EMPAT Perkara Tentang Ghurur
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA NUSANTARA, Site KPC Sangatta
|
Khutbah |
: |
Jum’at Keempat |
|
Tanggal |
: |
30 Jumdil Awwal 1447 H. / 21 Nov. 2025 M. |
|
Tema |
: |
“EMPAT Perkara
Tentang Ghurur” |
|
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari, B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai
Timur] |
Khutbah Pertama
الحمدُ
للهِ الَّذِي أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الإِيمَانِ وَشَرَّفَنَا
بِالْقُرْآنِ، وَجَعَلَنَا مِنْ اُمَّةِ خَيْرِ الأَنَامِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ
أَفْضَلُ الصَّلَاةِ وَالسَّلَامُ، نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ
وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ،
صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ
تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ الدِّينِ. أّمَّا بَعْدُ: فَقَالَ تَعالى: ﴿ يَا
أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ
لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾ (آل عمران: ۲٠٠)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang dirahmati
Allah
Marilah kita meningkatkan ketakwaan kepada Allah ﷻ. Ketakwaan adalah sebaik-baik bekal, dan orang bertakwa adalah
orang yang paling jujur dalam muhasabah dan mengevaluasi dirinya.
Pada khutbah kali ini kita membahas empat perkara tentang ghurur
(tertipu oleh diri sendiri atau bisa disebut Ge-Er [Merasa Sudah Baik]).
Atau
lebih lanjut bisa dijelaskan sebegai berikut:
1. Pengertian Ghurur
Ghurur berarti tertipu,
yaitu keadaan ketika seseorang melihat dirinya sudah baik dan tidak menyadiri
kekurangannya atau menganggap dirinya lebih baik dari orang lain, padahal
hakikatnya penuh kelemahan.
Allah ﷻ berfirman:فَلَا تَغُرَّنَّكُمُ الْحَيَاةُ الدُّنْيَا
وَلَا يَغُرَّنَّكُم بِاللَّهِ الْغَرُورُ / “Janganlah
dunia menipu kalian, dan jangan pula kalian tertipu tentang (keta’atanmu
kepada) Allah oleh setan yang sangat menipu.” (QS. Luqman: 33)
Rasulullah ﷺ bersabda:الكَيِّسُ مَنْ دَانَ نَفْسَهُ / “Orang cerdas itu adalah yang selalu mengoreksi dirinya.” (HR.
Tirmidzi)
Orang yang tidak mau mengoreksi diri adalah orang yang tertipu (ghurur).
Begitu juga Imam Al-Ghazali berkata: “Ghurur adalah penyakit
paling halus yang membinasakan manusia. Banyak orang merasa taat padahal
amalnya tercemar.”
(Ihya’ Ulumuddin)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Kadua: Bahaya Ghurur:
1) Bisa Mematikan rasa takut kepada Allah
Orang yang tertipu merasa aman dari siksa,
padahal itu ciri orang yang binasa. Allah berfirman: فَلَا يَأْمَنُ مَكْرَ اللَّهِ إِلَّا
الْقَوْمُ الْخَاسِرُونَ / “Tidak ada yang merasa
aman dari azab Allah kecuali orang-orang yang merugi.” (QS. Al-A‘raf: 99)
2)
Menghancurkan
amal
Orang
yang ‘ujub (sok dan membanggakan amalnya) atau ghurur terancam
kehilangan pahala. Dalam sebuah Hadits, Rasulullah ﷺ
bersabda:ثَلَاثٌ مُهْلِكَاتٌ…
وَإِعْجَابُ المَرْءِ بِنَفْسِهِ / “Tiga
perkara yang membinasakan… di antaranya seseorang yang merasa ‘ujub (sok dan
bangga) terhadap dirinya.” (HR. Thabrani, hasan)
3)
Menghalangi
taubat
Orang
tertipu (Ghurur) meremehkan perbuatan dosa, maka ia tidak merasa perlu bertaubat.
Imam Ibnul Qayyim, dalam kitab al-fawaid, berkata: “Yang paling membahayakan
seorang hamba adalah tertipu (ghurur) : dia melihat kebaikan dirinya, padahal
hatinya rusak.”
Saudara-saudaraku, Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Perkara Ketiga: Cara Mengobati Ghurur
1)
Memperbanyak muhasabah
Mengakui
kesalahan adalah awal pengobatan dan keselamatan. Sebagaimana Nabi Yunus, as. mengakui
kesalahannya dengan mengatakan: إِنِّي كُنتُ مِنَ الظَّالِمِينَ / “Sungguh aku termasuk
orang yang zalim.” (QS. Al-Anbiya: 87) maka pengakuan dosa menyembuhkan kesombongan.
2)
Mengingat kematian dan hari hisab
Dalam sebuah
hadits, Nabi ﷺ
memerintahkan: أَكْثِرُوا ذِكْرَ هَادِمِ اللَّذَّاتِ
“Perbanyaklah mengingat penghancur kenikmatan, yaitu kematian.” (HR.
Tirmidzi) Kematian menghancurkan angan-angan kosong.
3)
Menyadari
bahwa amal tidak menjamin surga tanpa rahmat Allah.
Dalam
sebuah hadits, Nabi ﷺ mengigatkan: “Tidak ada seorang pun masuk surga karena
amalnya.” Para sahabat bertanya: “Termasuk
engkau wahai Rasulullah?”
Beliau menjawab: “Termasuk aku, kecuali Allah melimpahkan rahmat-Nya
kepadaku.”
(HR. Bukhari)
Kesadaran seperti ini memotong rasa bangga dengan amal.
4)
Bergaul dengan orang saleh
Allah
swt. berfiman: وَاصْبِرْ
نَفْسَكَ مَعَ الَّذِينَ يَدْعُونَ رَبَّهُمْ / “Bersabarlah
engkau bersama orang yang beribadah kepada Rabbnya.”
(QS. Al-Kahfi: 28)
Orang
saleh membangunkan hati dari kelalaian.
5) Berdoa
agar diselamatkan dari kelicikan dan rongrongan nafsu
Nabi ﷺ selalu bersabda: اللَّهُمَّ أَرِنَا الحَقَّ حَقًّا
وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ / Ya Allah tunjukilah aku kebenaran dan
anugerahilah aku kemampuan untuk mengikutinya…”
Ibnul Qayyim berkata: “Tidak ada yang selamat dari ghurur
kecuali orang yang terus-menerus meminta pertolongan kepada Allah.” (Al-Fawaid)
Keempat: Keutamaan Terbebas dari Ghurur:
1)
Mendapat hati yang bersih
Allah, swt. bersabda: يَوْمَ لَا يَنفَعُ مَالٌ وَلَا بَنُونَ إِلَّا مَنْ أَتَى اللَّهَ بِقَلْبٍ سَلِيمٍ / “Pada hari itu tidak bermanfaat harta dan anak-anak, kecuali yang datang
dengan hati yang bersih.” (QS. Asy-Syu’ara: 88–89) Bersih dari ghurur
adalah tanda hati yang bersih dan selamat.
2)
Amal
lebih ikhlas dan diterima
Dalam sebuah hadits, Nabi ﷺ
bersabda: إِنَّمَا الأَعْمَالُ بِالنِّيَّاتِ / “Sesungguhnya amal
tergantung niatnya.” (HR. Bukhari & Muslim) Orang yang bebas dari ghurur,
niatnya lebih murni.
3)
Selamat
dari murka Allah
Allah swt. berfirman:
قَدْ أَفْلَحَ مَن
زَكَّاهَا / “Sungguh beruntung orang
yang menyucikan jiwanya.” (QS. Asy-Syams: 9) Sedangkan menghilangkan ghurur
adalah penyucian jiwa.
4) Diberi
cahaya hidayah
Allah,
swt. berfirman: وَالَّذِينَ اهْتَدَوْا زَادَهُمْ هُدًى / “Orang
yang mendapat hidayah, Allah tambahkan hidayah bagi mereka.” (QS.
Muhammad: 17)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah Berhati-hatilah dari
penyakit ghurur. Ia datang dalam bentuk kecil: merasa aman dari dosa,
merasa cukup dengan amal, merasa lebih baik dari orang lain, merasa tidak
mungkin salah.
Maka marilah kita berdoa:
قُلُوبَنَا مِنْ كُلِّ غُرُورٍ اللَّهُمَّ
طَهِّرْ / Ya Allah, bersihkanlah hati
kami dari segala bentuk ghurur, kesombongan, dan ujub
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ،
فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْم
KHUTBAH KEDUA
الحمدُ للهِ حَمْدًا كَثِيرًا
طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا
إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا
عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ
سَارَ عَلَى نَهْجِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ، فَهِيَ وَصِيَّةُ اللهِ لِلْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، فَقَالَ
اللهُ تَعَالَى: :﴿وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ أُوتُوا
ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا ٱللَّهَ﴾ (النساء: ١٣١)
ثُمَّ اعْلَمُوا أَنَّ اللهَ
أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّكُمْ، فَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ: ﴿إِنَّ
اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا﴾ فَنَقُولُ: اللَّهُمَّ
صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ
أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ
وَالمُسْلِمَاتِ، وَالمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ، الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ
وَالأَمْوَاتِ.
اللَّهُمَّ وَفِّقْ وُلاَةَ أُمُورِنَا لِمَا تُحِبُّ
وَتَرْضَى، وَاجْعَلْهُمْ رُعَاةً صَالِحِينَ، وَاحْفَظْ بِلادَنَا مِنْ كُلِّ
سُوءٍ وَفِتْنَةٍ, اَللَّهُمَّ اجْعَلْنَا لَكَ شَاكِرِينَ، لَكَ
ذَاكِرِينَ، لَكَ مُخْبِتِينَ، لَكَ أَوَّاهِينَ مُنِيبِينَ. اللَّهُمَّ طَهِّرْ قُلُوبَنَا مِنْ كُلِّ غُرُورٍ,
رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
وَصَلِّ اللَّهُمَّ
عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ:
سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى
الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ
بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ
الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ،
فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيمَ الجَلِيلَ يَذْكُرْكُمْ، وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ
يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar