EMPAT Bukti Kerahmatan Nabi Muhammad untuk Alam Semesta
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
Khutbah |
: |
Jum’at Kedua |
Tanggal |
: |
10 Rabiul Awwal 1446H.
/ 6 Sept. 2024M. |
Tema |
: |
“EMPAT Bukti Kerahmatan Nabi Muhammad untuk Alam Semesta” |
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai
Timur] |
Khutbah Pertama
ٱلْـحَمْدُ لِلَّهِ ٱلَّذِي
أَمَرَ بِأَدَاءِ ٱلْأَمَانَةِ، وَنَهَى عَنِ ٱلْخِيَانَةِ، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلَٰهَ إِلَّا ٱللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى ٱللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَىٰ آلِهِ وَأَصْحَابِهِ،
وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ ٱلقِيَامَةِ. وَقَالَ تَعَالَى:﴿
إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا ﴾ أّمَّا بَعْدُ: فَيَا عِبَادَ اللهِ، أُوصِينِي
نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ وَطَاعَتِهِ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ، كَمَا
قالَ تَعالى:﴿وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾[آل عمران: ۲۰۰]
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Dari mimbar jum’at ini, khatib kembali
berpesan agar kita bertaqwa kepada Allah dengan menjalankan perintah-Nya dan
menjauhi larangan-Nya.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Akhir-akhir ini, orang banyak yang tidak menjaga
amanat. Padahal di dalam Islam, amanat adalah perkara yang sangat agung. Bahkan
disebut sebagai ciri utama orang beriman. Allah Ta‘ala berfirman:إِنَّ ٱللَّهَ يَأۡمُرُكُمۡ أَن تُؤَدُّواْ
ٱلۡأَمَٰنَٰتِ إِلَىٰٓ أَهۡلِهَا /“Sesungguhnya Allah menyuruh kamu menyampaikan amanat kepada yang berhak
menerimanya...” (An-Nisā’: 58)
Dan, Rasulullah ﷺ juga bersabda: لَا إِيمَانَ لِمَنْ لَا أَمَانَةَ لَهُ / Tidak
ada iman bagi orang yang tidak menjaga amanah.” (Hr. Ahmad)
Para ulama seperti Imam al-Ghazali menyebutkan
bahwa amanat itu mencakup segala hal yang dipercayakan kepada kita: baik dari
Allah, dari manusia, atau tanggung jawab atas dirimu sendiri.
Maka dalam khutbah kali ini, khatib akan
berbicara tentang “Empat Aspek Amanat yang Haru Dijaga dan Ditunaikan.”
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Empat Aspek Amanat dalam Islam itu, yang Pertama:
Amanat dari Allah, Swt.
Amanat ini adalah yang paling besar. Karena
ini terkait dengan hak Allah yang harus ditunaikan oleh hamba-hamba-Nya. Yaitu
menunaikan ibadah dengan ikhlas dan khusyuk, bukan karena riya atau adat
semata. Maka Allah berfirman: وَمَا
أُمِرُوا۟ إِلَّا لِيَعۡبُدُواْ ٱللَّهَ مُخۡلِصِينَ لَهُ ٱلدِّينَ / Tidaklah
mereka diperintahkan melainkan agar menyem-bah Allah dengan memurnikan agama
karena-Nya.” (Al-Bayyinah: 5)
Selain itu, juga menjaga syariat-Nya,
menjunjung perintah dan menjauhi larangan-Nya. Nabi ﷺ bersabda: كُلُّكُمۡ رَاعٍ وَكُلُّكُمۡ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ / Setiap
kalian adalah pemimpin dan setiap pemimpin akan dimintai pertanggungjawaban
atas (kepimpinan)-nya.” (Hr. Bukhari dan Muslim)
Imam al-Qurṭubī berkata: "أَعْظَمُ الْأَمَانَاتِ أمَانَةُ الدِّينِ، فَالتَّفْرِيطُ
فِيهَا أعْظَمُ خِيَانَةٍ / Amanat yang paling agung adalah amanat agama (yaitu
menjalankan syari’at). Melalaikannya adalah bentuk pengkhianatan terbesar.”
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Kedua: Amanat dari Rasulullah
Yakni, sebagai ummat Nabi Muhammad kita
mendapatkan amanat untuk mengikuti sunnahnya, tidak membuat-buat atau
mengada-ngadakan ajaran baru terkait dengan ibadah dan hal-hal yang terkait
dengan halal dan haram dalam Islam. Allah berfirman: وَمَآ اٰتٰىكُمُ الرَّسُوْلُ فَخُذُوْهُ وَمَا
نَهٰىكُمْ عَنْهُ فَانْتَهُوْاۚ وَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ
الْعِقَابِۘ / “Apa yang dibawa oleh Rasul kepadamu maka
terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu maka tinggalkanlah. Dan bertakwalah
kepada Allah. Sungguh, Allah sangat keras hukuman-Nya.” (Al-Hasyr:7)
Selain itu, hendaklah menjadikan Nabi
Muhamamd, saw. sebagai teladan hidup. Allah Ta’aala berfirman: لَّقَدۡ كَانَ لَكُمۡ فِي رَسُولِ ٱللَّهِ أُسۡوَةٌ
حَسَنَةٌ / Sungguh telah ada pada diri Rasulullah itu
teladan yang baik bagimu.” (Al-Aḥzāb: 21)
Ibnu Katsir berkata:
كُلُّ أقْوَالِ النَّبِي (صلى الله عليه وسلم) وَأفْعَالِهِ فِيهَا الْهِدَايَةُ / “Sesungguhnya
di dalam setiap perkataan dan perbuatan Nabi itu terdapat petunjuk jalan
kebenaran.”
