EMPAT SIKAP HIKMAH DALAM BERKELUARGA
Teks Khutbah Jum’at
Untuk Masjid-Masjid
di Lingkungan
PT. PAMAPERSADA
NUSANTARA, Site KPC Sangatta
|
Khutbah |
: |
Jum’at KeTIGA |
|
Tanggal |
: |
16 JUMADIL ULA 1447
H. / 6 NOV. 2025 M. |
|
Tema |
: |
“EMPAT SIKAP HIKMAH DALAM BERKELUARGA” |
|
Oleh |
: |
K.H. Hamim Thohari,
B.IRK (Hons), CWC. |
|
|
|
[Ustadz / Dai Yayasan
Insan Mulia PAMA, Site KPC Sangatta, Kutai Timur – Pengasuh Pesantren Adab
Al-Qur’an Sangatta Taqwa (PAQUSATTA)] |
Khutbah Pertama
الحمدُ للهِ الَّذِي
أَنْعَمَ عَلَيْنَا بِنِعْمَةِ الإِيمَانِ وَشَرَّفَنَا بِالْقُرْآنِ، وَجَعَلَنَا
مِنْ اُمَّةِ خَيْرِ الأَنَامِ مُحَمَّدٍ عَلَيْهِ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ
وَالسَّلَام، نَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ،
وَنَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى
آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِينَ، وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَىٰ يَوْمِ
الدِّينِ. أّمَّا بَعْدُ: فَقَالَ تَعالى:
﴿ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا
اصْبِرُوا وَصَابِرُوا وَرَابِطُوا وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ﴾ (آل عمران: ۲٠٠)
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Marilah kita senantiasa meningkatkan ketakwaan
kepada Allah Ta’aala dengan menjalankan seluruh perintah-Nya dan
menjauhi segala larangan-Nya, karena hanya dengan bertakwalah kita akan
memperoleh keselamatan di dunia dan akhirat.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Allah Ta’ala berfirman: وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ
فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا / “Barang siapa diberi hikmah, sungguh ia telah diberi kebaikan yang
banyak.” (Al-Baqarah:
269)
Maka dalam khutbah kali ini, khatib ingin berbicara
tentang “EMPAT SIKAP HIKMAH (BIJAKSANA) DALAM KEHIDU-PAN BERKELUARGA MUSLIM”
Hikmah Menurut Ulama’, di antaranya menurut Ibnu Katsir, adalah:
1) Ilmu
yang bermanfaat dan perbuatan yang tepat
2) Menempatkan
sesuatu pada tempatnya
3) Kebijaksanaan
dalam ucapan, sikap dan keputusan
Maka
Hikmah itu adalah buah dari ilmu, iman, dan hati yang bersih.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Dalam kehidupan rumah tangga, sangat dibutuhkan sikap hikmah,
agar tercipta kedamaian, saling memahami, dan kehidupan yang sakinah.
Maka mari kita pelajari empat sikap hikmah
dalam kehidupan berkeluarga:
Pertama: Hikmah dalam
Berbicara dan Bernasehat
Rasulullah ﷺ bersabda: وَالْكَلِمَةُ الطَّيِّبَةُ صَدَقَةٌ / “Ucapan yang baik
adalah sedekah.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dalam kehidupan berkeluarga, Sikap hikmah (bijaksana) untuk
saling menasehati sangat penting. Di antara hikmah dalam bernasehat, adalah:
1) Menahan kata-kata yang
menyakiti
2) Menasihati dengan
lembut, bukan dengan emosi
3) Mendahulukan mendengar
sebelum berkomentar
Apalagi perkataan yang penuh kasih sayang dapat
menyembuhkan luka hati keluarga. Allah berfirman: وَقُولُوا لِلنَّاسِ حُسْنًا / “Berkatalah kepada
manusia dengan perkataan yang baik.” (Al-Baqarah: 83)
Kedua: Hikmah dalam
Hati dan Pikiran
Hati yang jernih membuat pikiran terkendali:
- Tidak mudah curiga
- Tidak cepat marah
- Tidak menyimpan dendam
Rasulullah ﷺ bersabda: لَا تَغْضَبْ وَلَكَ الْجَنَّةَ /Jangan suka marah,
niscaya kamu akan mendapatkan surga.” (HR. Bukhari)
Sabar, tenang, dan berbaik sangka adalah fondasi ketenteraman
(sakinah) dalam keluarga. Rasulullah ﷺ bersabda: لَيْسَ الشَّدِيدُ بِالصُّرَعَةِ، إِنَّمَا الشَّدِيدُ
الَّذِي يَمْلِكُ نَفْسَهُ عِندَ الْغَضَبِ
“Orang kuat adalah yang mampu mengendalikan diri saat marah.” (HR.
Bukhari & Muslim)
Hikmah dalam ucapan, hati dan pikiran muncul ketika
hati dikendalikan iman, bukan emosi.
Ketiga: Hikmah dalam Mendidik Keluarga
Orang tua adalah pendidik utama bagi anak-anaknya. كُلُّكُمْ رَاعٍ
وَكُلُّكُمْ مَسْئُولٌ عَنْ رَعِيَّتِهِ / “Setiap kalian pemimpin dan bertanggung jawab atas yang dipimpinnya.” (HR. Bukhari &
Muslim)
Maka ajarilah mereka:
1) Tauhid dan adab
terlebih dahulu
2) Ibadah dengan contoh,
bukan perintah kosong
3) Motivasi, bukan
ancaman. Sebab bersikap hikmah dalam pendidikan adalah dengan memberi bimbi-ngan
bukan memberi vonis dan penghakiman.
