Postingan

Menampilkan postingan dari September, 2022

ANTARA PACITAN DAN WONOGIRI: Pantun Kolaborasi

Gambar
ANTARA PACITAN DAN WONOGIRI: Pantun Kolaborasi Oleh: Sudono Syueb & lhsanuddin Antara Pacitan dan Wonogiri lihat pemandangan mengagumkan.... Antara mantan dan istri berpelukan bikin hati deg-degan... 😀😀😀🙏🙏🙏 (SS) Ke Wonogiri naik kuda besi Jangan lupa mampir Tawangmangu Melihat istri diajari mantan ngaji Serasa hadirkan kenangan masa lalu.... 😀😀😀😀😀 (SS) Warung kenangan tepi jalan, setiap yg lewat pasti melirik Jangan bingung jika ketemu Sambo durian, tancap gas langsung dikilik-kitik.. 😀😀😀 (SS) Warung kenangan di tepi jalan Jalan merayap berliku-liku Memang semua tinggal bayangan Tak mudah hilang termakan waktu (San) Warung kenangan tepi jalan, setiap yg lewat pasti melirik Jangan bingung jika ketemu mantan, sahabat lama yang masih belum titik. 😀😀😀 (SS) Surabaya ramai sekali Beda jauh dengan lamongan Hal yang lama jangan di ungkit lagi Kenangan tinggallah kenangan (San) Lamongan Surabaya Bangkalan... Sampang Pamekasan Sumenep    Kenangan lama tiada terlu

KOPI PAGI....

Gambar
KOPI PAGI.... Ust. Ihsanuddin Sanjaya (Alumni Ponpes YTP, Kertosono)  Kita tak pernah tau hari esok.  Tugas kita adalah menjadi baik dan bahagia hari ini. RENUNGAN   Tidak ada  " orang baik " yang tidak punya  masa lalu , Dan tidak ada  "orang  jahat"   yang tidak punya  masa depan . Setiap orang memiliki  kesempatan yang sama untuk  berubah menjadi lebih baik . Bagaimanapun masa lalunya dahulu,  sekelam apa lingkungannya dulu,  dan seburuk apa perangainya di masa lampau. Berilah kesempatan seseorang untuk  berubah . Karena,  "seseorang yang hampir membunuh Rasul pun"   kini berbaring di sebelah makam beliau. :  Umar bin Khattab . Jangan melihat seseorang dari masa lalunya..  "Seseorang yang pernah berperang melawan agama Allah pun" akhirnya menjadi pedang-nya  Allah :  Khalid bin Walid Jangan memandang seseorang dari  status dan  hartanya ,  karena  sepatu emas fir'aun berada di neraka,  sedangkan  terompah Bilal bin rabah terden

MEMPERKOKOH IDEALISME AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Gambar
MEMPERKOKOH IDEALISME AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Oleh: Ust.  Amrozi Mufida (Anggota MPK PDM Lamongan)  Disampaikan di Pengajian Rutin Pembinaan Karyawan RSM Lamongan pada Kamis, 29 September 2022, Pkl 12.00-12.30 WIB, di Masjid Asy-Syifa' RSM Lamongan 1. Di antara keunggulan Muhammadiyah dibandingkan dengan gerakan Islam lain adalah kekuatan amal usaha yang dimilikinya, baik dalam bidang pendidikan, kesehatan, ekonomi, maupun pelayanan sosialnya, yang sudah tersebar di seluruh nusantara, bahkan mendunia. Amal usaha itu merupakan wujud dakwah bil hal  Muhammadiyah yang memberikan manfaat nyata bagi masyarakat luas, sekaligus menjadi pilar strategis kemajuan umat Islam.  2. Menurut Bpk. Prof. Dr. KH. Haedar Nashir, M.Si, Ketua Umum PP Muhammadiyah, agar amal usaha Muhammadiyah membawa berkah, manfaat, dan ridho Allah SWT, maka penting sekali selalu menanamkan benih-benih idealisme di seluruh lingkungan amal usaha Muhammadiyah.  Pertama , mereka yang berada di amal usaha Muha

PERTEMUAN SEKEJAP

Gambar
PERTEMUAN SEKEJAP Oleh: Murib Ilham (Alumni Ponpes YTP, Kertosono)  Usai shalat Shubuh di Masjidil Haram sehari sebelum kepulangan ke tanah air, Aku baru teringat punya teman kakak kelas sewaktu di Pesantren YTP, Kertosono dulu, yang bermukim di Kota Mekkah ini, temanku itu sejak tahun tujuh puluhan telah berhijrah ke kota ini untuk belajar sambil bekerja dan alhamdulillah berhasil, kala itu ia berkirim surat kepadaku melampirkan foto mobil kesayanganya dan bercerita tentang kehidupanya yang menyenangkan di perantauan sana, membuat siapa pun iri dan ingin mengikuti jejaknya termasuk aku, namun sangu yang menghalangi aku untuk menyusul ke sana. Empat puluh lima tahun telah berlalu tidak pernah bertemu, terbersit perasaan rindu mumpung saat ini aku berada di sini di kota suci ini, kesempatan untuk saling berbagi manis dan pahit getirnya  kehidupan, bisa sharing soal anak cucu, berapa anaknya, sampai di mana jenjang pendidikanya, sudah berapa yang berkeluarga,  punya cucu be

AMANAT MEMIMPIN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH

Gambar
AMANAT MEMIMPIN AMAL USAHA MUHAMMADIYAH Oleh: Ust. Amrozi Mufida (Anggota MPK PDM Lamongan) Disampaikan di Pengajian Rutin Pembinaan Karyawan RSM Lamongan pada Kamis, 15 September 2022, Pkl 12.00-12.30 WIB, di Masjid Asy-Syifa', RSM Lamongan 1. Alhamdulillah, amal usaha Muhammadiyah (AUM) makin tumbuh dan berkembang dengan baik. Pertumbuhan dan perkembangan AUM di daerah-daerah sangat membanggakan. Dengan pertumbuhan dan perkembangan AUM itu, tentu merupakan sesuatu yang sangat positif bagi kelangsungan gerakan Muhammadiyah dalam usaha-usaha memajukan ummat dan bangsa. Sebab hanya melalui amal usaha atau karya nyata, ummat Islam di negeri ini akan terukur tingkat kemajuannya menuju kehidupan yang lebih berkeunggulan selaku Khairu Ummah, sebagaimana firman Allah SWT, QS Ali Imran (3): 110 كنتم خير أمة أخرجت للناس تأمرون بالمعروف وتنهون عن المنكر وتؤمنون بالله     2. Namun, di balik tumbuh-kembang AUM yang menggembirakan itu, terjadi pula masalah-masalah yang menjadi beba

Kyai Salim Akhyar dan Gerakan Sempalan (الشيخ سالم أخيار و حركة الاعتزالية)

Gambar
  Kyai Salim Akhyar dan Gerakan Sempalan ( الشيخ سالم أخيار و حركة الاعتزالية ) Bukhori at-Tunisi (Alumni Ponpes Arroudlotul Ilmiyah, Kertosono)   Imam Washil ibn Atha’ sebelum menjadi pimpinan kaum Mu’tazilah, adalah murid Imam Hasan al-Bashri, tabiin yang tinggal di kota Bashrah, Irak. Imam Hasan al-Bashri sangat mashur kealimannya. Kemashurannya mendunia hingga sampai ke pelosok Nusantara, hingga orang Jawa pun banyak memberi nama anaknya dengan nama beliau, misal nama kyai besar Kyai Kasan Besari dari Tegalsari, Ponorogo. Tidak tanggung-tanggung, beliau adalah gurunya Pangeran Diponegoro, Pemimpin Perang Jawa, pejuang yang sangat ditakuti Belanda. Terkadang orang Jawa memberi nama anaknya: Besari saja, diambil dari nama belakang beliau, al-Bashri. [1] Sebelum “nyempal” ( i’tizal, اعتزال ), Washil ibn Atha’ pernah “bicang-bincang” berbobot sama gurunya, hingga pada suatu pertanyaan yang membuatnya mengambil posisi “nyempal” dari pendapat gurunya. [2] Alur dialog dengan guruny