Jum’at pertama di bulan Zulhijjah, dikenal
sebagai bulan puncak untuk ibadah haji, terutama nanti pada tanggal 9 Zulhijjah,
ketika para jama’ah haji sedang wuquf di Arafah.
Maka di bulan yang mulia ini, khatib kembali
mengingatkan, agar kita semua menjaga kesucian bulan mulia ini dengan bertaqwa
kepada Allah dengan sebenar-benarnya, agar mendapat rahmat dan kasih
sayang-Nya, baik di dunia mau pun di akhirat.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Allah, Swt. berfirman: وَتَزَوَّدُوا فَإِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوَى
وَاتَّقُونِ يَا أُوْلِي اْلأَلْبَابِ /“Berbekallah, dan
sesungguhnya sebaik-baik bekal adalah takwa, dan bertakwalah kepada-Ku, hai
orang-orang yang berakal.” (Al-Baqarah: 197).
Mumpung kita berada di bulan Zul-hijjah, di
mana merupakan kesempatan untuk mendapatkan pahala amalan yang terbaik. Maka
khutbah kali ini, khatib ingin menerangkan tentang: “Dua Amalan Terbaik di
Bulan Zulhijjah.”
Rasulullah, saw. bersabda: مَا الْعَمَلُ فِي أَيَّامٍ أَفْضَلَ مِنْهَا فِي هَذِهِ
قَالُوا وَلَا الْجِهَادُ قَالَ وَلَا الْجِهَادُ إِلَّا رَجُلٌ خَرَجَ يُخَاطِرُ
بِنَفْسِهِ وَمَالِهِ فَلَمْ يَرْجِعْ بِشَيْءٍ
/ “Tidak ada amal yang lebih afdhal dibanding amal (yang
dilakukan) pada hari-hari ini.” Mereka bertanya: “Tidak juga jihad?” Beliau
menjawab: “Tidak juga jihad, kecuali seseorang yang keluar untuk mengorbankan
jiwa dan hartanya, lalu dia tidak kembali dengan sesuatu apa pun.” (HR. Bukhari)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Di bulan Dzul Hijjah, selain haji ke
Baitullah, ada dua amalan lain yang sangat penting dan besar pahalanya. Bahkan
dua amalan itu bisa dilakukan oleh siapa saja dari seluruh lapisan masyarakat
muslim, yaitu sholat dan berkurban.
Pertama: Menjalankan Sholat
Allah berfirman: اِنَّآ اَعْطَيْنٰكَ الْكَوْثَرَۗ فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْۗ اِنَّ
شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ /“Sesungguhnya Kami telah memberimu karunia yang banyak,
maka kerjakanlah sholat dan berkorbanlah! Sesungguhnya pemben-cimu-lah
yang terputus dari kebaikan.” (al-Kautsar: 1-3)
Dalam ayat tersebut, Rasulullah, s.a.w. dan
ummatnya diingatkan oleh Allah untuk mensyukuri nikmat-Nya yang banyak. Bentuk
syukur yang terbaik adalah dengan menggunakan nikmat itu untuk beribadah,
terutama sholat. Sebab Allah telah menciptakan kita sebagai manusia dalam
bentuk yang terbaik dibanding dengan makhluq-Nya yang lain.
Allah, S.w.t. berfirman:
لَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ فِي أَحْسَنِ تَقْوِيمٍ / “Sesungguhnya Kami telah
mencipta-kan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya.” (At-Tiin: 4)
Begitu juga nikmat-Nya yang berupa akal
pikiran, kesehatan dan kekuatan. Semua itu tidak dapat dinilai dengan apa pun.
Kita hanya diminta untuk mensyukuri dengan menggunakannya dengan sebaik-baiknya
dan untuk taat dan beribadah kepada Allah.
Maka Allah mencela mereka yang tidak
menggunakan organ tubuhnya yang istimewa itu untuk taat kepada-Nya:
قُلۡ هُوَ ٱلَّذِيٓ أَنشَأَكُمۡ وَجَعَلَ لَكُمُ ٱلسَّمۡعَ وَٱلۡأَبۡصَٰرَ
وَٱلۡأَفۡـِٔدَةَۚ قَلِيلٗا مَّا تَشۡكُرُونَ
/ “Katakanlah (Wahai Muhammad), Dia (Allah)-lah yang telah menjadikan kamu
dan membuatkan untukmu pendengaran, penglihatan dan hati, (namun) sedikit
sekali kalian bersyukur.” (al-Mulk: 23)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Dalam surat al-A’raf: 179 diterangkan bahwa
neraka Jahanam, akan dipenuhi oleh manusia dan jin yang tidak bersyukur. Karena,
mereka punya hati tidak juga mahu mengerti ayat-ayat Allah; punya penglihatan tidak
pula untuk memperhatikan; punya pende-ngaran
tidak untuk mendengarkan. Bahkan derajat mereka disebut lebih rendah dari
binatang ternak.