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Ketiga: Amanat kepada Diri Sendiri dan
Keluarga
Amanat ini meliputi: Kewajiban untuk menjaga
diri dan keluarga dari api neraka. Allah berfirman: يَـٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ
نَارٗا / Wahai orang-orang yang beriman, jagalah dirimu dan
keluargamu terhadap api neraka!” (At-Taḥrīm: 6)
Mendidik keluarga dengan baik, dan menafkahi mereka
dengan harta yang halal adalah cara menjaga mereka dari api neraka. Dan itu
merupakan amanat agung untuk kita semua. Nabi bersabda: كَفَى بِالْمَرْءِ إِثْمًا أَنْ يُضَيِّعَ مَنْ يَعُولُ / Cukuplah
seseorang berdosa bila ia menyia-nyiakan orang yang menjadi tanggungannya.” (Abu
Dawud)
Imam Ibnul Qayyim berkata:
فَمَنۡ أَهۡمَلَ تَعۡلِيمَ وَلَدِهِ مَا يَنفَعُهُ، وَتَرَكَهُ سُدًى،
فَقَدۡ أَسَاءَ غَايَةَ ٱلۡإِسَاءَةِ، / Maka barang siapa yang
melalaikan pendidikan anak-anaknya terhadap hal-hal yang bermanfaat baginya,
dan membiar-kannya begitu saja, sungguh ia telah berbuat perkara yang sangat
buruk.
وَأَكۡثَرُ ٱلۡأَوۡلَادِ إِنَّمَا جَاءَ
فَسَادُهُم مِّنۡ قِبَلِ ٱلۡآبَاءِ وَإِهۡمَالِهِمۡ، وَتَرۡكِ تَعۡلِيمِهِمۡ
فَرَائِضَ ٱلدِّينِ وَسُنَنَهُ / Dan kebanyakan kerusakan pada anak-anak itu datang dari
pihak orang tua, karena kelalaian mereka dan karena tidak mengajarkan kewajiban
dan sunnah agama.”
Keempat: Amanat kepada
Sesama Manusia
Amanat yang bersifat sosial ini mencakup: menepati
janji dan tanggung jawab kepada orang lain. Nabi ﷺ mengingatkan, bahwa
salah satu tanda munafiq itu adalah: وَإِذَا اؤْتُمِنَ خَانَ / “jika diberi amanat, dia ber-khianat.” (Hr. Bukhari
dan Muslim)
Begitu juga, amanat agar bersikap adil dan
bijak jika menjadi pemimpin. إِنَّ
ٱللَّهَ بِٱلۡعَدۡلِ وَٱلۡإِحۡسَٰنِ
يَأۡمُرُ / Sesungguhnya
Allah memerintahkan aga berbuat adil dan kebajikan.” (An-Naḥl: 90)
Juga menjadi penebar maslahat di masyarakat,
bukan menjadi sumber fitnah atau bencana. Sebab Islam mengajarkan: لَيْسَتِ الدِّيْنُ صَلَاةً وَصِيَامًا
فَحَسْبُ، بَلْ هُوَ أَمَانَةٌ وَصِدْقٌ وَأدَاءُ الْحُقُوقِ / "Agama itu bukan hanya solat dan puasa saja, tetapi bagaimana
engkau menjaga amanat dan menjadi orang terpercaya dalam masyarakat."
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ،
والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ * أَشْهَدُ أَنْ لاَ اِلَهَ
إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ * فَيَآ اَيُّهَا
النَّاسُ اتَّقُوا االله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى وَزَجَرَ* وَقَالَ
تَعَالَى (أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ): ﴿ يَـٰٓأَيُّهَا
ٱلَّذِينَ ءَامَنُواْ قُوٓاْ أَنفُسَكُمۡ وَأَهۡلِيكُمۡ نَارٗا ﴾ [التحريم: ٦]
أَمَّا بَعْدُ: فَقَالَ تَعاَلَى: ﴿إِنَّ
اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا الَّذِيْنَ
آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اَللهُمَّ صَلِّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ، وَمَنْ
تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ* اَللَّهُمَّ اغْفِرْ
لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ،
اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ
*
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا مِنَ الْاُمَنَاءِ، وَلَا
تَجْعَلْنَا مِنَ الْخَائِنِينَ،
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا اُمَنَاءَ
عَلَى دِينِكَ، وَأَدَاءِ عِبَادَتِكَ، مُتَّبِعِينَ لِسُنَّةِ نَبِيِّكَ،
اللَّهُمَّ أَصْلِحْنَا وَأَصْلِحْ أَهْلِينَا وَذُرِّيَّاتِنَا، اللَّهُمَّ
تَقَبَّلْ مِنَّا، إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا،
إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ
عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ
الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ اْلفَحْشآءِ
وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ وَاذْكُرُوا
اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ وَلَذِكْرُ
اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar