EMPAT URGENSI SHOLAT
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA,
Site KPC Sangatta
Khutbah |
: |
Jum’at Kedua |
Tanggal |
: |
14 Shafar 1447H. / 7
Agt. 2024M. |
Tema |
: |
“EMPAT URGENSI SHOLAT” |
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai
Timur] |
Khutbah Pertama
اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الْقَائِلِ
فِي مُحْكَمِ التَّنْزِيلِ --أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ: ﴿ وَاسْتَعِينُوا بِٱلصَّبْرِ
وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ ﴾ (البقرة: ٤٥) وَالصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُ بِإِحْسَانٍ إِلَى
يَوْمِ الْقِيَامَةِ، أّمَّا بَعْدُ: فَقَالَ
تَعالى:﴿وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ
وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا ٱللَّهَ﴾ (النساء: ١٣١)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Sesungguhnya shalat adalah tiang agama,
pembeda antara iman dan kufur, dan penentu kebahagiaan manusia di dunia dan
akhirat. Maka bertaqwalah kepada Allah dengan menjaga sholat dan
berhati-hatilah terhadap ancaman dan peringatan Allah yang sangat keras ketika
meninggalkan sholat dan menyia-nyiakannya.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Dalam khutbah ini, kita akan mengingat kembali
empat urgensi utama shalat bagi kehidupan kita:
Pertama: Shalat adalah
Sarana Memohon Pertolongan Kepada Allah
Allah Ta’ala berfirman: وَاسْتَعِينُوا بِٱلصَّبْرِ وَٱلصَّلَوٰةِ ۚ وَإِنَّهَا
لَكَبِيرَةٌ إِلَّا عَلَى ٱلْخَٰشِعِينَ / “Dan memohon pertolonganlah kepada Allah
dengan sabar dan sholat, dan sesung-guhnya ia amat berat kecuali bagi
orang-orang yang khusyu’.” (al-Baqarah: 45)
Shafiyurrahman al-Mubarakfuri ber-kata, ”Shalat
adalah tempat bergan-tungnya hati para nabi dan orang shalih ketika ditimpa
musibah.”
Nabi Muhammad ﷺ ketika menghadapi kesulitan,
terutama ketika masuk waktu sholat, beliau memerintahkan Bilal untuk mengumandangkan
adzan dengan bersabda: أَرِحْنَا بِهَا، يَا
بِلاَلُ / "Tenangkan kami dengan shalat, wahai
Bilal!" (Hr. Abu Dawud)
Maka sholat adalah “pelarian” yang paling
tepat untuk mencari solusi dari Allah, ketika menghadapi masalah. Bukan malah
lari untuk mendekati perbuatan maksiat.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Kedua: Shalat Mencegah Perbua-tan Keji dan
Mungkar
Allah, Swt. berfirman: إِنَّ ٱلصَّلَوٰةَ تَنْهَىٰ عَنِ ٱلْفَحْشَآءِ
وَٱلْمُنكَرِ / “Sesungguhnya sholat
itu akan mencegah perbuatan keji dan mungkar.” (al-Ankabut: 45)
Sebab, sebagai ahli sholat, orang akan
memiliki self-control (Pengendali diri otomatis). Ahli sholat selalu
akan berfikir, bahwa “aku ini ahli sholat, tidak pantas melakukan keburukan dan
kemaksiatan terhadap Allah yang lima kali sehari semalam selalu kusembah.”
Semakin baik pelaksanaan sholat, maka semakin
kuat ia menjadi pencegah keburukan. Maka Imam Ibnul Qayyim berkata: اَلصَّلاةُ تَمْنَعُ صَاحِبَهَا مِنَ الْمَعَاصِي بَحَسْبِ
كَمَالِهَا وَخُشِوعِهَا /"Sejauh mana shalat mencegah pelakunya dari perbuatan
maksiat, berbanding lurus dengan tingkat kekhusyu’an dan kesempurnaannya."
Jika kita kita masih gemar bermaksiat, maka
perbaikilah shalat, bukan malah meninggalkan shalat.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Ketiga: Shalat Membawa Ketente-raman Jiwa dan
Rumah Tangga
Allah berfirman: ٱلَّذِينَ آمَنُوا۟ وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُم بِذِكْرِ ٱللَّهِ ۗ أَلَا
بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ / “Orang-orang yang
beriman dan hati mereka tenteraman dengan mengingat Allah. Ingatlah dengan
(selalu) mengingat Allah hati menjadi tenteram.” (Ar-Ra’d: 28) Dan, ketahuilah:
dzikir yang terbaik itu adalah shalat.
Nabi ﷺ menjadikan sholat
sebagai pelipur duka lara dan penghibur hati yang gundah gulana. Beliau bersabda:
وَجُعِلَتْ قُرَّةُ عَيْنِي فيِ الصَّلاةِ / Dan sholat itu
telah dijadikan sebagai peneduh jiwaku.” (Hr. Nasaa’iy)
Bahkan shalat itu bukan hanya mene-nangkan jiwa
secara individu, tetapi juga berpengaruh terhadap ketenengan sebuah rumah
tangga.
Menurut Imam Ibn al-Qayyim bahwa hubungan
spiritual seorang hamba dengan Allah memiliki dampak yang sangat luas, bukan
hanya pada dirinya sendiri, tapi juga orang-orang di sekitarnya dan bahkan
hewan peliha-raannya.
Ibnu Qayyim berkata: وَإِنِّي لَأَعْرِفُ مِنْ حَالِي إِذَا أَذْنَبْتُ ذَنْبًا، أَرَى أَثَرَهُ
فِي خُلُقِ دَابَّتِي وَامْرَأَتِي / "Sungguh aku benar-benar mengetahui dampak dari dosa
yang aku lakukan — aku melihat pengaruhnya pada kondisi binatang tungganganku,
bahkan pada sikap istriku."
