Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2022

Hisab Awal Bulan Dzul Qo’dah 1443 H ( S E L O )

Gambar
Hisab Awal Bulan Dzul Qo’dah 1443 H  (  S E  L O ) Ali Hamdi, M. HI (Ketua Pengadilan Agama Ponorogo) Ponorogo, Senin 30 Mei 2022 Basik Data EPHIMERIS HISAB RUKYAT Lintang Lokasi : - 6^ 52’ Lintang Selatan Bujur Lokasi : 112^ 21’ Bujur Timur Bujur Daerah : 105 Markas Tanjung Kodok Paciran - Lamongan  Ijtimak akhir bulan Syawal 1443 Terjadi : Ijtimak terjadi di Indonesia Bagian Barat pada hari Senin tanggal 30 Mei 2022  pada jam 18 : 33 : 16.60,. WIB Data  Hilal Tanggal 30 Mei 2022 Matahari Tenggelam dilokasi rukyat pada hari itu Jam : 17 : 21 : 27.06 WIB Tinggi Hilal Hakiki :  - 1^ 54’ 47,14” (Di Bawah Ufuq) Tinggi Hilal Mar’i :   - (Di Bawah Ufuq) Lama Hilal diatas Ufuq :  -  Dibawah Ufuq Umur Bulan : -  Dibawah Ufuq Hilal Tenggelam : -  Dibawah Ufuq Azimut/ arah Bulan : 23^ 5’ 11,99” di Utara Garis Katulistiwa Azimut / arah Matahari : 21^ 50’ 9,67” di Utara Garis Katulistiwa Selisih Azimut Matahari dan Bulan : 1 Derajad 15 menit 2,33 detik Posisi hilal saat Matahari Teng

Eksklusif dan inklusif

Gambar
Eksklusif dan inklusif Ust. A. Darojul Ali  (Alumni Ponpes YTP,  Kertosono)    Eksklusif dalam taran gerakan, kelompok yang selalu tertutup, susah menerima perubahan, dan kadang pakai bahasa yang sakartis . Inklusif kebalikannya. Dalam al-Qur'an yang mulya, justru memberi pesan yang indah, diantara sifat orang beriman ialah, orang-orang yang siap mendengar teori, atau berita , usulan dan ia dengar teori, berita dan usulan itu, lalu di saring dan diikuti mana yang baik. Sungguh Mulya pesan ilahiyah tadi , kita tidak boleh reaksioner, langsung kita tolak mentah2 usulan atau tiori tapi di dengar dan disaring dulu. Kita mungkin ingat kata2 tokoh Islam Ibrahim, mengapa do'a dan munajat kita gak menembus langit, ada 10 sebab doa kita gak menembus langit kata beliau, diantaranya kita pandai improfisasi ayat2 Allah , Alquran kita baca, kita hafal, kita kaji , tapi untuk merealisasikan dikehidupan nyata sangat berat. Eksklufisme, orang2 yang tertutup ini biasanya punya agend

PERLU KREATIVITAS UNTUK TETAP MENOLONG SESAMA

Gambar
PERLU KREATIVITAS UNTUK TETAP MENOLONG SESAMA ( Bagian 3) Oleh : MASYKUR SARMIAN Alumni YTP Kertosono III BERI SOLUSI,BILA KITA SENDIRI TIDAK BISA MEMBANTUNYA 1. Adakalanya orang lain sedang terdesak dan ia memerlukan bantuan dan  meminta tolong kepada kita , namun diluar dugaan kita sedang tidak berada di tempat atau sedang krisis atau sedang ada halangan lainnya. 2. Sebagai seorang muslim yang baik jangan katakan tidak bisa, jangan buru-buru menyerah, jangan tutup aksesnya, sepanjang memang yang bersangkutan benar-benar membutuhkan bantuan, maka coba usahakan, carikan jalan keluar dengan menghubungi orang terdekat untuk membantu atau membicarakannya kepada Sulthan, orang yang berwenang dan lainnya yang berhak atau dengan orang yang memiliki kemampuan dalam hal ini, siapa tahu lewat kita terbuka akses dan jalan kemudahan dalam membantu meringankan beban sesama. Dengan demikian tidak ada alasan kita tidak dapat menolong sesama. Inilah yang dimaksud hadits ini اب

Wajah Islam di Australia.