Itulah sebabnya, karena ingin menjadi hamba
Allah yang pandai bersyukur, Rasulullah,
saw. selalu berdiri lama dalam sholat malam, sehingga kakinya bengkak-bengkak. Beliau
bersabda: "أَفَلاَ أُحِبُّ أَنْ
أكُونَ عبْداً شكُوراً؟" / “Apakah Aku tidak boleh suka untuk menjadi
seorang hamba yang pandai bersyukur?” (Muttafaq ‘alaih)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Kedua: Berkurban
Selain nikmat badan dengan organ-organ pentingnya
yang wajib disyukuri, Allah juga menganugerahkan ni’mat harta dan materi yang
juga wajib disyukuri. Di antara cara mensyukuri ni’mat harta yang tepat
dilakukan di bulan Zulhijjah ini adalah dengan melaksankan Korban.
Karena pentingnnya ibadah Korban, Nabi
Muhammad, saw. mengingatkan ummatnya dengan tegas dalam sabdanya: مَنْ كَانَ لَهُ سَعَةٌ، وَلَمْ يُضَحِّ، فَلَا
يَقْرَبَنَّ مُصَلَّانَا / “Barang siapa yang mempunyai keluasan rizqi dan
tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat shalat kami”. (HR. Ibnu
Majah)
Di samping menjadi sarana penyucian jiwa, berkorban
juga sangat besar pahalanya. Rasulullah s.a.w. bersabda: مَا عَمِلَ ابْنُ آدَمَ يَوْمَ النَّحْرِ عَمَلاً
أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ عَزَّ وَجَلَّ مِنْ إِهْرَاقَةِ دَمٍ “Tidak ada suatu amalan yang
dilakukan oleh anak Adam di hari Korban yang lebih dicintai oleh Allah dari
pada mengalirkan darah kurban,
وَإِنَّهُ لَيَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِقُرُونِهَا وَأَظْلاَفِهَا
وَأَشْعَارِهَا sesungguhnya di hari Kiamat nanti akan didatangkan
tanduknya, tapak kakinya, dan bulu-bulunya, (sebagai saksi dan pemberat amalan)
وَإِنَّ الدَّمَ لَيَقَعُ مِنَ اللَّهِ عَزَّ
وَجَلَّ بِمَكَانٍ قَبْلَ أَنْ يَقَعَ عَلَى الأَرْضِ dan sebelum darah
sembelihan itu jatuh ke bumi, telah ditadahi dalam sebuah wadah dari Allah, فَطِيبُوا بِهَا
نَفْسًا"/ maka tenangkanlah
jiwamu dengan-nya!” (Hr. Ibnu Majah)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Dalam surat al-Kautsar tersebut, sebelum Allah
memerintahkan sholat dan berkurban, terlebih dahulu Allah ingatkan akan
nikmat-Nya yang banyak. Maka harus
disyukuri dengan ibadah badan, terutama sholat dan ibadah harta, yakni
berkorban. Artinya ketika seorang hamba mahu bersyukur dengan sholat dan
berkorban, maka sebagai mana janji-Nya, Allah akan tambahkan ni’mat-Nya. Bisa
berupa kesehatan dan keberkatan dalam rizqi.
Lalu dua perintah itu diakhiri, dengan ayat: اِنَّ شَانِئَكَ هُوَ الْاَبْتَرُ / “Sesungguhnya
pembencimu-lah yang akan terputus dari kebaikan.” Artinya, pembenci Nabi
dan kebaikannya akan dilupakan oleh orang lain. Sebaliknya pecinta nabi dan pelaku
kebaikan akan tetap dikenang dan mendapat pahala kebaikan yang akan terus
mengalir bahkan sesudah kematiannya.
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ وعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * فَيَا عِبَادَ
اللهِ، اِتَّقُوا االلهَ فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* قَالَ
تَعَالَى: (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): ﴿لَنْ يَنَالَ
اللَّهَ لُحُومُهَا وَلا دِمَاؤُهَا وَلَكِنْ يَنَالُهُ التَّقْوَى مِنْكُمْ﴾
وَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ
وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ آمَنُوْا
صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِناَ مُحَمَّدٍ وَعَلَى الصَّحَابَةِ
وَالتَّابِعِيْنَ وَتَابِعِي التَّابِعِيْنَ لَهُمْ بِاِحْسَانٍ اِلَى
يَوْمِ الدِّيْنِ وَارْضَ عَنَّا مَعَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ
الرَّاحِمِيْنَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ
الدَّعَوَاتِ، رَبَّنَا لَا تُزِغْ قُلُوبَنَا بَعْدَ إِذْ هَدَيْتَنَا وَهَبْ
لَنَا مِن لَّدُنكَ رَحْمَةً ۚ إِنَّكَ أَنتَ الْوَهَّابُ، اللَّهُمَّ أعِنَّا
عَلَى ذِكْرِكَ، وَشُكْرِكَ، وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ
الرَّاحِمِينْ!
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ "سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ."
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar