DUA UJIAN PALING MENJATUHKAN
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah |
: |
Jum’at Kedua |
Tanggal |
: |
8 Muharram 1447H. / 04 Juli 2025M. |
Tema |
: |
DUA UJIAN PALING MENJATUHKAN |
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), |
|
|
[Pembina Kerohanian Islam Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC
Sangatta] |
Khutbah Pertama
ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ “ٱلَّذِي خَلَقَ ٱلْمَوْتَ وَٱلْـحَيَاةَ
لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ عَمَلًا،”
وَجَعَلَ ٱلدُّنْيَا دَارَ بَلَاءٍ وَٱمْتِحَانٍ، لِيَمِيزَ ٱلْخَبِيثَ مِنَ
ٱلطَّيِّبِ، وَٱلظَّالِمَ مِنَ ٱلْمُتَّقِي. أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَـٰهَ
إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، ٱلْمَلِكُ ٱلدَّيَّانُ، وَأَشْهَدُ
أَنَّ سَيِّدَنَا مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، ٱلْمَبْعُوثُ بِٱلْهُدَى
وَٱلْإِيمَانِ، صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ آلِهِ وَصَحْبِهِ، وَمَنْ تَبِعَ
هُدَاهُ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلدِّينِ. أُوصِيكُمْ عِبَادَ ٱللَّهِ، وَنَفْسِيَ
ٱلْخَاطِئَةَ بِتَقْوَى ٱللَّهِ، “فَٱتَّقُوا ٱللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ، وَلَا
تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ.” أَمَّا بَعْدُ،
Jama’ah Jum’at Rahima-kumullaah
Sesungguhnya dunia
ini adalah Dârul Ibtilâ' — tempat ujian dan cobaan. Allah Ta’ala
berfirman:
﴿الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ
أَحْسَنُ عَمَلًا﴾ / "Dia-lah Yang menciptakan mati dan hidup untuk menguji kalian siapa
di antara kalian yang paling baik amalnya." (Al-Mulk: 2)
Barangsiapa yang lulus dari ujian-ujian dunia, ia
akan naik derajatnya, dimuliakan di dunia dan akhirat. Tapi siapa yang gagal,
ia akan terjatuh dalam kehinaan dan penyesalan yang berkepan-jangan.
Para ulama menyebut bahwa ujian terbesar manusia
umumnya datang dari empat perkara: harta, wanita, takhta, dan anak. Namun pada
khutbah kali ini, khatib akan membahas dua fitnah yang paling sering
menjatuhkan manusia: yaitu fitnah harta dan fitnah wanita.
Jama’ah Jum’at Rahima-kumullaah
Pertama: Fitnah Harta
Harta adalah nikmat dari Allah, tapi sekaligus bisa
menjadi fitnah yang menjerumuskan. Allah Ta’ala berfirman: ﴿إِنَّمَا أَمْوَالُكُمْ وَأَوْلَادُكُمْ
فِتْنَةٌ﴾ / "Sesungguhnya harta dan anak-anak kalian hanyalah ujian
(fitnah)." (At-Taghâbun: 15)
Begitu banyak manusia rakus terhadap harta, lalu
mengejarnya dengan segala cara. Ia tidak lagi peduli halal atau haram. Asal
kaya. Maka muncullah praktik-praktik buruk seperti korupsi, riba, judi,
penipuan, bahkan pencurian.
Rasulullah ﷺ bersabda: إِنَّ لِكُلِّ أُمَّةٍ فِتْنَةً،
وَفِتْنَةُ أُمَّتِي الْمَالُ / "Setiap umat
memiliki ujian (fitnah)-nya (masing-masing), dan fitnah umatku adalah
harta." (HR. Tirmidzi)
Imam Al-Ghazali berkata: "Cinta dunia adalah
pokok dari segala dosa. Dan pangkalnya adalah cinta harta."
Banyak orang menyesal di akhir, karena hartanya
justru menjadi sebab celaka: hartanya haram, keluarganya rusak, hidupnya
gelisah. Padahal dulu saat mencari harta, ia merasa bahagia.
Jama’ah Jum’at Rahima-kumullaah
Kedua: Fitnah Wanita
Rasulullah , s.a.w. menjelang wafatnya pernah bersabda:
اسْتَوْصُوا
بِالنِّسَاءِ خَيْرًا
/ "Berpesanlah yang baik-baik
terhadap wanita." (HR. Muslim)
Sayangnya, sebagian orang justru memperlakukan wanita,
secara tidak baik, menjadikan wanita sebagai alat pelampiasan nafsu semata,
bukan sebagai amanah. Maka Nabi ﷺ mengingatkan dalam sabdanya: ما تَرَكْتُ بَعْدِي فِتْنَةً أَضَرَّ
عَلَى الرِّجَالِ مِنَ النِّسَاءِ
/ “Tidaklah aku tinggalkan sepeninggalku fitnah
yang lebih berbahaya bagi kaum laki-laki daripada wanita." (HR.
