Postingan

Menampilkan postingan dari Juli, 2021

Pandiran Warung: Kalahi

Gambar
Pandiran Warung: Kalahi Kayla Untara (Budayawan Muhammadiyah Kalsel)  Di tiap duel, sudah pasti akan menentukan siapa yang menang siapa yang kalah. Khususnya jika duel itu bersifat One on One. Tidak akan pernah ada hasil draw  jika bicara pertarungan satu lawan satu. Hampir bisa dipastikan bahwa pertarungan semacam itu akan melahirkan pemenang dan menyisakan pecundang. Duel satu lawan satu ini adalah duel yang paling menarik ketimbang duel lainnya. Coba lihat saja pertarungan Fighter UFC  atau tinju, sudah pasti sepanjang pertarungan akan seru.  “Tapi bukankah memang sering terjadi hasil draw ? “ Ya, jika itu bicara soal hasil yang ditentukan berdasar nilai. Bila hasil akhir tidak ada KO ( knockout ) yang terjadi pada salah satu petarung. Inilah celakanya ketika duel berada di ujung pena mereka yang dinamakan dewan pengadil. Juri. Padahal hakikat sebenarnya, meski pada duel tidak ada salah satu petarung tersungkur hingga akhir ronde, sudah tentu akan bisa kita lihat siapa

Di Tepian Cakrawala

Gambar
Di Tepian Cakrawala Kayla Untara (Kolumnis Budaya dan Sosial) Kabar duka hadir bertubi-tubi di semester pertama tahun ini. Di pembuka tahun baru, kepergian seorang Didi begitu memukul, tak hanya sebagai sejawat dalam Persyarikatan Muhammadiyah, namun lebih ada hal yang lebih personal dari itu. Setelahnya satu persatu kabar duka itu merebak di group-group WA dan medsos. Dari orang yang kita kenal baik, akrab, atau sekadar mengenal saja.  Ucapan belasungkawa bersilewer hampir tiap hari. Sedihnya, sebagiannya adalah orang yang pernah kita kenal, bernaung di satu organisasi, dan mereka yang selama ini memiliki dedikasi bagi Persyarikatan.   Ulun  seringkali berusaha mengingatkan diri sendiri bahwa pada tiap kematian selalu mengajarkan akan ketidakberdayaan. Bahwa dalam lipatan waktu, terselip belati maut yang terhunus menunggu. Sebab kematian adalah keniscayaan. Pasti datangnya, yang entah bila.  Bukankah hidup laksana perjalanan sebuah perahu yang mengapung di atas air dengan

Pandiran Warung; Caramin

Gambar
Pandiran Warung; Caramin Kayla Untara (Budayawan Muhammadiyah Kalsel) "Untuk apa cermin diciptakan?" Barangkali pertanyaan itu akan memiliki jawaban yang beragam. Jelas, akan ada lebih dari satu jawaban. Namun, tatkala kita sikit rubah diksi dari pertanyaan itu dari "apa" menjadi "siapa". Maka jawabannya hanya satu; Perempuan. Wanita.  Ya. Memang cermin hakikatnya diciptakan atau ada oleh sebab karena adanya wanita. Karena perempuan. Marga ada babinian . Bagi lelaki, cuma hiburan dan ala kadarnya saja. Sebagiannya sekadar buat alat. Tapi sebaliknya, bagi 'mereka', itu barang 'sakral' yang wajib ada. Cek sahaja, di kamar mesti ada cermin. Di dapur mesti ada cermin. Di dalam tas atau dompet mesti ada cermin. Bahkan adanya front camera  di telepon bimbit juga karena alasan yang sama. Buat memuaskan hasrat perempuan. Bagi lelaki yang senang selfie, ya, nilai sendiri sajalah.  Barangkali memang jadi fitrahnya, tiap wanita ingin te

Jum’atan On Line

Gambar
  Jum’atan On Line Dr. Amam Fakhrur (Kolumnis Sosial Agama) Tadi pagi sabtu, 31 Juli 2021, ba’da Subuh, saya   buka handphone saya. Saya membaca pesan   di salah satu group WA. Isinya   undangan   untuk mengikuti sholat Jum’at secara daring. Mungkin undangan itu untuk hari kemaren, untuk sholat Jum’at tanggal   30 Juli 2021. Hanya saya baru mengetahuinya. Kalau judul tulisan ini menggunakan kata “jum’atan”, itu adalah bahasa harian saya. Maksudnya adalah mengikuti dan melaksanakan sholat Jum’at.   Seperti biasa dalam undangan kegiatan secara on line melalui telekonferensi Clouds Zoom Meeting lainnya, disertakan juga   Meeting ID , Passcode dan Link . Ada juga pengundangnya, tertera   nama Takmir Masjid Virtual. Tertera juga   woro-woro di bagian bawah undangan. Bunyinya,   “ Agar bergabung di group WA ”. Mungkin karena terbatasnya kapasitas. Ada juga fasilitas berupa Bulletin Jum’at, cukup dengan mengakses alamat yang tersedia. Sebenarnya di awal pandemi, telah ada

KA'BAH

Gambar
KA'BAH Zainul Muttaqin Sa'i Hai...tahun 2019-2021 Evaluasilah seperti tahun sebelumnya Sepinya thowaf Di Ka'bah al-mukarromah Menurunnya imun alam semesta Iklim alam mencekam dini Gegara Ka'bah almukarromah  jantung bumi  dadanya sesak  dicerai insani Malapetaka tak lama menjalar ke mana-mana ke pelosok bumi Yang percaya TUHAN Dan yang tidak percaya TUHAN Semua terkena dampaknya kemarahan alam Ka'bah jangan kau sakiti hatinya Karena Ka'bah lajur lurus vertikal tembus ke langit tujuh Thowaf di Ka'bah Kekebalan tubuh bumi Semakin super banyak yang thowaf dika'bah Bumi semakin sehat dan kebal dari virus bencana alam Jangan salah arah,  salah pemahaman Manusianya jaga imun, makan bergizi, olah raga, vaksin dll Akan tetapi rumah manusia  bernama bumi  yang pusarnya di Ka'bah Sepi yang thowaf atau tidak thowaf, padahal imunnya bumi yang kita pijaki hanya meminta thowaf doank..?!. Lamongan, 29-07-2021

Sedia Payung

Gambar
Sedia Payung   Zainul Muttaqin Sa'i Dunia global  zaman modern Jadilah Al-Ghuroba' Belajar sedikit demi sedikit Tuk meraih.... Keimanan yang tumbuh subur Akarnya menancap ke dasar samudra Batangnya kokoh tegak menjulang setinggi langit Keimanan kalau sudah begini kokoh....? Diracun tawar seperti minum air biasa Diboikot  dimiskinkan  makan rumput seperti beras Diapakan saja berbagai penjuru Depan, belakang, kanan kiri, tengah, atas, bawah sulit dilemahkan hingga syetan dari jenis jin dan manusia stres frustasi tujuh keliling Keimanan kalau sudah begini kokoh...? Sebanyak apapun pasukan syetan musnah bagai debu berterbangan Apalagi syetannya hanya sedikit minoritas dilihat saja syetannya sudah lari terbirit-birit Jangan jumlah keislaman banyak Jumlah keimanan super sedikit Ujian keimanan kokoh punya uang segudang bagai tidak punya uang karena sewaktu-waktu dibelanjakan demi keimanan Dinul Islam Tidak punya uang  tak bisa makan  puasa berbuka  bonggol pisang rasanya s

Mahfud MD Memaafkan, Lora Mastur Divonis Ringan

Gambar
Mahfud MD Memaafkan, Lora Mastur Divonis Ringan Laporan: Sudono Syueb Pelaku utama pembuat video yang mengancam Mahfud MD yakni Turmudi alias Lora Mastur yang sempat viral beberapa waktu lalu, divonis 16 bulan penjara dan denda 250 juta subsider 1 bulan kurungan. Pembacaan putusan tehadap Lora Mastur dilakukan secara daring oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri Sampang, Selasa, (27/7). Majlis hakim yang terdiri dari Juanda Wijaya, SH., Ivan Budi Santoso, SH., MH., dan Agus Erman, SH ini memutuskan vonis lebih ringan dari tuntutan jaksa yang menuntut Mastur 2 tahun penjara. Pemuda asal Karangpenang, Sampang tersebut dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan melanggar pasal 28 ayat (2) juncto pasal 45A ayat (2) UU No. 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik dan/atau pasal 14 ayat (1) UU Nomor 1 Tahun 1946 Tentang Peraturan Hukum Pidana. Sebelum sidang pembacaan putusan digelar, Mahfud MD melalui kejaksaan berki