Gambar
Wajah Islam di Australia Ust. A. Darojul Ali (Dosen UIC Jakarta)  Sekitar tahun 2000 saya berada di Australia, tepat musim dingin luarbiasa. Saya ingat pakai jaket Levis dan berselimut tebal masih dingin, setidaknya bisa tidur dengan jaket dan selimut tebal. Tiap hari kehidupan beragama di astralia cukup kelihatan, negri yang luas cukup kelihatan Kawan-kawan dari Jamaah Tabligh dari India, Pakistan, dll, selalu kelihatan. Sahabat-sahabat Muhammadiyah juga kelihatan dan mewarnai kehidupan beragama tiap hari. Di koordinir oleh Dr. Amien Hadi seorang Agamawan/intelektual Islam yang cukup pengaruh dan berwawasan. Apalagi sekarang Muhammadiyah Australia dapat ijin  mendirikan pendidikan dari TK sampai SMU. Di Australia Islam cukup berkembang, seiring perkembangan bangsa autralia. Islam agama yang dicari oleh masyarakat Australia yang gersang spiritualnya. Sejak saya balik dari Australia, Dr. Amien Hadi dan rekan belum berhasil meminta hari raya Idul Fitri dan Idul Adha menjadi h

Mengukir Takdir

Gambar
Mengukir Takdir Dr. Amam Fakhrur (Alumni Ponpes YTP, Kertosono)  Bagi sebagian saudara- saudara kita, tentu ada yang kehidupannya  jauh dari lumayan sempurna.  Diri mereka bisa terbelenggu  oleh  penyakit yang mendera.  Bisa juga ada yang susah mencari nafkah demi menutup kebutuhan keluarga. Atau bahkan untuk makanpun tiada. Tentu saja   tenaga dan fikiran  mereka menjadi  lelah,  tersedot ke dalam pusaran ekonomi. Mereka mungkin iri dengan gaya sampeyan. Mereka  bertanya , "kok  enak ya...mereka bisa main hp mulu, asik di group WA, apa ya.. pekerjaannya..". Bertanya dalam hati penuh penasaran. Sampeyan kabeh  bisa bertausiyah pada mereka. "Usaha, bekerja, Allah maha kaya, kelaparanmu  adalah karena salahmu sendiri..”. Itu tausiyah yang keren banget. Teorinya begitu, tapi tak semudah itu. Adanya kemiskinan itu realita. Wahyu dan sabda para Nabi membenarkan itu. Bahkan kemiskinan struktural juga ada. Kita kadang lupa bahwa sejatinya kita adalah petugas Tuhan 

Alumni YTP Pantas Jadi Menag

Gambar
Alumni YTP Pantas Jadi Menag Ust. Ahmad Darojul Ali (Alumni Ponpes YTP, Kertosono)  Ditengah pra Munas HAPPRI dan duka Muhammadiyah dengan di panggilnya keharibaan Allah Buya Prof.Dr. Syafi'i Ma'arif, kabar gembira dan turut bangga dari alumni YTP . Alumni ini pantas jadi menteri agama bila takdir berhembus ke tangan beliau. Dialah Dr. Suratno Munajab, LC. Beliau baru memfasilitasi pertemuan kerjasama parlemen antara Uni Emirat Arab dengan Parlemen RI. Tentu kapasitas dia sebagai diplomat dan mutarjamah. Para delegasi Indonesia dari berbagai partai tentu kurang faham bahasa Arab, juga delegasi parlemen Uni Emirat Arab kurang faham bahasa Indonesia . Dengan ketekunan  Dr.Suratno Munajab, LC. Beliau tampil ditunjuk sebagai mutarjamah. Penerjemah dua bahasa. Sungguh membanggakan bagi YTP dan alumninya. Kualtitas ditunjukkan oleh alumni YTP , bukan kaleng-kaleng, tapi subtansi yang mengemuka . YTP sering saya kritik kurang mendalami bahasa, karena ia jendela

Jasus Swasta 'Ala Pesantren

Gambar
Jasus Swasta 'Ala Pesantren Ust. Masykur Sarmian (Alumni Ponpes YTP,  Kertosono)  Tahun 86... Waktu kelas 2 SMA Nuk Gotaan hampir setiap pekan ada yang kehilangan, Lalu diam-diam hampir 10 hari tiap malam saya tidur duluan, sekitar jam 22.00 WIB sdah bangun tapi pura-pura tidur ( maklum belun ada CCTV ), sekaligus Ronda... Kira-kira jam 23.00 ada yang mulai aksi mbuka-buka  lemari saya. Setelah dipastikan barang saya ( Jam tangan ) hilang dan ybs yang mengambilnya... Saya mencoba mendiamkannya... Lantas 10 hari berlalu, saya ajak ybs makan Rawon di Bu Manggon deretan Ruko depan Pasar Kertosono depan Toko Pak Qoyyum... Ketika itu saya minta ybs tanduk dan alhamdulillah mau, karena Rawon Bu Manggon memang enak, apalagi kerupuk Udangnya ok banget... pokoknya maknyuuus lah... Setelah itu saya ajak ke Tangkis Berantas dan sambil jalan saya Interogasi agar ybs bikin pengakuan yang benar-benar keluar dari mulutnya... Tapi yang bersangkutan tetap tak mau mengaku...  Padahal say

Antara Pejuang dan Pragmatisme

Gambar
Antara Pejuang dan Pragmatisme A. Darojul Ali (Alumni Ponpes YTP, Kertosono) " TIDAK SELAMANYA PEJUANG MENIKMATI PERJUANGANNYA ". Kata-kata ini sering jadi realita, tapi menikmati itu tidak harus dalam segi materi. Ooh, agak populis kata-kata ini. Pejuang seperti Rosul yang agung dan para sahabat , setelah menaklukan Makkah bisa jadi mengambil kekuasaan dan itu terjadi pada diri Rosul yang agung juga para sahabat . Lalu suasana umat/rakyat jadi suasana ilahiyah . Antara pengambilan kekuasaan dan suasana ilahiyah sangat  berdekatan dan korelasi yang yang erat. Meruntuhkan hegomoni Orde Baru dengan cita-cita terwujudnya masyarakat demokratis ( baldatun toyibatun warobbun Ghofur ), katakan begitu, lalu kekuasaan tak didapat karena banyak anak bangsa dengan sistem demokrasi artinya dengan suara banyak. Akhirnya kekuasaan tidak didapat. Akhirnya pula berharap terwujudnya sauasan rakyat yang dicita-citakan. Anehnya suasana rakyat justru keblablasan dalam hal-hal tertent

Tabir Anyaman Bambu Membelah Santri Laki-laki dan Perempuan

Gambar
Tabir Anyaman Bambu Membelah Santri Laki-laki dan Perempuan Ust. A. Darojul Ali  (alumni Ponpes YTP Kertosono)  Ketika masuk YTP, saya termasuk menikmati masa peradaban ponpes yang aduhai.. Dari Ponpes Timur menuju sekolah atau ngaji malam, melewati parit2 kecil yang mengalir air kecil sederhana, kadang di temukan ikan kecil. Masuk ke gedung sekolah, pemandangan tak berubah sesuatu yang alami, sebuah bangunan sekolah anggap berdiri di tengah kota, tapi pembatas kelas satu dengan yang lainnya sekelas anyaman bambu. Sungguh pemandangan yang sesuatu sekali . Di gedung inilah kawah candradimuka di kupas untuk para calon pemimpin negara/Umat. Dalam suasana peradaban tanpa Hp/alat komunikasi canggih. Anak manusia tetap saja punya cara berhubungan dengan lawan jenis, mungkin sekedar naksir , atau berhubungan serius. Bunga mawar merah mengilhami  anak didik yang tiap malam duduk dibawah anyaman bambu membelah santriwan dan santriwati. Masa yang tak bisa terlupakan , masa indah itu

KONSEP AQIDAH TERPADU DALAM AL-QUR'AN ( Bagian 1 dan 2)

Gambar
KONSEP AQIDAH TERPADU DALAM AL-QUR'AN ( Bagian 1 dan 2) OLEH  : Ust. MASYKUR SARMIAN (Alumni YTP Kertosono) بسم الله الرحمن الرحيم PENDAHULUAN Di dalam teori rekayasa sosial kita mengenal 2 ( dua ) pendekatan. Pertama, pendekatan doktrinal dan yang kedua adalah pendekatan dialogis . Kedua pendekatan ini sebenarnya menjadi bagian  yang dipakai oleh Baginda Nabi Muhammad SAW dalam proses transformasi dakwah beliau di tengah - tengah umat, sehingga Islam dengan damai dapat diterima umat sedemikian luar biasa, bahkan boleh dikata Islam dapat menembus dan merasuk ke dalam dada manusia, walau harus lewat berbagai hambatan dan jalan  yang berliku.  Pertanyaannya adalah: Konsep apa yang digunakan oleh Rasulullah SAW dalam menyampaikan Dakwahnya, sehingga Islam dan ajarannya dapat menembus dan merasuk ke dada umat kala itu bahkan insya Alloh hingga hari kiamat kelak? Inilah yang insya Alloh akan  menjadi fokus uraian kami pada kesempatan ini. Dan sekaligus judul materi kali ini

Tantangan yang Bukan Main-main (Catatan untuk MUNAS HAPPRI)

Gambar
Tantangan yang Bukan Main-main (Catatan untuk MUNAS HAPPRI)  Ust. A. Darojul Ali (alumni Ponpes YTP '89) Sejak bergulirnya Munas HAPPRI, saya bertanya kepada kiyai Masykur ketika ketemu di Jakarta, ( RM ) Abu Nawas. Apakah sudah definitif kiyai ketua HAPPRI, jawaban beliau belum saudara ADA, jawaban ini saya cukup kaget, segitu ramainya HAPPRI kok belum definitif ketuanya ?  Lalu saya mendengar ada agenda Munas HAPPRI di bulan Juli, saya cukup senang berarti ada  agenda serius, sampai teman2 senior siap hadir dengan mengirimkan logo HAPPRI lengkap dengan fotonya. Disini saya takjub, setelah ada info untuk ngisi formulir saya penasaran mau ikut ngisi. Tapi sampai sekarang gak ketemu mana itu formulir. Dengan niat baik saya kontek kiyai Bukhori Asyari'ati, minta formulir. Jawaban beliau belum ada saudar ADA, itu hanya kelakar. Saya sangat terkejut kok bisa baru taraf kelakar ? Akhirnya saya komentar, sayang sekali group dihuni para kiyai, intelektual dihabiskan dengan

Ponpes YTP, Munaqasyah, dan Kemerdekaan Berfikir

Gambar
Ponpes YTP, Munaqasyah, dan Kemerdekaan Berfikir   Bukhori At-Tunisi (Alumni Ponpes YTP, Kertosono) K.H. Salim Akhyar, pilihan pemikiran keislamannya jelas: Islam modern. Pilihan itu tergambar dalam mars pondok pesantren yang beliau dirikan, yaitu Pondok Pesantren Arroudlotul Ilmiyah, Kertosono, Nganjuk, Jawa Timur, yang mengusung pemikiran “merdeka”. Jargon yang sering dikumandangkan para pembaharu pemikiran Islam. Yai Salim menggambarkan kebebasan berfikir, ditamsilkan dengan burung Garuda, --selanjutnya saya ganti dengan burung Rajawali--, yang mampu terbang tinggi ke angkasa, yang kemampuan terbangnya jauh melebihi burung biasa. Sang Rajawali terbang jauh ke angkasa, meninggalkan sarangnya, tidak mau terkungkung dan terpenjara oleh lingkungan keadaannya. Mencari maisyah dengan berkelana jauh melampaui lingkungan teritorialnya. Yai Salim mau berfikir merdeka, berfikir bebas, hurriyah al-fikr, dan tidak mau terbelenggu dan terkungkung oleh pemikiran lama yang bek

Pondok Pesantren YTP, Kitab Kuning, dan Tradisi Menulis

Gambar
  Pondok Pesantren YTP, Kitab Kuning, dan Tradisi Menulis* Bukhori at-Tunisi (Alumni Ponpes YTP, Kertosono) Suatu ketika, seorang alumni Ponpes YTP, Kertosono, Nganjuk, Jatim, menginap di Gedung Dakwah Muhammadiyah, Jakarta. Saat siang hari, ada kesempatan untuk melihat buku-buku yang dijual di gerai buku bagian belakang Gedung Dakwah kebanggaan warga Muhammadiyah tersebut. Saat ngobrol panjang, terucap perkataan yang sedikit misleading, karena dia menyatakan, “ Diantara kelemahan dai Muhammadiyah adalah kurang penguasaan terhadap kitab kuning, sementara para dai organisasi “sebelah”. Penguasaan kitab kuningnya bagus sekali..., ” dalam Ilmu Manthiq, pernyataan tersebut bagian dari “salah fikir” ( intellectual cul de sac )   karena menyamakan orang lain dengan dirinya sendiri. Meng- over generalisir dari peristiwa individual menjdi peristiwa umum (general). Kesalahan berfikir tersebut karena mensimplikasi berfikir, seolah dengan mengeneralisir semua orang seperti diriny