MERTUA LANGKA
MERTUA LANGKA Muhajir Anwar Juris dan Cerpenis Larantuka “Mah, ada nenek datang.” Suara anakku terdengar sampai ke dapur. “Mampus dah gue, mertua datang aku nggak punya apa-apa, beras habis, kulkas kosong, apa yang akan aku katakan padanya.” Saat suamiku masih bekerja aku selalu mengiriminya uang pun saat suamiku dipecat saat pandemi aku tetap mengiriminya uang hasil aku jualan dagangan orang lain dan hasil ngojek suamiku, agar dia tidak tahu anaknya sedang susah. Biarlah ibu mertuaku tahunya kami hidup enak terus. “Eh ibu, mari masuk, Bu?” aku bawakan tasnya ke dalam kamar setelah aku salim. Anakku pun salim dan langsung mengajak neneknya bermain di depan. Sepertinya mertuaku akan menginap lama, karena tas yang dibawa agak banyak. “Sebentar ya, Bu, Nisa bikinin minum dulu.” Saat itulah kesempatan aku lari ke warung. “Teteh mau ngebon dulu ya, nanti saya bayar kalau mas Wawan udah pulang.” “Iya, Mbak selow aja.” Untung teteh warungnya oran...