Pandiran Warung; PPKM

Gambar
Pandiran Warung; PPKM Kayla Untara (Budayawan Muhammadiyah Kalsel)  Sejak ditingkatkannya status penyebaran virus Covid19 awal 2020 lalu (di Indonesia) sebagai WABAH atau Pandemi, semakin hari makin banyak perubahan sosial yang terjadi. Hari ini, lebih dari 1 tahun - yang katanya - pandemi ini berlangsung. Beragam kebijakan pencegahan penularan dilakukan oleh pemerintah. Pelaksanaan prokes misal, meski dalam aplikasinya di lapangan acapkali bermasalah dan ambigu.  Kasus mereka yang dipenjara karena dianggap melanggar prokes ini jadi polemik tanpa tahu kapan menemukan titik temu. Belum yang kena denda atau hukuman konyol macam diminta push-up , menghapal Pancasila atau seumpamanya. Dahsyatnya informasi yang tersebar di medsos membuat hampir separuh orang menjadi ahli kesehatan. Ahli virus. Pakar herbal. Medsos jualah yang seakan mengambil alih peran media konvensional yang acapkali jadi corong narasi-narasi pemerintah. Bahkan seringkali menjelma narasi tandingan yang mampu m

Tiga Serangkai

Gambar
Tiga Serangkai Kayla Untara (Budayawan Muhammadiyah Kalsel)  Seingat ulun  terakhir kami berfoto bertiga seperti ini sekitar enam atau tujuh tahun lalu. Sudah lama, pasti. Pada saat menghadiri walimah kawan (Ifan Bule) di Jogja, jika tak khilaf. Atau pada saat Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Sumatera Barat, Padang. Lupa, maklum faktor usia. Hampir separuh perjalananan kehidupan pertalian kawan ini terjalin. Sejak masih sama-sama perawan tingtong lebih dari dua dekade lalu. Jika meraba kembali foto-foto saat bertiga seperti ini, nampak sekali bahwa waktu membunuh segala macam hal. Memang tidak ada yang bisa melawan bergulirnya masa dan usia. Tapi tidak dengan pertemanan kami bertiga.  Meski sua kami sudah jauh berkurang. Biarpun jarak terkadang menjadi kendala perjumpaan. Kesibukan dan tugas sebagai suami sekaligus bapak kini mengalihkan perhatian. Saban kali bertemu tidak ada hal yang berbeda. Kami tetap berbincang dengan canda yang sama. Kami acapkali bergurau meski dengan

Mengukir Takdir

Gambar
Mengukir Takdir Dr. Amam Fakhrur  (Kolumnis Keislaman dan Keindonesian. Alumni Ponpes YTP, Kertosono) Maaf…, bagi kita,  mungkin  hari-hari ini  bayangan kehidupan yang lumayan sempurna yang bebas dari penyakit, dan dari masalah,  menjadi terganggu. Bukankah tenaga dan fikiran  menjadi  lelah,  tersedot ke dalam pusaran badai. Mengestimasi pandemi akan berakhir di tahun ini dianggap tidak realistis.  Sampeyan  bisa bertausiyah, “Hadapi saja dengan enjoy”. Itu tausiyah yang oke banget. Tapi, rasa khawatir adalah sifat bawaan manusia. Tidak semudah itu. Itu anugerah Tuhan. Oh ya, memang perlu syukur dan menjadi  tersadarkan tentang tugas manusia di bumi.  Manusia hanya petugas Tuhan untuk menciptakan kemakmuran, kesejahteraan, ketertiban di muka bumi. Juga untuk mengabdi kepada-Nya. Hak prerogatif Tuhan, bila diri-Nya menganggap bahwa tugas itu telah selesai, dan Dia mengambilnya. Diambil ketika jasad telah expired  (daluwarsa). Pandangan Ini bukan teologi sesat. Ini keimanan

Matinya Burung Yang Pinter Adzan

Gambar
Matinya Burung Yang Pinter Adzan Oleh: Abu Djiwandomo Seorang Kiai besar da. kharismatik yang memiliki sebuah pesantren besar dengan ribuan santri, tetiba menangis sesenggukan sambil pegang burung beonya yang sekarat dengan bunyi grok.. grok.. groook... Padahal beo itu semasa sehat pinter ucapkan 2 kalimah syahadat, adzan, tasbih, tahmid, tahlil dan takbir serta nganj... Para santri masgul mlihat kiainya yang nangis karena burung kesayangannya mau mati.  Lalu mereka sepakat urunan untuk beli burung beo lagi.  Uang sudah terkumpul banyak, sebelum wakil santri ke pasar burung, dia mendekati Kiainya sambil berkata: Assalamualikum... pakiai tidak usah sedih dengan matinya beo ini, kami akan belikan pakiai beo yang lbh bagus lagi. Pakiai: Santriku, aku menangis bukan karena beo kesayangku ini mati, tapi yang aku tangiskan adalah, kita ini sudah hapal 2 kalilah sahadat, tasbih, tahmid, tahlil dan takbir, serta pinter skali mengucapkannya setiap saat seperti beo ini.  Tapi ketika

Prof. Zainuddin Maliki: Buang Jauh Sentimen Mayoritas Dan Minoritas Dari Survei Lingkungan Belajar.

Gambar
Prof. Zainuddin Maliki: Buang Jauh Sentimen Mayoritas Dan Minoritas Dari Survei Lingkungan Belajar.  Laporan: Sudono Suyueb  "Seharusnya survei lingkungan belajar didasarkan  kepada kepentingan untuk memetakan latar belakang tempat berlangsungnya pendidikan, jauh dari kepentingan politik, sentimen mayoritas dan minoritas dari sisi suku, ras maupun agama," ujar Prof. Zainuddin Maliki, anggota Komisi XDPRRI dari Fraksi Partai Amanat Nasional menanggapi diedarkannya survei lingkungan belajar ke sekolah oleh Kemendikbudristek RI.  Survei lingkungan belajar tersebut dinilai bernada politis dan berpotensi membangkitkan sentimen mayoritas minoritas Suku, Ras dan Agama karena diajukan sejumlah pernyataan tendensius seperti "Lebih baik kalau ketua OSIS berasal dari agama yang mayoritas di sekolah".  Juga diminta sikap atas pernyataan "Cara berpakaian sesuai aturan agama kelompok mayoritas seharusnya diwajibkan bagi warga sekolah." "Orang dari kelom

Ning Akar

Gambar
Ning Akar Kayla Untara (Budayawan Muhammadiyah Kalsel)  Ning Akar , wanita tua ini sering disebut. Nining Sambi  dikenal oleh warga Cabai dan sekitarnya. Konon katanya, usia Sang Nenek ini sudah mencapai 110an tahun lebih. Sulit memang dipercaya, tetapi bukankah memang ada orang yang berusia panjang hingga 100 tahun lebih di dunia. Persentasinya sedikit , memang. Biasa di negara Cina atau Jepang banyak orangtua yang panjang usia. Jarang memang, tapi ada.  Panggilan Ning Akar bukan tanpa alasan. Si Nenek yang murah senyum ini memang sering menjual akar-akaran yang beliau dapat (entah di mana) lantas ia jual di pasar Hantakan. Sebagai obat herbal tentu saja. Yang luar biasanya adalah rutinitas itu ia lakukan dengan hanya jalan kaki. Ya, bajalan batis wara ! Serius.  Bagi yang pernah ke gubuk beliau, tentu akan paham sejauh apa jarak yang harus ditempuh jika hendak menuju ke pasar Hantakan. Pakai motor atau mobil saja akan memakan waktu 20 sampai 30 menit dengan kecepatan norm

A Tribute to: Pa' Dudur

Gambar
A Tribute to: Pa' Dudur Kayla Untara (Budayawan Muhammadiyah Kalsel)  Abdurrahman . Lebih dikenal dengan panggilan Pa Dudur, Paman Dudur, atau Amang Dudur oleh rekan atau orang yang sempat mengenal beliau. Sosok Pa Dudur ini mudah dikenali. Tinggi dan tegap. Bagi warga desa Cabai dan sekitarnya sosok Pa Dudur ini sudah tentu jua familiar. Profesi utama beliau sebagai penjual sayur dan ikan keliling jadi sebabnya. Bunyi klakson motor yang hampir sepanjang jalan ia nyalakan sebagai kode bahwa beliau berjualan sudah menjadi irama yang khas bagi warga.  Sebelum beliau menikah untuk kali kedua, Pa Dudur adalah seorang Duda yang jika tak khilaf menjalani ke- duda -annya 2 tahun atau lebih. Dari mendiang istri pertama, beliau memiliki 2 (dua) orang putri. Si sulung saat ini sedang menempuh pendidikan di Perguruan Tinggi Islam Swasta dengan dukungan beasiswa Lazismu HST dan si bungsu tahun ini baru saja melanjutkan ke jenjang kelas 8 Tsanawiyah. Tidak mudah menjalani profesi se

Pandiran Warung; "Ba-kuntau"

Gambar
Pandiran Warung; "Ba-kuntau" Kayla Untara (Budayawan Muhammadiyah Kalsel)  Baru sahaja seremonial nikah sekaligus resepsi atawa Walimatul Ursy ading purna dilaksanakan. Sebagaimana pernikahan di mana dan siapapun, tentu momentum ini memiliki sakralitas bagi kedua mempelai jua keluarga. Hari ini lebih spesial, rekan-rekan  panguntauan  hadir menyemarakan acara.  Meski sekadar tarima kanyang  alias tanpa dibayar,  begitu beberapa hari lalu ulun sarui  via group WA, mereka siap memenuhi undangan dengan syarat harus tampil salangkah dua langkah barang,  kata beberapa anggota group. Puluhan panguntauan  hadir. Bahkan ada beberapa orang datang dari amuntai.  Jadilah siang tadi mereka tampil mambunga wan bapukul  plus ditutup dengan persembahan sambah pangantin  (semacam persembahan jurus dan atraksi khusus untuk pengantin).  Kuntau atau silat tradisional khas kalimantan ini memang cukup asyik untuk menghibur. Meski berupa keahlian beladiri, namun atraksi-atraksi dengan

IDUL ADHA: MOMEN MENELADANI NABI IBRAHIM AS.

Gambar
IDUL ADHA: MOMEN MENELADANI NABI IBRAHIM AS. Oleh: K.H. Ali Manshur Kastam (Pengasuh PonPes Ar Raudlotul Ilmiyah YTP Kertosono) 1. Kata Uswatun Hasanah  terulang tiga kali di dalam Al-Qur'an: satu mengacu pada Rasulullah SAW dan dua mengacu pada Nabi Ibrahim AS dan orang-orang di sekitarnya. 2. Keteladanan Nabi Ibrahim AS adalah kesuksesannya dalam membina dzurriyah -nya. 3. Ismail AS sedari muda menjadi remaja shalih. Pada jalur ini akhirnya terlahir Nabi Muhammad SAW. 4. 12 tahun kemudian setelah Ismail, lahirlah Ishaq AS yang dari jalurnya juga lahir para nabi dan orang-orang shalih. 5. Dari keturunan Ibrahim lahirlah Syu'aib yang bergelar khathibul anbiya ' (oratornya para nabi). Beliau juga syahirul jawwa ' (terkenal dermawan). Nabi Musa AS adalah menantu Nabi Syu'aib. 6. Mengapa Nabi Ibrahim AS sukses membina keluarga? a. Nabi Ibrahim AS mencari pasangan hidup yang baik ( thayyibah ). Thaaba (طاب ) adalah baik casting  dan isinya. Rumah tangga yan

IDUL ADHA BERDUKA

Gambar
IDUL ADHA BERDUKA Oleh Murib Ilham Di ambang malam Sepuluh Dzulhijjah saat mentari terbenam Suara takbir terdengar satu satu tak seramai tahun silam Katanya hanya boleh takbiran  menggunakaan pengeras suara dalam Terlihat wajah wajah muram Seharusnya bergembira menyambut hari raya umat islam Masjid sepi ....... musholla sunyi ..... seram Ada larangan tak boleh berkumpul menimbulkan kerumunan Besuk entah ada sholat  id di masjid berjama'ah Atau Sholat Id bersama keluarga di rumah Di lapangan tak diizinkan, itu melanggar perintah Tak mengapa, asal bisa menjalankan sunnah Dalam kondisi darurat di manapun boleh, tidak salah Ada kecerian saat penyembelihan hewan kurban Lafalkan takbir bertalu talu  sahdu  berkumandang Bapak ibu sigap memotong daging dan menimbang Membungkus dan membagikan kepada yang berhak mendapatkan Sebagian ibu ramai  ramai bergembira masak untuk dimakan Bersama sama panitia terjalin guyup rukun menyenangkan Tapi sedih .... masihkah besuk ada penyembelha

IMUN CINTA

Gambar
IMUN CINTA Zainul Muttaqin Sa'i Masih ada cinta Masih ada imun Cinta imun power Entah cinta bersyair Entah cinta melukis Entah cinta bonsai Entah cinta burung Cinta imun power Entah cinta kekesih Entah cinta sanak keluarga Entah cinta sahabat nan mitra Cinta imun power Cinta beribadah ruhnya imun Walau gizi seadanya tetap kuat Cinta imun power Karena cinta otak bekerja Karena cinta hati senang Karena cinta semangat hidup Dan IMUN Rahasianya diotak dan hati Otak dilarang resah Hati dilarang gundah Selebihnya makanan walau seadanya yang penting kenyang Tanyakan orang yang mau sekarat kurang 40 hari rasa cinta serasa hambar ....?! Lamongan, 18-07-2021

SURAT CINTA KERAKYATAN

Gambar
SURAT CINTA KERAKYATAN Zainul Muttaqin Sa'i Aku melihat sultan menangis Dalam mimpiku jam tiga malam Surat cinta kerakyatan diberikan cuma-cuma Agar dipelihara, dirawat penuh cita rasa Merah putih berkibar setinggi langit Eh..tak taunya aroma mendua cinta kuasa  Maka bagai menanak nasi menjadi bubur Sultan menangis di dalam kayangan Cucu-cicitnya mengapa terlonta-lonta menanggungnya padahal sudah merdeka Dari hari ke hari belum merasakan sebagai anak emas pertiwi Hingga zaman pagebluk modern 2021 seperti kata merdeka tiada ruh Sultan menangis di alam Kayangan Pasti ada sesuatu yang ganjil  di masanya surat cinta kerakyatan diserahkan Seharusnya pertiwi bagai kolam susu Dan semut dalam roti Suka ria seribu tahun anak cucu bertahan hidup Kok luluh lantah tiada berdaya Titah Sultan tulus Demi anak cucu Diselewengkan sedikit  terkontaminasi madu dan racun Lamongan, 17-07-2021

PPKM DARURAT

Gambar
PPKM DARURAT Zainul Muttaqin Sa'i Oh...PPKM darurat yang ampuh Apakah dengan cara itu menangkap virus Yang namanya Covid 19 varian Delta Rakyat tidak menjangkau varian Delta dirinya awam  Hanya merasakan realitasnya Mulut diportal masker Kaki dipasung jaga jarak Perut puasa karena lapar  dan dahaga tidak bekerja tiada cairan kunjung tiba Tubuh karakternya berbeda-beda anjuran suntik imun kurang sosialisasi PPKM darurat Lamakah ...? Sebentarkah....? Dirimu menangkap virus yang nakal itu Sedang Rakyat miskin sudah tidak bertahan menahan perut keroncongan lamanya tiga hari, apalagi seminggu, sebulan dan setahun PPKM darurat Tujuan membunuh virus Eh..., jangan sampai kena tuannya sendiri Lamongan, 16-07-2021

SEDEKAH ITU INDAH

Gambar
SEDEKAH ITU INDAH Oleh Murib Ilham Sedekah itu indah Membuat hati bungah Wajah jadi cerah Terbebas dari  sifat serakakah Yang menghantui perasaan gelisah Sedekah itu indah Mendatangkan berkah Rizqi mengalir berlimpah Keluarga terjalin mawaddah wa rahmah Rumah tangga damai sakinah Sedekah itu indah Harta tak akan punah Bahkan semakin turah Diganti lebih banyak berjumlah Sebagai bekal ibadah Sedekah itu indah Menyababkan umur bertambah Terikat erat tali ukhuwah Kebersamaan yang ramah tamah Ahlaq luhur saling mengalah Sedekah itu indah Menjauhkan balak musibah Mendekatkan  kasih Rahmah Dengan taufiq dan hidayah Yang mengiringi disetiap langkah Sedekah itu indah Menghapuskan dosa dan salah Pikiran kalut nan gundah Dari beban kehidupan susah Yang menderanya tak kunjung punah Sedekah itu indah Bagian dari ibadah Urusan jadi mudah di yaumul qiyamah Kunci pembuka pintu jannah Masuk bersama keluwarga berjamaah Probolinggo, 16 juli 2021

ALAM MASIH TAMPAN

Gambar
ALAM MASIH TAMPAN Zainul Muttaqin Sa'i Alam masih rupawan Langit ceria Bumi meringis suka Alam masih rupawan Lautan sehat-sehat saja Hutan belantara subur bertambah gemuk Alam masih rupawan Burung-burung pada bernyanyi Segala jenis hewan riang menari-nari Alam masih rupawan Tanah subur gembur Alam masih rupawan Tiada satu pun yang berduka cita Alam tahun 2021 masih rupawan Mengapa  Manusia kok wajahnya pucat berkerut  dahi seperti kena demam...? Alam kan masih rupawan  Ganteng  Cantik Mengapa  Manusia tidak ikut seperti alam...? Bukankan alam itu baju tumpi  Kulitmu bekicot...?! Lamongan, 05-07-2021

Misi Tunggal Rasul: Tegaknya Tauhid

Gambar
Misi Tunggal Rasul: Tegaknya Tauhid Oleh: Dr. Slamet Muliono Redjosari (Anggota Bidang Pemikiran lslam DDII, Jatim) Diutusnya rasul di tengah masyarakat tidak lain untuk mengajak manusia untuk mengingat akan kebesaran dan karunia Allah, serta menunjukkan jalan cara mentauhidkannya. Sebagai utusan Allah rasul menunjukkan cara mengagungkan Allah dengan cara pengabdian dan beribadah yang baik dan benar. Rasul juga menunjukkan bahwa mentauhidkan Allah merupakan puncak peribadatan yang harus dilakukan oleh manusia setelah memperoleh berbagai fasilitas di dunia ini. Keberadaan rasul untuk menghindari berbagai penyimpangan dan cara penyembahan yang salah. Cara pengagungan yang salah itulah menunjukkan manusia tidak mengenal Allah secara benar. Kesalahan besar umat ini ketika ajaran yang ditunjukkan yang merujuk pada ajaran tidak selalu diikuti, dan tidak jarang menilainya sebagai ajaran tak sesuai dengan zaman. Bahkan ketika diajak untuk berpegang teguh terhadap apa yang diajarkan

Naviri Pagi: Dzikir Pagi dan Sore Booster lman dan lmun

Gambar
Naviri Pagi: Dzikir Pagi dan Sore Booster lman dan lmun  Oleh: Ust. dr. Anwar Luthfi Bismillahirrahmanirrahim   اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ، وَالفَقْرِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ القَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ (ثلاثَ مرَّاتٍ) " Ya Allah, selamatkan tubuh-ku (dari penyakit dan yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan pendengaranku (dari penyakit dan maksiat atau sesuatu yang tidak aku inginkan). Ya Allah, selamatkan penglihatanku, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah!, Sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tiada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau ." (Tiga kali pada pagi dan petang). 📚 HR. Abu Daud 4/324 No. 5092, HR. Ahmad 5/42 No. 20430, HR. Nasai dalam 'Amalul Yaumi wal Lailah No. 22, HR. Ibnus Sunni N