Keempat: Hikmah dalam
Mengelola Keuangan
Allah memerintahkan menjaga keseim-bangan: وَلَا تَجْعَلْ يَدَكَ
مَغْلُولَةً إِلَىٰ عُنُقِكَ وَلَا تَبْسُطْهَا كُلَّ الْبَسْطِ /“Janganlah engkau
terlalu kikir dan jangan pula terlalu boros.” (Al-Isrā’: 29)
Dan seorang muslim itu mengelola hartanya dengan baik.
Nabi bersabda: قَدْ أَفْلَحَ مَنْ أَسْلَمَ، وَرُزِقَ كَفَافًا،
وَقَنَّعَهُ اللَّهُ بِمَا آتَاهُ /
“Sungguh beruntung
orang yang masuk Islam, diberi rezeki yang cukup (kafāf), dan Allah
menjadikannya qana‘ah (puas) dengan apa yang diberikan kepadanya.” (HR. Muslim,
Tirmidzi, dan Ibnu Majah)
Dengan berhikmah dalam
mengelola harta, seorang muslim akan:
1)
Menggunakan harta untuk kebutuhan utama
2)
Menghindari utang konsumtif
3)
Menyisihkan hartanya untuk tabungan dan bersedekah
4)
Merencanakan keuangan dengan baik
5)
Berusaha untuk mendapatkan penghasilan yang
halal dan menggunakannya untuk kepen-tingan yang dibolehkan oleh syariat.
Saudara-saudaraku,
Jamaah Jum’at yang
dirahmati Allah
Marilah kita bersikap hikmah dalam berumah tangga agar
tercapai tujuan rumah tangga muslim yang melahirkan sakinah, mawaddah, dan
rahmah dalam keluarga. Apalagi hikmah adalah anugerah besar dari
Allah, Swt.
أَقُوْلُ قَوْلِيْ هٰذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ
وَلَكُمْ، فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ.
KHUTBAH KEDUA
الحمدُ للهِ حَمْدًا كَثِيرًا طَيِّبًا مُبَارَكًا فِيهِ كَمَا يُحِبُّ رَبُّنَا
وَيَرْضَى، وَأَشْهَدُ أَنْ لَا إِلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ،
وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَعَلَى
آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ سَارَ عَلَى نَهْجِهِ إِلَى يَوْمِ الدِّينِ.
أُوْصِيْكُمْ وَنَفْسِيَ بِتَقْوَى اللهِ،
فَهِيَ وَصِيَّةُ اللهِ لِلْأَوَّلِيْنَ وَالْآخِرِيْنَ، فَقَالَ اللهُ تَعَالَى: :﴿وَلَقَدْ وَصَّيْنَا ٱلَّذِينَ
أُوتُوا ٱلْكِتَٰبَ مِن قَبْلِكُمْ وَإِيَّاكُمْ أَنِ ٱتَّقُوا ٱللَّهَ﴾ (النساء:
١٣١)
ثُمَّ اعْلَمُوا أَنَّ اللهَ أَمَرَكُمْ بِالصَّلَاةِ وَالسَّلَامِ عَلَى نَبِيِّكُمْ،
فَقَالَ عَزَّ وَجَلَّ: ﴿إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ
عَلَى النَّبِيِّ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا
تَسْلِيمًا﴾ فَنَقُولُ: اللَّهُمَّ صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى
نَبِيِّنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ أَجْمَعِينَ.
اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالمُسْلِمَاتِ، وَالمُؤْمِنِينَ وَالمُؤْمِنَاتِ،
الأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالأَمْوَاتِ. اللَّهُمَّ وَفِّقْ وُلاَةَ أُمُورِنَا
لِمَا تُحِبُّ وَتَرْضَى، وَاجْعَلْهُمْ رُعَاةً صَالِحِينَ، وَاحْفَظْ بِلادَنَا
مِنْ كُلِّ سُوءٍ وَفِتْنَةٍ.
اللَّهُمَّ اجْعَلْنَا لَكَ شَاكِرِينَ، لَكَ ذَاكِرِينَ، لَكَ مُخْبِتِينَ، لَكَ أَوَّاهِينَ
مُنِيبِينَ.
اللَّهُمَّ أَصْلِحْ قُلُوبَنَا، وَألِّفْ بَيْنَ قُلُوبِ أهْلِنَا، وَبَارِكْ في أرْزَاقِنَا،
وَاجْعَلْ بُيُوتَنَا عَامِرَةً بِالْإيمَانِ وَالْحِكْمَةِ ياَ رَبَّ الْعَالِمِينَ. رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ
الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ.
وَصَلِّ اللَّهُمَّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ
وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ، بِفَضْلِ: سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ
الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ
لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.
عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالْعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيتَاءِ ذِي
الْقُرْبَى، وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ، يَعِظُكُمْ
لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُونَ، فَاذْكُرُوا اللهَ العَظِيمَ الجَلِيلَ يَذْكُرْكُمْ،
وَاشْكُرُوهُ عَلَى نِعَمِهِ يَزِدْكُمْ، وَلَذِكْرُ اللهِ أَكْبَرُ، وَاللهُ
يَعْلَمُ مَا تَصْنَعُونَ.
أَقِمِ الصَّلَاةَ!
Komentar
Posting Komentar