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Keempat: Shalat Adalah Sarana Keselamatan Utama
di Akhirat
Nabi ﷺ bersabda: أَوَّلُ مَا يُحَاسَبُ بِهِ العَبْدُ يَوْمَ القِيَامَةِ
الصَّلاَةُ، فَإِن صَلَحَتْ صَلَحَ سَائِرُ عَمَلِهِ، وَإِنْ فَسَدَتْ فَسَدَ
سَائِرُ عَمَلِهِ / "Amalan pertama yang akan dihisab (diperhitungkan)
pada hari kiamat adalah shalat. Jika shalatnya baik, seluruh amalnya baik. Jika
rusak, rusaklah seluruh amalnya." (Hr. Turmudziy)
Dalam Kitab Ihya’ Ulumiddin, Imam al-Ghazali
menyebut sebuah riwayat bahwa orang yang selalu menjaga sholatnya akan didoakan
oleh sholatnya: حَفِظْتَنِي، حَفِظَكَ
اللهُ، وَضَيَّعْتَنِي، ضَيَّعَكَ اللهُ
/ “Karena kamu telah menjaga-ku (yakni sholat), maka semoga Allah akan menjaga-mu;
dan ketika kamu menyia-nyiakanku, maka semoga Allah menyia-nyiakanmu.”
Dan, dampak dari suka menyia-nyiakan sholat
maka akan mudah menyia-nyiakan urusan lainnya, termasuk urusan keluarga. Maka Imam
Ahmad (rahimahul-lah) berkata: مَنْ ضَيّعَ الصَّلَاةَ فَهُوَ لِمَا سِوَاهَا أَضْيَعُ "Siapa yang
menyia-nyiakan urusan shalat, maka ia akan lebih mudah menyia-nyiakan urusan yang
lainnya."
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Shalat adalah kunci pertolongan Allah, benteng
dari perbuatan maksiat, sumber ketenangan jiwa dan keluarga, serta kunci
keselamatan di akhirat. Maka jangan pernah meninggalkannya!
Jagalah shalat, tegakkan di rumah-rumah kita,
ajarkan kepada anak-anak kita sejak dini!
Allah berfirman: وَأْمُرْ اَهْلَكَ بِالصَّلٰوةِ وَاصْطَبِرْ عَلَيْهَا ۗ لَا نَسْـَٔلُكَ
رِزْقًا ۗ نَحْنُ نَرْزُقُكَ ۗ وَالْعَاقِبَةُ لِلتَّقْوٰى /
“Dan perintahkanlah keluargamu agar melak-sanakan shalat
dan bersabarlah dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu,
Kamilah yang memberi rezeki kepadamu. Dan akibat (yang baik di akhirat) adalah
bagi orang yang bertakwa.” (Taha: 132)
Rasulullah ﷺ bersabda: مُرُوا أَوْلَادَكُمْ بِالصَّلاَةِ وَهُمْ أَبْنَاءُ
سَبْعِ سِنِينَ / "Perintahkan anak-anak kalian untuk shalat
ketika mereka berumur tujuh tahun." (Hr. Abu Dawud)
بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ اْلآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِيْنَ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم.
Khutbah Kedua
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ
الْعَالَمِينَ، والصَّلَاةُ والسَّلَامُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ * أَشْهَدُ
أَنْ لاَ اِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَأَشْهَدُ أنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ *
فَيَآ اَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا االله فِيْمَا أَمَرَ وَانْتَهُوْا عَمَّا نَهَى
وَزَجَرَ* وَقَالَ تَعَالَى -- : أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ
الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ -- ﴿ أَلَا
بِذِكْرِ ٱللَّهِ تَطْمَئِنُّ ٱلْقُلُوبُ ﴾ [الرعد: ۲۸]
أَمَّا بَعْدُ: فَقَالَ
تَعاَلَى: ﴿إِنَّ اللهَ وَمَلآئِكَتَهُ يُصَلُّوْنَ عَلىَ النَّبِى يَآ اَيُّهَا
الَّذِيْنَ آمَنُوْا صَلُّوْا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوْا تَسْلِيْمًا﴾ اَللهُمَّ صَلِّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أجْمَعِينَ، وَمَنْ
تَبِعَهُ بِاِحْسَانٍ اِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ*
اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ
وَالْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، اَلْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، بِرَحْمَتِكَ
يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ * رَبِّ
اجْعَلْنِي مُقِيمَ الصَّلَاةِ وَمِن ذُرِّيَّتِي ۚ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاءِ
* اللَّهُمَّ اجْعَلْ أَوْلَادَنَا وَأَهْلِيْنَا مِنَ الْمُقِيمِينَ الصَّلَاةَ، وَلاَ تَجْعَلْ فِي
بُيُوتِنَا غَافِلًا وَلاَ مُقَصِّرًا. اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا
وَإِسْرَافَنَا فِي أَمْرِنَا، وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا، وَانْصُرْنَا عَلَى
الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ* بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينْ!
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى
سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ: سُبْحَانَ
رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ
وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَاللهِ، إِنَّ اللهَ
يَأْمُرُ بِاْلعَدْلِ وَاْلإِحْسَانِ وَإِيْتآءِ ذِي اْلقُرْبىَ وَيَنْهَى عَنِ
اْلفَحْشآءِ وَاْلمُنْكَرِ وَاْلبَغْي، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ
وَاذْكُرُوا اللهَ اْلعَظِيْمَ يَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْهُ عَلىَ نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ
وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرْ – أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar