Tiga Keburukan Sifat Pembohong
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah |
: |
Jum’at Pertama |
Tanggal |
: |
16 Muharram 1447H.
/ 11 Juli 2025M. |
Tema |
: |
“Tiga Keburukan
Sifat Pembohong” |
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari,
B.IRK (Hons). |
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan
Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai Timur] |
Khutbah Pertama
الْحَمْدُ لِلَّهِ
الْقَائِلِ: ﴿يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا
اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ الصَّادِقِينَ﴾ اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا
مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ وَسَلَّمْتَ وَبَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إبْرَاهيمَ
وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إبْرَاهيمَ في الْعَالَمِينَ إنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ.
فَقالَ تَعالى مُوَاصِيًا لَنَا بِتَقْوَاهُ: ﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ
﴾ أما بَعْدُ:
Jama’ah Jum’at yang
berbahagia
Pada Khutbah Jum’at hari ini, khatib mengajak kita
semua, para jama’ah untuk senantiasa meningkatkan takwa kepada Allah, dengan
sebenar-benarnya takwa. Dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi
segala larangan-Nya, serta senantiasa bersikap jujur dalam ucapan dan
perbuatan. Sebab, seorang Mukmin Itu seharusnya tidak pernah berbohong.
Jama’ah Jum’at yang
berbahagia
Salah satu sifat utama seorang mukmin sejati adalah
jujur. Kejujuran adalah jalan menuju keselamatan. Allah Ta’ala
memerintahkan kita untuk selalu bersama orang-orang yang jujur, sebagaimana
firman-Nya:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَكُونُوا مَعَ
الصَّادِقِينَ
"Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dan jadilah kalian bersama orang-orang yang jujur." (QS. At-Taubah: 119)
Rasulullah ﷺ
juga menegaskan bahwa berbohong bukanlah sifat seorang mukmin. Dalam sebuah
hadits sahih riwayat Imam Malik disebutkan:
قِيلَ لِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ
وَسَلَّمَ: أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ جَبَانًا؟ قَالَ: نَعَمْ. قِيلَ: أَيَكُونُ
الْمُؤْمِنُ بَخِيلًا؟ قَالَ: نَعَمْ. قِيلَ: أَيَكُونُ الْمُؤْمِنُ كَذَّابًا؟
قَالَ: لَا.
"Rasulullah ditanya: 'Apakah seorang mukmin bisa menjadi
pengecut?' Beliau menjawab: 'Ya, bisa.' Lalu ditanya: 'Apakah mukmin bisa
pelit?' Beliau menjawab: 'Ya, bisa.' Kemudian ditanya: 'Apakah mukmin bisa
berbohong?' Beliau menjawab: 'Tidak! (yakni: Seharusnya seorang mukmin itu
tidak bisa berbohong.' (HR. Malik dalam Al-Muwaththa’)
Jelas bahwa berbohong adalah sifat yang tidak pantas
bagi orang beriman. Namun sayang, sebagian orang masih menganggap dusta itu hal
sepele, padahal dampaknya sangat berbahaya, baik di dunia maupun di akhirat.
Jama’ah Jum’at yang
berbahagia
Kenapa berbohong itu sangat buruk dan tidak pantas
dilakukan oleh seorang muslim. Sebab sekurang-kurangnya ada tiga keburukan dari
sifat tersbut:
Pertama: Suka berbohong adalah sifat orang yang tidak
beriman
Allah menyebutkan dengan tegas bahwa berbohong adalah
karakter orang yang tidak beriman kepada Allah. Di antara ayat-Nya: إِنَّمَا يَفْتَرِي الْكَذِبَ الَّذِينَ لَا يُؤْمِنُونَ
بِآيَاتِ اللَّهِ ۖ وَأُولَٰئِكَ هُمُ الْكَاذِبُونَ
"Sesungguhnya
yang mengada-adakan kebohongan hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah para pendusta." (An-Nahl: 105)
Allah juga berfirman dalam surat Al-Munafiqun: إِذَا جَاءَكَ الْمُنَافِقُونَ قَالُوا نَشْهَدُ إِنَّكَ
لَرَسُولُ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ يَعْلَمُ إِنَّكَ لَرَسُولُهُ ۗ وَاللَّهُ يَشْهَدُ
إِنَّ الْمُنَافِقِينَ لَكَاذِبُونَ / "...Dan Allah
bersaksi bahwa sesungguhnya orang-orang munafik itu benar-benar pendusta."