Berkurban dan Sarana Mengagungkan Allah

Gambar
Berkurban dan Sarana Mengagungkan Allah   Dr. Slamet Muliono Redjosari Anggota Bidang Pemikiran lslam DDII Jatim        Salah satu kenikmatan besar yang diberikan kepada kita adalah berkemampuan untuk berkurban dengan menyisihkan rejeki yang Allah berikan kepada untuk berrkurban. Allah telah  mensyariatkan penyembelihan hewan korban bukan hanya untuk kaum muslimin yang hidup saat ini, tetapi telah diberlakukan pada umat sebelumnya. Perintah berkurban merupakan sarana untuk mentauhidkan Allah dan menunjukkan rendahnya seorang hamba, serta tingginya keagungan Allah di semua makhluk-Nya. Persembahan hewan kurban yang diperuntukkan kepada selain Allah bukan hanya penyimpangan nilai-nilai ketuhanan tetapi bertentangan dengan logika akal sehat. Perintah Berkurban         Allah memerintahkan kita berkurban bukanlah suatu yang memberatkan. Dikatakan tidak memberatkan karena ibadah yang satu ini sudah diberlakukan pada umat-umat terdahulu.  Oleh karena itu, bagi penolak berkurban, d

JANDA BOLONG

Gambar
JANDA BOLONG Zainul Muttaqin Sa'i Harap maklum masa jayanya bunga ' Janda Bolong ' Semua ada trendnya Semua ada kembang kempisnya Pradaban bunga sedang viral-viralnya Lelaki banyak yang suka bunga Favoritnya Janda Bolong milyaran Janda kan nama wanita Suka duit, suka pujian lemah digoda Seperti tulang rusuk mudah bengkok Sekarang bengkoknya ke mana.... Sebab ada prahara apa.... Ketiup angin kencangkan...? Lelaki.. Mengapa kau mabuk asmara Demi bunga Janda Bolong Kau setia jadi pekerja Harta bendamu kau tukar bunga Janda Bolong Padahal entah Janda Bolong itu Made in siapa...? Dalam negerikah...? Lelaki tidak habis pikir Kena rayunya Sekarang kau nikmati saja  Bunga Janda bolongmu di rumah saja Walau hatimu serasa ogah tidak merdeka Lamongan, 10-07-2021

SOSOK DOKTER YANG TAWADHU'

Gambar
SOSOK DOKTER YANG TAWADHU' Oleh: Nova Miftahudin Pembina Majlis Al-Fatihah dan ALIF Berani Tobat Belum lama kita kehilangan sosok Dokter yang Tawadhu'. Kabar duka menyelimuti masyarakat pada Jum'at malam, 2 Juli 2021. Rasa kehilangan yang begitu mendalam pasti dirasakan terutama orang yang kenal dengan Beliau. Beliau adalah dr. Didik Sulasmono. Bahkan ada yang masih belum percaya bila beliau telah tiada.   "Maa shaa Allooh aku ae ndak percaya beliau iku ndak ada. Tiba tiba saja 😢" pesan singkat wa dari Johan salah satu Relawan Forum Me-Dan Surabaya.  Beliau dianugerahi Allah Ta’ala memiliki  Klinik Pratama dr. Didik Sulasmono (KDS) yang beralamat di Jl. Ali Sakti No.06 Dusun Sidorejo Desa Gitik Rogojampi Banyuwangi Jawa Timur. Dari Ni'mat ini beliau memaksimalkan untuk menebar manfaat kepada  masyarakat. Seringkali beliau tidak mengambil upah dari jasa pengobatan kepada masyarakat yang tidak mampu. Bahkan yang satu tahun terakhir ini beliau meneba