Bukhari dan Muslim)
Salah satu bentuk terburuk dari mempermainkan
wanita adalah zina. Sebuah dosa besar yang tak hanya mencederai diri, tapi juga
menghina kehormatan perempuan, bahkan seperti menghina ibu, bibi, dan anak
perempuannya sendiri.
Saat seorang pemuda datang meminta izin kepada Nabi
untuk berzina, Nabi ﷺ
bertanya: "Apakah kamu rela jika itu dilakukan terhadap ibumu, putrimu,
saudara perempuanmu?" Ditanya begitu, ia menjawab: “tidak, tidak
dan tidak.” Lalu ia menyatakan bahwa ia tidak akan berbuat zina. Maka Nabi
meletakkan tangannya di dada pemuda itu dan berdoa agar Allah mensucikan
hatinya dan menjaga kemaluan-nya.
Zina adalah dosa yang balasannya disegerakan di
dunia, sebagaimana sabda Nabi ﷺ:مَا ظَهَرَتِ الْفَاحِشَةُ فِي قَوْمٍ حَتَّى يُعْلِنُوا بِهَا،
إِلَّا فَشَا فِيهِمُ الطَّاعُونُ وَالْأَوْجَاعُ الَّتِي لَمْ تَكُنْ فِي أَسْلَافِهِمُ
الَّذِينَ مَضَوْا
/ "Tidaklah perbuatan keji (zina)
tampak di suatu kaum dan dilakukan dengan terang-terangan, melainkan akan
menyebar di tengah mereka wabah dan penyakit yang belum pernah ada pada
orang-orang sebelum mereka." (HR. Ibnu Majah)
Jama’ah Jum’at Rahima-kumullaah
Marilah kita jaga hati dari cinta dunia secara berlebihan,
dan jaga diri kita serta anak-anak kita dari fitnah wanita dan syahwat yang
membina-sakan.
Bagi para pemuda, bentengilah diri dengan menjaga
pandangan, menjaga pergaulan, dan segera menikah jika mampu. Dan bagi para
orang tua, didiklah anak-anak kita dengan iman, akhlak, dan adab. Marilah kita
berdoa:اللَّهُمَّ
طَهِّرْ قُلُوبَنَا مِنْ حُبِّ الدُّنْيَا، وَزَيِّنْهَا بِحُبِّ الآخِرَةِ،
وَنَجِّنَا مِنَ الْفِتَنِ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ. / "Ya Allah, sucikanlah hati kami dari cinta dunia, hiasilah dengan
cinta akhirat, dan selamatkanlah kami dari segala fitnah, baik yang tampak
maupun yang tersembunyi."
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
الْحَمْدُ
لِلّهِ الَّذِي خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيَاةَ لِيَبْلُوَكُمْ أَيُّكُمْ أَحْسَنُ
عَمَلًا * أَشْهَدُ أَن لَّا
إِلَهَ إِلَّا الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ * اَللَّهُمَّ
صَلِّ وَ سَلِّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَ عَلَى آلِهِ وَ صَحْبِهِ
أَجْمَعِيْن وَقَالَ
تَعَالَى: ﴿إِنَّ اللّٰهَ وَمَلٰۤىِٕكَتَهٗ يُصَلُّوْنَ
عَلَى النَّبِيِّۗ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ
وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾
*اَللَّــهُمَّ
صَلِّ عَلَى سَـيِّـدِنَـا
مُحَمَّدٍ عَبْدِكَ وَنَـبِـيِّكَ وَرَسُوْلِكَ النَّبِيِّ الْأُمِّيِّ وَعَــلـٰى أَلِـهِ وَصَحْبِهِ وَسِلِّـمْ *
اَللهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ
وَاْلمُؤْمِنَاتِ وَاْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلمُسْلِمَاتِ، اَلاَحْيآءِ مِنْهُمْ
وَاْلاَمْوَاتِ،اللهُمَّ
أَعِزَّ اْلإِسْلاَمَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَاْلمُشْرِكِيْنَ،
وَانْصُرْ مَنْ نَصَرَ الدِّيْنَ، وَاخْذُلْ مَنْ خَذَلَ اْلمُسْلِمِيْنَ، اَللَّهُمَّ
ادْفَعْ عَنَّا اْلبَلاَءَ وَاْلوَبَاءَ وَالزَّلَازِلَ وَاْلمِحَنَ مَا ظَهَرَ
مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا، إِنْدُونِيْسِيَّا خآصَّةً وَسَائِرِ
اْلبُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَآمَّةً، يَا رَبَّ اْلعَالَمِيْنَ*
رَبَّنَا آتِناَ فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً،
وَفِى اْلآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، رَبَّنَا ظَلَمْنَا
اَنْفُسَنَا وَإنْ لَمْ تَغْفِرْ
لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُوْنَنَّ مِنَ اْلخَاسِرِيْن، وَصَلَّى اللَّهُمَّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِينْ *
عِبَادَ الله، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ
وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ، وَاذْكُرُوا
اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ،
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ * _____ أَقِمِ
الصَّلَاةْ! ر
Komentar
Posting Komentar