(Al-Munafiqun: 1)
Kedua: Pembohong adalah Ciri Munafik yang Membawa ke
Neraka
Nabi Muhammad ﷺ
bersabda:
آيَةُ الْمُنَافِقِ ثَلَاثٌ: إِذَا حَدَّثَ كَذَبَ، وَإِذَا وَعَدَ
أَخْلَفَ، وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ / "Tanda orang
munafik ada tiga: jika berbicara ia berdusta, jika berjanji ia ingkar, dan jika
dipercaya ia berkhianat." (HR. Bukhari dan Muslim)
Dalam hadits lain, Rasulullah ﷺ bersabda: وَإِيَّاكُمْ
وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ
يَهْدِي إِلَى النَّارِ... "Jauhilah oleh kalian sifat dusta, karena dusta
membawa kepada kefajiran, dan kefajiran membawa ke neraka..."
(HR. Bukhari dan Muslim)
Ketiga: Pendusta Tak Akan Dipercaya
Pepatah Melayu menyatakan: "Sekali lancung ke
ujung jalan, seumur hidup orang tak akan percaya."
Maknanya: satu kali berdusta, akan hilang kepercayaan
sepanjang masa. Ulama-ulama besar seperti Al-Ghazali dalam Ihya' ‘Ulumuddin
menjelaskan bahwa kebohongan adalah racun hati dan perusak akhlak, karena bisa
meruntuhkan akhlak lainnya seperti amanah, kesetiaan, dan keadilan.
Kebohongan itu juga menyiksa diri, sebab sekali
berbohong, orang akan cenderung menciptakan kebohongan baru. Sebagaiman dalam
pepatah Arab menyatakan: ٱلْكَذْبَةُ تَحْتَاجُ
إِلَى كَذْبَةٍ أُخْرَى لِتُغَطِّيَهَا “Kebohongan membutuhkan kebohongan lain untuk menutupinya.”
Jama’ah Jum’at yang berbahagia
Dari uraian di atas, jelaslah bahwa berbohong bukan
hanya dosa, tapi juga bahaya bagi diri, masyarakat, dan agama. Maka marilah
kita membiasakan diri dan anak-anak kita untuk jujur dalam segala hal, karena
kejujuran adalah cahaya iman dan kunci keselamatan.
"Ya Allah, jadikanlah kami termasuk orang-orang
yang jujur, jauhkan kami dari sifat dusta, munafik dan khianat. Bersihkan hati
kami dari penyakit-penyakit itu, dan jadikan ucapan serta perbuatan kami selalu
dalam kejujuran karena-Mu, wahai Tuhan Yang Maha Penyayang."
بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ.
وَنَفَعَنِي وَاِيِّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ.
أَقُوْلُ قَوْلِي هَذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ
إنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ
Khutbah
Kedua:
الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالِمِينَ والصَّلَاةُ
والسَّلَامُ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وصَحْبِهِ أجْمَعِينَ. عِبَادَ
الله، َأُوْصِنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُم بِتَقْوَى اللهُ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ.
وَقالَ تَعَالَى: “وَالرُّجْزَ فَاهْجُرْ." وَقَالَ
تَعَالَى: "إِنَّ اللهَ وَمَلاَئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلَى النَّبِيِّ،
يَاأَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا".
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ
وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
واَلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ اَلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،
إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدَّعَوَاتِ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ
أَلْسِنَتَنَا مِنَ الْكَذِبِ، وَقُلُوبَنَا مِنَ النِّفَاقِ، وَأَعْمَالَنَا مِنَ
الرِّيَاءِ، وَاجْعَلْنَا مِنَ الصَّادِقِينَ، وَاجْعَلْ آخِرَ كَلَامِنَا: لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللّٰهِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أرْحَمَ الرَّاحِمِينَ!
.عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ
وَإِيتَآئِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَآءِ وَالْمُنكَرِ وَالْبَغْيِ،
يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. فَاذْكُرُوا اللهَ الْعَظِيْمَ
يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ ولَذِكْرُاللهِ اَكْبَر.
وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar